49-TIUP LILIN: Menemukan Sarah

637 141 27
                                    

Ketahuilah, kesalahan kecil yang tidak kamu sadari, bisa menimbulkan masalah besar bagi orang lain yang menyadarinya.

🕯🕯🕯

Angel menaruh lilin yang ujungnya ber-api itu di dekat meja rias, sesaat, ia memandang pantulan dirinya di depan cermin. Terlihat suram dan begitu pucat. Angel tidak tahu, apakah yang ia lakukan saat ini benar atau kah salah? Tapi Angel memiliki niat yang kuat, bahwa dia akan berkomunikasi dengan arwah Sarah. Angel ingin tahu kebenaranya. Angel ingin tahu siapa itu Briel, dan juga mengenai kasus kematian ibunya, serta mimpinya yang berulang kali selalu saja sama.

Angel juga yakin, bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan arwah Sarah, mengingat bahwa sebelumnya Bella pernah berkata, bahwa Sarah juga ingin berkomunikasi dengannya. Padahal sebelumnya mereka berdua tidak saling kenal.

Selain itu, Angel juga dibuat bingung serta tidak percaya atas kejadian yang baru saja terjadi di sekolah. Mengenai Agnes dan Desi yang menaruh kertas itu di bangkunya. Jadi, selama ini mereka berdua lah yang melakukannya? Untuk apa? Bahkan Angel pun merasa tidak punya urusan apapun dengan seseorang bernama Briel. Yah, walau akhirnya Angel jadi penasaran. Tapi tetap saja, tindakan Agnes dan Desi semakin membuatnya bingung. Apa jangan-jangan, mereka berdua juga berhubungan dekat dengan Briel?

Angel kembali fokus menatap pantulan dirinya di cermin. Dia berpikir sejenak, dia pikir, dia tidak akan melakukan hal ini sendirian. Angel pikir, dengan membahas kematian Sarah dengan Rizky, akan membuat laki-laki itu terbuka. Angel tahu, Rizky tidak ada hubungannya dengan semua ini. Laki-laki itu hanya sekadar tahu. Hanya saja, mengapa seolah Rizky sangat enggan untuk membahasnya? Seolah-olah Rizky angkat tangan atas kasus kematian Sarah. Padahal di balik semua itu, mungkin saja tersimpan banyak rahasia yang bisa diungkapkan.

"Kenapa?" gumam Angel pada dirinya di depan cermin. Dia kembali membayangkan percakapannya dengan Rizky sepulang sekolah tadi. "Kenapa Rizky memilih menghindar?" lanjutnya.

Sebenarnya ada apa dengan Sarah? Bagaimana gadis itu bisa bergentayangan di rumah Angel? Sungguh misteri yang ingin sekali Angel ungkap.

Tuk tuk tuk

Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan di pintu kamar Angel, kenob pintunya terlihat bergerak tanda akan dibuka. Dengan panik Angel langsung meniup lilin nya, dia takut Ayahnya curiga. Keadaan kamar Angel saat itu gelap total, Angel langsung mengambil posisi duduk, dan langsung menyalakan lampu tidur di atas meja dekat kasurnya.

"Angel?" tanya Ayahnya. Angel menoleh, berusaha bersikap biasa saja sebisa mungkin. Ayahnya duduk di samping Angel, lalu tersenyum sesaat memandang wajah puterinya.

"Ayah, kenapa?" tanya Angel saat melihat ekspresi wajah sang Ayah yang seakan berusaha menyembunyikan rasa sedihnya.

"Tidak, tidak apa-apa. Ayah hanya, merasa rindu dengan anak Ayah. Selama ini kamu selalu sendirian di rumah ini. Ayah merasa bersalah atas semuanya."

Angel duduk menyerong menghadap Ayahnya. "Yah, Ayah gak usah khawatir sama Angel. Ayah tahu kan, Angel baik-baik aja, lagi pula... Angel nggak selalu ngerasa sendirian kok di rumah. Angel kan selalu ajak teman Angel untuk main. Ayah juga harus bekerja untuk membiayai hidup Angel, jadi Angel merasa baik-baik saja dan nersyukur mempunyai Ayah."

Ayah Angel nampak terharu, lalu ia memeluk puteri yang ia anggap satu-satunya.

"Ayah, Angel tahu Ayah kesepian. Angel sama sekali gak akan melarang Ayah atau minta hal-hal aneh sama Ayah. Selagi Ayah bahagia, Angel juga pasti akan bahagia, Yah."

"Terima kasih, Angel. Kamu memang anak yang baik."

Angel melepaskan pelukannya, lalu ia tersenyum, begitupun dengan Ayahnya.

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang