EXTRA 1.2 - 2100 Tahun Lalu (BAB 63)

957 110 13
                                    

Suara Lan Zhan rendah, tatapannya tidak berpaling dari Wei Ying yang bekerja menancapkan bilah bambu, kemudian kembali ke air untuk mandi.

"Ya aku bertarung, tapi aku tidak terluka." Kepala Wei Ying menyembul dari dalam air, menciprakan keluar semburan air yang seperti butiran hujan naik ke langit. Dia berenang-renang ke satu sisi dan ke sini lain.

Air sungai ini sangat jernih, biru muda dan transparan sampai ke dasar, sehingga ikan-ikan yang bersembunyi di bawah batu dengan jelas terlihat.

"Sama siapa?" Lan Zhan menyodok api, membuat bara yang baik mengasap ikan bakar ini. Dia duduk berjongkok dengan sebelah tangan terlipat di atas lutut, tangan lain memegang ranting, dengan posisi itu melihat Wei Ying yang masih dalam air.

"Si tukang api yang membuat onar."

Dan dia menyelesaikan pertarungan ini, membuat penduduk alam lain menciut, menghilang dari jajaran alam fana.

Entah ke mana menghilangnya alam itu, Wei Ying tidak peduli. Jika mereka muncul lain kali, maka saat itu baru dia kembali peduli.

Sebagai yang disebutkannya, alam syurgawi saat itu memiliki Ratu Suri, Baoshan Sanren berumur seribu tahun dan Kaisar Dewa Agung Lan An yang berumur ratusan tahun, masih sangat muda.

Alam syurgawi yang sempat kecau dikembalikan kedamaian setelah alam neraka mengasingkan diri dari empat jajaran alam.

Tidak berapa berapa lama terjadi kelahiran dewa-dewa baru, saat itulah Ratu Suri meninggalkan alam syurgawi, pergi berkelana.

Kembali ke sebelum semua itu terjadi, Wei Ying ke luar dari air sungai, membelakangkan rambutnya yang basah dan dengan lembut mengambil hanpu merah di atas batu, memakainya.

Lapisan setelahnya dia memakai pakaian hitam dengan lengan lebar, mengikatkannya dengan pita kain merah, kemudian memakai jubah lebar hitam sebagai penutup.

Dia meninggalkan tapian sambil membawa dua bongkah batu besar, meletakannya di tanah, menduduki salah satunya dan yang lain dia berikan pada Lan Zhan, "Kenapa kau ingin tahu cerita ku?"

Lan Zhan menduduki batu bagiannya, melirik Wei Ying, "Kau telah menjadi sorotan, banyak perhatian tertuju pada mu."

Itu seperti mendapatkan ketenaran dan musuh di saat persamaan.

Wei Ying tertawa menanggapinya, "Meski aku mati, saat aku dilahirkan kembali, aku tetap tidak akan lari walau harus menghadapi satu alam sekaligus."

Entah itu doa dan ucapan sakral, karena kata-katanya itu dia ditakdirkan lahir kembali, namun bukan sebagai yang fana, dia ditakdikan menjadi yang abadi.

Mereka menyelesaikan makan malam bersama-sama.

Saat senja jatuh seperti tirai di bawah langit, malam datang, langit melancarkan ribuan bintang.

Wei Ying minum arak, Lan Zhan menemaninya, tetapi dia tidak minum, hanya ada sepiring cemilan kacang di depannya, mengambil satu persatu, membuka kulit dan mengambil isinya, dia memakan kacang itu selagi memperhatikan ekspresi mabuk Wei Ying yang manis.

"Kenapa kau memperhatikan ku? Suka? Haha... kita tidak lagi muda untuk bermain kucing-kucingan, aku tahu kamu sering memperhatikan ku saat ujian sarjana dimulai."

Lan Zhan bahkan sampai berhenti mengupas kulit kacang, kunyahannya menjadi kaku, dia dengan lembut mengalihkan tatapannya ke luar jendela untuk melihat taburan bintang.

Apel adamnya yang seputih salju menggulung, dia meneguk, tetapi dia tidak menelan air,

Wei Ying mentertawakannya, "Kau bukan orang yang buruk, sarjana dan pangeran yang hebat. Tidak peduli siapa yang mengejar mu, mereka tidak pernah bisa menyentuh mu, kau ah....hahaha memiliki hati yang beku."

Tertawa konyol dan meremehkan, Wei Ying telah meledek Lan Zhan, kulit leher Lan Zhan memerah, merah itu mengkhinati perasaannya yang berusaha dia diam-diamkan.

Wei Ying tepat menyentuh puncak perasaannya.

Ya! Dia seorang yang memiliki hati beku, tidak seorang pun yang mampu mencairkannya, kecuali....... pada Wei Ying.

Hatinya memang beku, itu hanya ada pada yang lain, tidak pada Wei Ying.

Mereka tidak terlalu sering bertemu, setelah pertemuan masa kecil, ada jeda bertahun-tahun sebelum satu sama lain bertemu kembali.

Lan Zhan memikiran Wei Ying sejak kecil, mengharapkan pertemuan itu adalah esok.

Saat tidak bertemu juga, dia terus menunggu dan menunggu, akhirnya mereka bertemu lagi di ujian sarjana.

Saat itu mereka masing-masing telah dewasa.

Setelah diledekan ke sekian kali, Lan Zhan memutar lehernya seperti kawat rusat, "Apa aku terlalu beku untuk mu?"

Dibuat pada 29|02|2021

Bersambung, 13092021



-Note! Chapter Tanpa Edit

[End] Ancestral God of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang