55-TIUP LILIN: Kebenaran [part baru]

403 87 12
                                    

Serius minta maaf buat para pembaca yang masih setia nunggu update tan dari cerita ini. Setelah dipikir-pikir, ternyata saya selaku author berniat untuk melanjutkan nya') hehe labil. Tapi gapapa, yg penting lanjut kan. Makin sini makin puyeng gak tuh otak') masih ingat kah sama kasus Angel? Yg lupa baca ulang haha.

Tapi

Ada hal yang mau disampaikan sebelum lanjut

Mohon baca ya: jadi, ada perubahan nama tokoh dari cerita ini, pasti lumayan bikin bingung juga sih. Tapi semoga gak ngeganggu ya, maaf....

Perubahan nama tokoh:

-Angel = Klamora

-Rizky = Reega

-Bella = Berlin

-Sarah = Kayana

-Sela = Runa

-Meisya = Grey (ini tuh tokoh yg mati di halaman rumah Klamora {Angel} itu - buat yg lupa)

-Deitra = Alin (dia yg selalu natap sinis ke arah Klamora di dalam kelas, yg ngelabrak Klamora karena selalu deket sama Reega {Rizky}, bisa dibilang Alin ini naksir sama Reega)

Untuk tokoh Rama dan Harlet masih sama. Sekali lagi maaf ya bikin pusing, udah cukup dibuat pusing sama jalan ceritanya, lah ini nama tokohnya juga')

Dah segitu aja pidatonya, mau ngingetin jangan lupa vote n komen, komen apa aja terserah') titik juga ga masalah. Dan... mohon share juga jika berkenan, makasihhh banyakkk!

- -

Seharusnya aku tidak mengatakan apa yang aku katakan.

- -

Rama bergegas keluar setelah mengobati luka lecet di tangan Klamora, sejujurnya, dia ingin sekali menemani Klamora dan bertanya ada apa, hanya saja, dia merasa canggung dengan keberadaan Reega.

"Thanks, Rama." ujar Klamora sebelum Rama benar-benar keluar dari ruangan itu. Rama menoleh sekilas dan tersenyum hangat pada Klamora. Reega yang melihat gelagat Rama semakin dibuat penasaran.

"Ada masalah apa lagi di kelas? Kenapa Alin sampai tega ngelakuin ini ke kamu?" tanya Reega dengan nada seolah dia tidak suka atas kejadian ini.

Klamora sedikit menunduk, dia tidak tahu harus menjelaskannya bagaimana, jujur saja, ada banyak hal yang ingin ia sampaikan pada Reega. Bahkan jika perlu, ia ingin menyampaikannya pada semua orang.

"Kla?" panggil Reega, laki-laki itu menyisihkan rambut Klamora yang menutupi sebagian wajah gadis itu, "kamu gak cari masalah 'kan, sama mereka?" lanjut Reega, kali ini dengan nada yang sedikit tenang.

Klamora terlihat mengusap area matanya sekilas, lalu ia menatap ke arah Reega.

"Alin nuduh aku teror temen sekelas pakai kertas gak jelas." ujar Klamora dengan wajah kesal, "kamu percaya 'kan, aku gak akan ngelakuin hal kayak gitu? Bahkan, selama ini aku juga di teror sama kertas yang tulisannya gak jelas itu."

"Jadi maksud kamu, hampir semua orang di kelas kita di teror oleh kertas yang mengatasnamakan kamu?"

Klamora mengangguk.

"Aku gak paham lagi Ree, entah punya dendam apa orang itu sampai teror temen sekelas dan nuduhin bahwa yang ngelakuin itu seolah-olah aku. Apa mereka gak berpikir kalau aku juga punya masalah yang harus aku urusin, untuk apa juga aku teror mereka gak jelas kayak gitu?"

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang