39-TIUP LILIN: Siapa?

752 141 38
                                    

Happy birthday for everyone there~

Cobalah untuk membaca dan mengingat kembali.

Perhatikan!

Apa kamu pernah mengundang teman dekat ke acara ulang tahun mu? Bagaimana perasaan mu saat itu? Tentulah sangat senang. Yang kamu rasakan itu sama seperti seorang Angel yang dikisahkan dalam cerita ini. Dia memiliki hati seperti namanya, memiliki paras wajah yang begitu cantik dan memikat banyak orang. Membuat siapa saja tidak akan merasa enggan untuk berteman.

Tapi kau juga tahu. Bahwa setiap cerita bahagia, pasti memiliki sisi yang lain. Baik itu sisi baik, buruk, atau sangat buruk. Bahkan bisa menghantui disepanjang hari mu.

Semoga hari ulang tahun mu beruntung.

"Buat permohonan,"

"Tiup lilinya,"

"Selamat ulang tahun!"

Yes or No?

-Greetings @AzharahP ♧-

🕯🕯🕯

Setelah kejadian tidak terduga yang dialami Angel, dimana dia berteriak dan enggan untuk menampakkan wajahnya, kini dia membubarkan acara ulang tahunnya lebih cepat dari yang ia kira. Seharusnya semua ini tidak terjadi, Angel merasa kacau dan tidak bisa berpikir jernih untuk hari ini. Dan entah apa penyebabnya. Padahal hari ini adalah hari yang sangat-sangat ia tunggu.

"Kamu yakin tidak apa-apa?" tanya Reva khawatir. Teman-teman yang lainnya sudah lebih dulu berjalan jauh keluar gerbang, sementara disana hanya ada Reva, Rizky, dan Arya. Rizky berdiri agak jauh dari hadapan Angel, dia menyandarkan tubuhnya ke tembok, dan saat tidak sengaja bertatapan dengan Angel, keduanya hanya diam.

"Angel.. kita semua khawatir dengan kamu. Jika terjadi sesuatu, katakanlah.." ujar Arya dengan raut wajah sama panik nya.

Angel mengusap hidungnya yang kemerahan karena sempat menangis, penampilannya kali ini sedikit berantakan. Jujur saja, Angel merasa tidak enak karena membubarkan acaranya begitu saja. Tapi sungguh, Angel butuh waktu untuk sendiri, untuk menjernihkan pikirannya dan membebaskannya dari hal-hal tidak masuk akal.

"Jika terjadi sesuatu, kamu bisa menghubungi kita, ya?" Reva menepuk pelan bahu Angel. Angel sendiri sejak tadi diam, respon yang ia gunakan hanya sebatas angguk kan kecil.

"Baiklah, kita pulang ya? Jaga dirimu baik-baik." Reva berangsur pergi sambil mengajak Arya dan Rizky.

Angel menatap kepergian mereka dalam diam, kedua tangannya melingkar melindungi tubuhnya. Dia kedinginan. Dengan segera Angel langsung memasuki rumah, dia mengunci pintu rumahnya dengan harapan tidak ada sesuatu yang akan mengganggunya.

Padahal dia sendiri sadar, sesuatu yang benar-benar mengganggunya, ada di dalam rumah. Dan bukan di luar sana.

Langkahnya terhenti saat melihat tumpuk kan kado serta kue ulang tahun dan beberapa gelas minuman yang berserakan di atas meja. Jika ibunya melihat semua kekacauan ini, pasti dia akan marah. Tapi Angel juga yakin, beberapa alasan yang kuat pasti akan membuat ibunya berpikir sedemikian.

Angel benar-benar lelah. Bukan secara fisik, namun mental.

Angel berniat untuk memasuki kamarnya saja, saat dia harus melewati anak tangga, seketika pikirannya kembali teringat akan sesuatu. Angel berusaha mengenyahkan semua hal itu. Setelah sampai di dalam kamar, Angel terdiam, sambil menatap ke sekeliling kamar.

Dia berpikir, apa mungkin Sarah melihat apa yang tengah ia lakukan saat ini? Jujur, saat Angel mengetahui bahwa arwah Sarah ternyata bergentayangan di rumahnya, ia mulai merasa mengabaikan hal-hal menakutkan yang ia alami. Karena, mungkin saja itu perbuatan arwah Sarah? Sebagai bentuk ingin berkomunikasi dengannya -seperti yang Bella katakan.

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang