BAB 57 : Rumah Keluarga Bai (4)

307 39 0
                                    

Larut malam keduanya tiba-tiba terbangun.

Wei YuanDao mengusap matanya yang berair dan menguap pelan, "Aku jadi mengantuk. Manusia laknat itu membuat keributan di luar, benda pustaka apa yang begitu penting?"

Dia ingin berbaring lagi, tetapi keributan lagi di luar sana. Kaisar Dewa Sastra mencolek tubuhnya menjadi seorang dewi, memasang perhiasan sederhana di puncak kepalanya.

Wei YuanDao menempelkan bibirnya ke pipi Dewi, tersenyum, "Jangan sering-sering melakukannya, lain kali bisa saja kau benar-benar seorang istri."

"Suami istri sama saja, keduanya pasangan yang sama." Dewi turun dari ranjang, memasang sepatunya. Kemudian membantu Wei YuanDao berpakaian, merapikan kerah pakaiannya serta melipat rambutnya.

Keduanya keluar dengan rapi, tatapan segar, sekalipun Wei YuanDoa memandang sekeliling dengan malas. Betapa repotnya bertindak lemah di depan manusia, bahkan tidak bisa menggunakan array pemendek jarak.

Mereka harus berjalan pelan, menyusuri lorong, melewati jalan yang jauh sebelum akhirnya sampai di sayap kiri.

Wei YuanDao bersandar di tiang, melihat bangun yang roboh itu sekilas sebelum melihat penjaga bayangan bertarung dengan selongsongan aneh, melayang-layang di udara seolah dikendalikan oleh kekuatan hebat.

Dewi menepi di sisinya, melihat pertarungan dengan mata telanjang, minat tersembunyi dalam matanya hanya tertuju kepada Wei Yuandao.

"Benda aneh," komentar Wei YuanDao.

"Hm. Auranya sama seperti pedang tua milik Patriarch Yiling."

Wei YuanDao mengangguk, "Pedang tua itu sudah dirampas penduduk neraka, sampai sekarang tidak jelas bagaimana kedudukannya. Saat aku menggunakannya, semuanya menjadi panas, setiap tebasan menghancurkan musuh seperti letusan gunung, dan memiliki kutukan aneh."

"Kutukan?"

"Benar. Kutukannya menyerap jiwa dan menyegelnya. Tidak peduli betapa hebatnya musuh itu."

Dewi memegang lengan Wei YuanDao setelah mendengarnya, merasa khawatir, "Jika itu digunakan balik, anda harus berhati-hati. Kapan perlu jangan melawan, kembali lah ke alam surgawi untuk mendapatkan bantuan."

Ha ha ha.

Wei YuanDao mencubit hidungnya, tertawa, "Khawatir tidak akan memberikan hasil baik, yang harus aku lakukan untuk menyiapkan sesuatu jika hal seperti itu terjadi..."

Dewi dirangkulnya, membawanya menghindar jauh ke samping. Selongsongan itu tiba-tiba melompat ke sisi mereka, nyaris menyerang Dewi.

Saat melihat kedatangannya, penjaga bayangan terkejut dan tidak sempat memberi salam ketika penyerangan selongsongan datang pada mereka. Mereka diterbangkan ke dinding bangunan belakang, jatuh ke tanah keras.

Dedaunan kering berhamburan di tempat mereka jatuh, Tuan Bai semakin khawatir melihat semua penjaga bayangan terbaiknya dikalahan.

Melihat yang datang itu adalah tamu yang mengerikan, sedikit kecerahkan menyinari matanya. Cahaya dari lampu neon api menyinarinya dari belakang, rambutnya yang panjang berkibar disapu angin lalu dan menutupi sebagian penglihatannya, "Selamat malam Tuan dan Nyonya, maaf mengganggu tidur nyenyak anda berdua. Silakan beristirahat lagi, kami akan menyelesaikannya sesegera mungkin."

Penjaga bayangan menghijau mendengar itu, mereka telah bertarung cukup lama dan belum membuahkan hasil, bagaimana Kepala Keluarga Bai berbicara begitu mudah?

Dewi menjawabnya, "Sudah terbangun. Kami akan melihat apa yang terjadi di sini."

"Oh benarkah? Betapa lega mendengarnya." Kepala Keluarga Bai menggeser ke dinding, meluangkan akses pandangan bebas untuk kedua tamu ini.

[End] Ancestral God of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang