4-TIUP LILIN: Pindah kelas

3.2K 360 42
                                    

Pernah membayangkan jika harimu menyenangkan? Jika iya, maka beruntunglah dirimu. Tapi jangan terlalu senang, oke?

🕯🕯🕯

Angel menempatkan kepalanya untuk bersandar di jendela mobil. Matanya menyapu seluruh awan yang selalu terlewat. Tampaknya, sang mentari di pagi hari ini tidak memperlihatkan sinarnya. Angel lupa, sudah berapa hari ya keadaan cuaca selalu seperti ini?

"Angel? Ada apa, nak?" tanya Ayahnya yang fokus menyetir, namun sempat melihat dari pantulan kaca kearah Angel.

Angel menoleh, dan menatap orang tuanya dalam diam.

Ibunya yang berada disamping kursi depan, sedikit menoleh kebelakang karena merasa khawatir kepada Angel. Tidak biasanya gadis itu terlihat murung.

"Apa sesuatu mengganggu pikiran mu?" tanya Ibunya pada Angel.

Angel menggeleng. "Sama sekali tidak!" jawabnya antusias. Kembali pada sikap ceria yang selalu ia perlihatkan sehari-hari.

Ibunya tersenyum dan menggeleng pasrah. Kadang-kadang, Angel selalu membuatnya khawatir saja.

"Ayah sama Ibu, hari ini pulang telat kan?" tanya Angel yang kini tubuhnya sedikit mencondong kedepan.

"Hm..... Kamu baik-baik saja kan dirumah sendirian?" Ayahnya memastikan.

"Pasti dong Yah! Angel kan nggak pernah takut!" Angel mengacungkan jempolnya dengan siap.

"Tetap saja Angel harus berhati-hati. Dan yang terpenting adalah..., selalu kunci pintu rumah sehabis pulang sekolah. Ingat itu!" Ibunya memperingati.

"Iya Bu.... Ibu tidak usah khawatir. Angel akan menjaga rumah dengan baik." Angel tersenyum lebar.

"Yang terpenting itu keadaan kamu." balas Ayahnya.

Tanpa menghiraukan ucapan Ayahnya tadi, kini Angel segera membuka pintu mobil yang sudah berhenti tepat didepan gerbang sekolahnya.

"Kalo gitu, Angel sekolah dulu ya! Dadah Ibu! Ayah!" Angel melambaikan tangannya sambil berjalan mundur perlahan.

"Belajar yang rajin ya sayang!" kata Ibunya.

"Awas dibelakang mu, nak!" Ayahnya setengah berteriak.

Angel yang saat itu tidak memperhatikan keadaan dibelakangnya, tiba-tiba saja tertahan karena sepertinya dia baru saja menabrak seseorang?

"Ahk.... Aduh!" lirih Angel saat tak sengaja menginjak sebuah sepatu.

Ayah dan Ibunya yang masih disana hanya tertawa gemas melihat perilaku Angel yang selalu saja membuat orang lain khawatir.

"Hati-hati ya, sayang!" ujar Ayahnya yang langsung segera pergi dari sana.

Angel maju beberapa langkah untuk mengambil jarak, kemudian ketika hendak berbalik, dia menemukan seorang laki-laki berperawakan tinggi dihadapannya.

"Eh? Maap-maap.... Kamu gapapa kan?" tanya Angel khawatir. Sungguh memalukan, karena tadi Angel sempat menginjak sepatu laki-laki itu tanpa sengaja.

Tanpa membalas ucapan Angel, laki-laki itu memilih untuk pergi begitu saja.

Angel tertegun. Untuk beberapa saat ia terdiam dan memikirkan kesalahannya tadi.

"Yaudah lah, udah minta maap juga, kan?" ujar Angel tak peduli setelah menggaruk kepalanya dan langsung pergi memasuki area sekolah.

"Woy!!!" seseorang menempatkan lengannya dibahu Angel begitu saja.

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang