BAB 21 : Kecantikan Membawa Bencana (4)

746 141 2
                                    

Orang yang berbaring itu tampak kurus, tubuhnya lemah dan hanya sepasang mata gelapnya berselancar, melihat kedatangan kedua tamu itu. Salah seorang mereka dikenalnya sebagai penasihat istana dan yang lainnya?

Dahinya berkerut samar dan dia terbatuk darah! Mengeluarkan kekuatan besar untuk menyembunyikan istana batinnya, membuatnya sensara luar dan dalam.

"Pangeran!" Tetua itu bergerak ke sisinya dan memasukan dua butir pil ke mulutnya.

"Pangeran, jangan gunakan kekuatan anda untuk menganalisi siapa cultivator yang ikut bersama saya." Karena sepanjang jalan, dia telah mengamati pemuda itu dan tidak menemukan niat jahat yang tersembunyi.

Pangeran itu patuh, tetapi sepasang mata gelapnya tenggelam, sensasi dingin yang dikirim dari cultivator itu benar-benar sensasi yang menakutkan, lebih mengerikan dari pemuda yang pernah melamarnya.

Seolah cultivator itu adalah raja iblis yang mampu merenggut setiap nyawa dan menyiksanya di tempat.

Tetapi melihat cultivator itu tidak melakukan apa-apa dan bertindak hanya sebagai pengamat, perlahan dia merasa lega. Memegang pergelangan tetua itu, dia perlahan berbicara, "Ada alat yang disembunyikan di istana ini. Alat itu peninggalan kakek buyut dan menyuruh keturunannya menyimpan sampai seseorang dengan gelar Patriach Yiling datang."

Terkesiap!

Bukan hanya tetua itu saja yang terkesiap, Wei YuanDao memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit mendengar Patriach Yiling disebutkan.

Pangeran melanjutkan, "Karena leluhur kita berhutang budi pada Patriarch Yiling dan mengharapkan kita semua menjaga alat itu, sekalipun harus dengan nyawa. Tetua, maafkan saya yang tidak bisa bercerita lebih awal."

Tetua itu mengusap matanya yang berair, derita yang diterima pangerannya terlalu besar. Bukan hanya pangeran ini terlalu baik, tetapi juga mengenang jasa, sekalipun jasa yang diturunkan dari leluhur terdahulu.

Hanya memikirkan alat yang tersembunyi di sini, hati tetua juga sakit karena tidak mampu berperan melindunginya. Jadi dia mengusap air matanya, "Pangeran, tolong ceritakan. Apa sebenarnya yang terjadi sampai kerajaan hancur?"

"Tapi....." Pangeran itu menatap Wei YuanDao dengan tatapan ragu-ragu, seolah menyuruhnya untuk menunggu di luar.

Saat Wei YuanDao melihat itu, dia membuka bibirnya, "Anda akan mati dalam waktu sepuluh batang dupa. Anda bisa berbicara dan saya tidak akan mengganggu atau merebut benda anda."

Mati dalam waktu sejam!

Pangeran itu memutahkan darah lagi! Terkejut!

Tetua membuka matanya lebar-lebar, seolah tidak percaya. Cultivator ini berani mengira waktu kematian pangeran?!

"Anda.. siapa anda sebenarnya?"

Tatapan Wei YuanDao yang dingin dan gelap menatap tetua itu, perlahan dia melihat Pangeran, "Tidak perlu tahu siapa saya, tetapi secepatnya anda harus mencari pewaris untuk benda yang anda tinggalkan."

Melenggelegar! Dada pangeran dipenuhi detakan keras dan mengguncang tubuhnya!

Pewaris?

Itulah yang dia pikirkan selama bersembunyi. Tidak hanya melemahkan kekuatannya, tetapi juga belum menemukan pewaris, dia belum menemukan seseorang yang cocok dinikahinya.

Jadi sekarang dia tidak punya pewaris!

Dia menatap Wei YuanDao dengan tatapan tidak berdaya. Di saat masa sekarat, dia merasa tidak berguna, beralih melihat penasihatnya, "Tetua, apa anda punya usulan?"

[End] Ancestral God of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang