EXTRA 04 - Kembali ke 2100 Tahun Kemudian (2)

182 24 8
                                    

Jika Dewa Jin Zixuan sudah mati dan Ratu Dewi Air tiba-tiba menghilang, maka pihak ketiga adalah Kaisar Dewa Angin, maka dia bisa bercerita tentang masalah rahasia itu sendiri.

Tapi kaisar Dewa Angin meliriknya, acuh tak acuh, "Hal apa yang saya bicarakan? Kami tidak pernah berkumpul."

Semua yang abadi, "...................."

Keheningan meletus tiba-tiba.

Hanya setelah sekian lama keheningan itu, dalam pikiran yang abadi tiba-tiba berkobar.

Lantas apakahan ingatan samar Ratu Dewi Air yang salah?

Dewa Petir merasakan darah melonjak gesit ke dalam kepalanya, "Anda terlihat seperti orang licik."

Kaisar Dewa Angin, ".........."

"Ehem. Silakan minum air the dulu." Kaisar Dewa Agung berdeham, dia benar kewalahan debatan satu dengan yang lainnya.

Tidak berpenghujung.

Di atas meja masing-masing telah tersedia segelas air the panas dan sepiring kue kecil, mereka di istirahatkan sejenak.

Semuanya meminum air the itu, bahkan ada yang sangat santai mengemil cemilan itu selagi tersenyum, dengan santai melirik semua yang abadi seolah hanya reunian keluarga.

Dia adalah dewa kekayaan, hanya tahu bagaimana menghasilkan permata sebesar gunung dalam setiap detik. Dia ikut rapat ini karena dia terlibat membantu Kaisar Dewa Perang mencari bukti ke sana-sini, dan berakhirlah di sini.

Semuanya menyelesaikan minum the.

Saat itu Kaisar Jin Guang Yao tiba-tiba mengalami kram perut, punggungnya bungkuk, dan dia memuntahkan darah hitam.

Semua yang abadi, ".............."

"Apa yang terjadi dengannya?" Ratu Air Ungu meliriknya dengan jijik, membuang muka seolah dia sangat jijik dengan yang munafik itu.

Dari awal sampai akhir, jelas sekali dewa ini terlihat licik, sangat senang membalikan fakta.

Orang bodoh pun tahu bahwa yang berbicara dengannya akan selalu dikalahkan dan ditindas.

Kaisar Dewa Angin tersungkur di lantai, tidak seorang pun yang abadi merasa kasihan padanya, dia dengan marah berbicara, "Teh ini diracuni!"

"Racun? Kita semua minum the dari teko the yang sama, bisa saja anda sendiri yang memasukan racun dan mencari perhatian?"

Suara Dewa petir sinis, dia memangku tangan dan berdegus acuh tak acuh.

Kaisar Jin GuangYao, "........."

Semua yang abadi, ".............................."

Telah diracuni, terlihat menyedihkan di lantai, sekarang diabaikan dan di hina, Kaisar Dewa Angin merasa dirinya sangat hina, seperti dirinya ditendang dan dibuang oleh ayah kandungnya, sama sekali tidak mengakuinya sebagai anak.

Jelas-jelas perasaan seperti itu tidak terlukiskan dan menyakitkan.

Dia berdiri selagi bertumpu pada bangku, dia duduk kembali, Kaisar Dewa Agung bersuara pelan, "Bagaimana dengan keadaan anda? Racun seperti apa yang anda minum?"

Kaisar Dewa Angin menyeka bibirnya dengan sapu tangan kuning, mengangguk, "Racun ini kuat, tetapi tidak melumpuhkan, hanya merusak berapa organ dalam."

Tapi kerusakan itu seakan terasa sampai ke tujuh keturunan. Sangat menyiksa.

"Metode ini......."

Kaisar Dewa Agung berpikir, tapi tiba-tiba Kaisar Dewa Angin melanjutkan, "Ya hanya dimiliki oleh Grandmaster, penyiksaan ini dilakukannya sewaktu dia adalah manusia fana."

[End] Ancestral God of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang