BAB 05 : Seorang Pemuda Dari Alam Neraka (1)

1.4K 210 2
                                    

Dia tidak keberatan minum secangkir teh menunggu waktu orang tersebut mati. Saat tehnya habis, pekerjaannya sudah selesai di sini. Dia akan menuju ke kota selanjutnya.

Biasanya dia terbiasa melakukan ini dari jarak jauh dan hanya perlu menjentikkan jari untuk menyelesaikan pekerjaannya, tetapi akhir-akhir ini terlalu membosankan, dia berkeinginan menonton orang mati di jarak dekat dan mendapatkan sensasi lain dari pekerjaannya.

Mendengarnya berbicara terlalu santai, wajah orang yang mengebrak meja itu menghitam, "Bajingan! Aku tidak pernah melihat manusia sekejam kamu!"

Orang tersebut melayangkan pukulan, berkeinginan untuk melampiaskan kemarahannya dengan kekerasan. Hanya ketika melihat Wei YuanDao tidak bergerak, melawan atau pun mengelak dan menatap tanpa dedikasi, sentuhan dingin merayap di bawah kakinya.

Orang tersebut terpaku di tanah. Sensasi ini! Makhluk di depannya ini! Daratan ini terasa terlalu mengerikan!

Itu bukanlah sifat yang dimiliki oleh seorang cultivator biasa.

"Kau.... Apa.. siapa kau?!" Bahkan dia hampir lupa apa yang membuatnya marah. Melihat betapa tidak tersentuh dan dinginnya sosok Wei YuanDao, semua kemarahannya lenyap seketika dan digantikan dengan perasaan teror.

Wei YuanDao melihatnya dengan malas. Perlahan meninggalkan koin perak di atas meja yang terbalik setelah mengeluarkannya dari kantong langit. Kemudian meninggalkan toko tanpa berbicara sepatah kata pun.

Hanya membuang-buang waktu berbicara dengan yang fana. Hidup manusia terlalu singkat dan tidak bermanfaat meninggalkan beberapa kata.

Setelah melihatnya menghilang dari kejauhan jalan, seorang pria paruh baya berbicara pada orang yang terpaku itu, "Kau tidak perlu memikirkannya. Cultivator sekarang sangat sombong! Suatu saat, kau bisa menembusnya dengan kekuatanmu."

Perlahan dia meniupkan energi spritual ke kening orang ini, membuka sensasi beku di tubuhnya.

"Kenapa...!" Pria paruh baya itu terisolasi dengan ke tercengangan. Sensasi dingin di tubuh orang ini sangat dingin seolah nyawa tidak bersarang pada tubuhnya.

Hanya memikirkannya saja membuat bola matanya bolak-balik antara orang yang ditolongnya ini dan cultivator yang telah pergi jauh. Cultivator yang pergi itu terlalu dingin seolah nyawa makhluk fana ada dalam genggamannya.

Sensasi yang mengerikan!

Dia merasakan loncatan tercengang dalam pembicaraannya, "Di masa depan bila kau bertemu dengannya, menjauh lah sejauhnya. Cultivator yang barusan pergi seakan bisa menggenggam semua nyawa di genggamannya."

Butuh waktu yang lama bagi orang yang mengebrak meja itu untuk berpikir. Saat bibirnya terbuka, dia berkedip-kedip tidak wajar, "Bagaimana kau memikirkannya? Itu tidak mungkin dimiliki oleh seorang cultiavtor. Dia sangat muda!"

Pria paruh baya itu menggeleng, "Aku sudah tua. Semakin lama umur yang aku habiskan semakin banyak pula perasaan aneh yang menjadi intuisi menebak."

Dia berbalik pada orang yang mati mengenaskan di lantai, "Sebaiknya kita kuburan sepupu mu. Dia sudah menjadi target banyak cultivator karena kelakukan nya yang mencuri harta milik penduduk."

Bagaimana pun di suatu hari sudah pasti menjadi target banyak cultivator untuk sepupu itu. Kelakuan nya terlalu berlebihan. Sekalipun mereka sudah memperingatkan, tetapi peringatan mereka dilampaui dan berbuat sesuka hati.

Hanya memikirkan kematian sepupu itu berawal dari permintaan yang terkabulkan dari penjahat lain, dia menatap langit dengan ekspresi buruk; Dewa sekarang sepertinya tidak peduli dengan kesejahteraan manusia.

[End] Ancestral God of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang