EXTRA 1.1 - 2100 Tahun Lalu (BAB 63)

1.2K 102 20
                                    

Dua ribu seratus tahun lalu, kepala aristokrat hantu, Wei Wuxian kembali dari memusnahkan pengganggu dari alam neraka.

Dia turun dari pedang terbang bernama Suibian, turun di sebuah tempat terdapat banyak kelinci gembul; putih dan hitam.

Setiap hari dia akan mencuri seekor, memangganggnya di dalam hutan dan dengan lahap memakannya, seolah perbuatan tercela ini bukan lah miliknya sendiri.

Itu berlangsung lama sampai dia ketahuan oleh pemilik kelinci.

Dia sedang merangkul si hitam di lengan kirinya dan memegang si putih di tangan kanannya, dengan penuh semangat berbicara, "Mana yang enak hitam dan putih?"

Kedua kelinci ini bulat dan gemuk, berbulu halus dan lembut, perawat mereka sepertinya sangat menyanyangi mereka, sehingga tak satu pun ditemukan kelinci yang cacat dan berpenyakit.

Saat dia berperang batin memilih antara kelinci putih dan hitam, tiba-tiba dari arah depan terdengar suara batuk.

Uhukh!

Tubuh Wei Ying mengejang, bergegas melepaskan kedua kelinci itu saat senyuman sepenuhnya hilang dari bibirnya, "Itu ....."

Dia kehilangan apa yang akan di katakannya.

Sosok di depannya adala seorang pemuda dengan pakaian seputih salju, tinggi dan ramping, dia membawa pedang biru cantik di genggaman tangan kirinya, di punggungnya membawa bungkusan berisi senjata spritual rumbai biru; bersenar tujuh bernama Guqin.

Kebetulan saja hari ini dia selesai berburu mayat hidup, sedang dalam perjalanan pulang ke kerjaan Lan dan tanpa sengaja melihat seseorang memasuki peternakan kelincinya.

Tidak terduga, orang ini adalah seorang tuan muda yang terkenal cerdas, licik, tampan dan kuat, namun dia berjuang untuk kebenaran.

Dia Wei Ying!

Baru-baru ini, Wei Ying telah di angkat menjadi pemimpin klan dan menjadi sangat terkenal dalam semalam, sehingga menyebut namanya akan membuat keributan di mana-mana.

Lan Zhan, sebagai pangeran kedua itu telah mendedikasikan hidupnya untuk berjuang demi kebenaran, menegakan keadilan dan mengadili penjabat yang tidak adil, dia terkenal pintar dan berwibawa, menjadi sarjana Sastra terbaik di kerajaan Lan.

Sementara Wei Ying dulu juga seorang pangeran angkat, dia ke luar dari kerajaan Jiang dan mendedikasikan hidupnya dengan membangun sebuah klan, menjadi pemimpin mereka.

Klan-nya meluas sangat cepat, mendudukan klan-klan lain dalam waktu singkat, kadang-kadang orang menganggap klan ini juga sebuah Kerajaan Yiling.

Kedua orang ini dipertemukan di waktu muda dalam sebuah ujian sarjana, namun Wei Ying mundur di ujian penentuan siapa yang menjadi pertama; Lan Zhan dan Wei Ying.

Dia tidak datang di pagi hari dan menghilang selama berapa bulan, saat Lan Zhan menemukannya itulah tempat ini dan Wei Ying sedang mengusik peternakannya.

"Wei Ying?"

Ditangkap basah dan tidak bisa mengelak, Wei Ying cengengsan, membelakangi kedua tangannya ke punggung dan kakinya berayun melangkah ke depan, "Halo Tampan! Kita ketemu lagi, bagaimana dengan ujiannya? Siapa yang menang?"

Tentu saja jawaban ini, siapa yang tinggal di akhir adalah pemenangnya.

Pertanyaan Wei Ying hanya basa-basi, karena jawabannya pasti Lan Zhan menang unggul tanpa lawan.

Mereka berumur di awal dua puluhan, bertemu pertama kali dan menjadi kisah manis.

Lan Zhan sama sekali tidak mempersalahkan kelincinya yang dicuri, lagipula itu kelinci yang telah berkembang biak dari dua ekor menjadi ratusan.

Sewaktu dia masih bocah kecil, dia bertemu dengan bocah seusianya yang sedang memangku sepasang kelinci, berjalan bersama orang tuannya.

Di saat itu Lan Zhan sedang jalan bersama ayah-nya yang membawa sekarang buah loaqut, pertemuan itu membuat mereka berkenalan, namun dia yakin Wei Ying telah melupakan pertemu lama itu.

Terlihat dari ekspresi dan saspaannya di awal ujian, 'Halo! Hai! Siapa nama mu tampan?'

Sejenis saspaan manis seperti itu, sama sekali tidak membawa kenangan lama mereka, perkenalan itu benar-benar seperti orang pertama kali bertemu.

"Ujiannya berjalan lancar. Kau kenapa menghilang tiba-tiba?"

Wei Ying tertawa, "Aku hanya bosan, berkeliling untuk mencari udara segar. Apa itu buruk?"

Di genggamannya adalah Suibian yang berlumuran darah, dia juga dalam perjalanan pulang dan berniat membersihkan pedangnya, namun pertemuan ini tidak bisa dia hindari.

Ketahuan mencuri kelinci walau saat ini belum mengambil, kemudian ujian sarjana yang dia gagalkan. Dia tidak dapat menghindari pemuda ini untuk kedua kalinya.

Keduanya berjalan-jalan ke tepi sungai, sebagai gantinya Wei Ying berenang ke dalam sungai dan menangkap dua ikan besar, membersihkannya dengan Suibian.

Sebelum itu dia mencuci Suibian bersih-bersih, baru kemudian menggunakannya membela perut ikan dan menyisik sisiknya.

Lan Zhan memperhatikan bilah pedang itu dan samar-samar dia mencium aroma darah yang melekat darinya, dia tidak mengatakan apa-apa sampai Wei Ying mencuci Suibian itu dan menggunakannya sebagai pisau ikan.

"Apa kau sedang terluka?"

Setengah pinggang Wei Ying tenggelam dalam air saat dia bekerja dengan sungguh-sungguh membersihkan ikan, rambutnya yang panjang, tergerai basah, melekat di kulit punggungnya yang halus dan putih.

Sepasang alisnya ramping dan cantik, sepasang bola mata kelabu yang indah, jembatan hidung yang tinggi dan sepasang bibirnya tipis dengan sedikit senyuman yang selalu tergantung, dia mempunyai paras yang tampan dan cantik.

Bahkan saat Lan Zhan bertanya, tatapannya bahkan tidak bergerak, dan dia menyelesaikan membersihkan kedua ikan besar itu, "Terluka karena apa?"

Separuh tubuhnya telanjang, dengan begitu dia keluar dari air sambil memegang dua bilah bambu runcing yang berisi ikan, dia menancapkannya di samping api unggun yang Lan Zhan nyalakan.

"Kau habis bertarung?"

Dibuat pada 29|02|2021

Bersambung, 13092021

-Note! Chapter Tanpa Edit

Udah 1 bagian dulu yw! Bagian keduanya tunggu tanggal mainnya.🥰

Ekstra di bagian ini sama dengan bab 63 ff grandmaster  Dewa Kematian.

Ada yang ingin menebak kenapa Zula meng up ekstra bab ff ini, sedangkan bagian bab nya belum tamat?

[End] Ancestral God of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang