BAB 19 : Kecantikan Membawa Bencana (2)

898 143 4
                                    

Kaisar Dewa Sastra memeriksa tempat ini dalam sekali pandang dan sempatkan memeriksa Grandmaster sekilas sebelum membuka mulut, "Sepertinya tidak salah."

"Jika benar begitu, kerajaan ini telah dihancurkan. Seseorang telah memasang batasan." Wei YuanDao merasakan kaca neraka membungkus tanah kerajaan ini dan membatasinya dari luar, tidak membiarkan hawa dingin menyebar jauh ke daratan lain.

Krak!

Wei YuanDao menginjak sekepal tanah keras. Ketika dia menurunkan obornya, melihat sebongkah tanah yang dilingkupi energi batin.

Begitu dia melihat ke arah lain, juga melihat tanah yang sama. Kepalanya berputar-putar, beberapa tempat dari timur sampai ke selatan melihat tanah yang serupa.

Setiap sudut pandang akan melihat titik energi batin yang tertanam.

Dia bepindah melihat Kaisar Dewa Sastra, "Semacam matra penyegelan?"

Kaisar Dewa Sastra mengangguk, "Tanah ini lebih hancur dari kenyataannya.

Jadi ini mantra penyegelan yang menahan dari kehancuran.

Jika semula kerajaan Qing He Nie telah di ambang kehancuran, seseorang telah mengerahkan kekuatannya untuk mencegah dari kerataan. Walaupun ini tidak memberikan efek yang besar, tetapi masih bisa mempertahankan beberapa bagian bangunan.

Jadi Wei YuanDao mengembalikan titik segel itu ke tempat semula. Menyelusuri jalan di antara puing-puing yang berserakan.

"Di mana kita bisa menemukan pusat istana?" Setelah melihat ke depan dan hanya menemukan sebagian besar bangunan telah rata dengan tanah, tidak dapat melihat pusat istana.

Setelah memeriksa sekeliling, Kaisar Dewa Sastra menatap Wei YuanDao, "Disembunyikan."

"Apa itu karena mantra penyegelan kehancuran?"

"Hm. Sejenis mantra yang bisa menukar Yin dan Yang."

Artinya mengambil sesuatu dari ketiadaan dan menukarnya dengan istana yang hilang itu. Jadi selama mantra Yin Yang itu aktif, pusat istana tidak akan ditemukan.

Seseorang yang melakukannya pasti cultivator yang hebat.

Mungkin sesuatu yang penting disembunyikan dalam istana itu.

Bisa saja, pemuda kecantikan itu mencegah hal ini terjadi dan sebabnya tidak ingin orang luar memasuki kerajaan, dan mengetahui rahasia yang disembunyikannya.

"Hilangnya pusat kerajaan ini adalah kehendak dari manusia fana itu sendiri dan kita tidak memiliki otoritas untuk mengembalikannya." Wei YuanDao menancapkan bor di tanah dan mengeluarkan setangkai teratai gemuk dari kantong langitnya.

Saat Kaisar Dewa Sastra melihat itu, dia memberinya setangkai. Dia berbicara lagi setelah mengunyah, "Lalu, apa yang di incar makhluk dari alam neraka itu?"

Nah itu yang dipermasalahan Kaisar Dewa Agung sewaktu memberikan gulungan dan kemudian memperbaikinya kembali.

Kaisar Dewa Agung sendiri tidak tahu tujuan sebenarnya Alam Neraka ikut campur urusan alam fana, maka untuk mencegah menyalahi buku takdir, Kaisar Dewa Agung mengemukakan permasalahan ini.

"Karena itu Kaisar Dewa Agung menyerahkan masalah ini."

Setelah menghabiskan setangkai polong teratai, Wei YunDao mencabut obornya dari tanah, "Mari temukan seseorang untuk bertanya?"

Kaisar Dewa Sastra terdiam di tempatnya, tetapi secepatnya mengikutinya dari belakang.

Selapis perjalanan setelah keluar dari tanah kerajaan, rumah-rumah penduduk mulai terlihat.

[End] Ancestral God of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang