36-TIUP LILIN: Happy Birthday 2us

794 149 63
                                    

Apa seseorang harus kembali mengulang, dimana dirinya merayakan ulang tahun, lalu meniup lilin, dan membuat permohonan? Apa harus?

🕯🕯🕯

"HAPPY BIRTHDAY BRIEL....

"HAPPY BIRTHDAY BRIEL......

"HAPPY BIRTHDAY... HAPPY BIRTHDAY....

"HAPPY BIRTHDAY BRIELA....."

Gadis berambut agak pendek dengan poni menyamping itu memutar arah pandangannya, kini dia berada di pertengahan kumpulan teman-teman lamanya. Ada sebuah kue bolu ulang tahun serta lilin yang tertancap di atasnya, namun sejak tadi ia terdiam. Kebingungan.

Saat masih memperhatikan lilin dengan api kecil yang menyala di atasnya, tiba-tiba...

"Happy Birthday Briel....

"Happy Birthday Briel......

"Happy Birthday Briela... Happy Birthday Briel...."

"Tiup lilin nya,

"Tiup lilin nya,

"Tiup lilin nya sekarang juga, sekarang... juga...,

"Sekarang... juga...."

Suara tepuk tangan mengisi ruangan, lagi-lagi gadis itu masih diam, situasi disekitarnya mulai tidak beres. Dia menatap teman-temannya secara perlahan, mereka diam, dengan wajah datar dan begitu pucat. Sungguh, gadis itu tidak ingat lagi siapa nama dari wajah-wajah asing yang ia lihat saat ini.

"Hai, Briel.... Selama ulang tahun." tiba-tiba seorang gadis lain berjalan cepat menghampirinya, dan mengucapkan selamat ulang tahun sembari memeluk sahabatnya itu.

"Untuk, kita?" terka gadis itu.

"Ya, happy birthday for us!" gadis itu adalah Bella, dia melepaskan pelukannya, lalu menatap ke depan.

"Bukan kah perayaan ulang tahun kali ini sangat menyenangkan?" ujar Bella pada teman-temannya.

Gadis yang sejak tadi berada di samping, dan masih belum paham dengan apa yang sedang terjadi, perlahan-lahan memundurkan langkahnya. Dia, merasa bahwa semua ini tidak benar.

Bella menoleh ke belakang, "Briel? Kenapa menjauh? Ini adalah hari perayaan mu? Perayaan ulang tahun kita." Bella tersenyum senang.

Gadis itu menggeleng, selagi berjalan mundur perlahan-lahan, tanpa sengaja ia menabrak seseorang. Gadis itu berbalik, dan melihat ada kedua orang tuanya disana. Terdiam. Dengan wajah sama datarnya seperti teman yang lain.

Gadis itu mulai ketakutan, dan semakin ketakutan saat menyadari keadaannya saat ini.

Rrttt rrrrrtttt

Perlahan-lahan, lampu di ruangan itu padam total. Ini adalah mimpi terburuk nya, seharusnya semua ini tidak menjadi kacau seperti yang baru saja ia lihat.

"Briel?" panggil mamah dan papahnya bersamaan.

"Gak! Nggak! Kalian bukan orang tua aku! Mereka udah gak ada di dunia ini!!!" teriak gadis itu histeris.

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang