14-TIUP LILIN: "Angel~"

1K 195 7
                                    

Seseorang yang kita kenal, sangat menyerupai sosoknya, dan berbicara kepada kita. Dan yang pada akhirnya kita tahu, itu bukanlah seseorang yang kita maksud. Mereka.... Sengaja menyerupai seperti sosok manusia. Berhati-hatilah.

Siapkan jantung dan pikiran, sudah?

🕯🕯🕯

Ibu Angel yang sejak tadi berdiri dihadapan Angel sama sekali tidak mengerti dengan apa yang Angel tanyakan saat ini. Bukan kah Angel sudah diberitahu sebelumnya?

"Ibu memang berada diluar, sejak tadi, sejak kalian hendak mulai belajar." ujar Ibunya berusaha untuk tenang. Jujur, ia khawatir dengan apa yang terjadi dengan Angel.

"Yang ibu ingin tahu, kenapa kamu mengunci pintu rumah. Kamu tahu kan sayang, Ibu hanya keluar sebentar. Sepertinya tidak masalah jika pintu tidak dikunci, selagi tertutup rapat." kini ibunya balik bertanya.

Angel sama sekali tidak bisa berkata apapun. Pikirannya semakin berkecamuk, mencoba mengartikan semua kejadian tidak masuk akal yang ia alami hari ini.

"Angel, apa kamu yang mengunci pintunya? Ibu rasa.... Sebelumnya kamu tidak melakukan itu jika Ibu keluar sebentar."

Angel masih diam, nafasnya tersengal-sengal. Ia harus menjelaskan dengan cara apa? Bahkan, dia sendiri bingung untuk menyusun kalimat dan kejadian itu.

"Sudahlah, ibu rasa itu tidak terlalu penting." Ibunya mengusap kepala Angel, yang sampai membuat Angel sendiri malah bergidik seakan ketakutan. Namun, Ibu Angel sama sekali tidak terlalu memperhatikan gerak-gerik itu.

"Oh, Rizky?"

Rizky berjalan menghampiri Angel dan Ibunya sembari menggantungkan kantong disebelah bahunya.

"Sudah selesai belajarnya?"

Angel ikut menoleh kebelakang sekilas.

"Iya tante. Sekalian juga, Rizky mau pamit pulang, sudah hampir malam." jawab Rizky sambil tersenyum.

Tak sengaja, mata Rizky menangkap tatapan Angel yang seakan merasa curiga serta heran dengan sikapnya yang tidak biasa. Seketika, Rizky mendengus sesaat sambil mengalihkan tatapannya dari Angel.

"Yasudah kalau begitu, lagi pula Papah sama Mamah kamu pasti khawatir, kan?"

Rizky mengangguk.

"Kalau begitu, Ibu sekalian mengantar kamu saja, bagaimana?"

Angel menatap Ibunya cemberut, namun Ibunya sama sekali tidak melihat kearah Angel, tatapannya malah sibuk kepada Rizky.

"Tidak usah repot-repot tante, lagipula Rizky tau jalan pulang lewat sini kok."

"Orangtua kamu kan belum pulang di jam segini? Apa sebaiknya kamu menunggu saja, biar ibu yang memberi tahu Papah mu untuk sekalian menjemput."

Angel semakin mempertajam tatapannya. Entah kenapa, ia malah terlihat kesal saat ibunya memperlakukan Rizky dengan baik, dan Rizky sendiri, laki-laki itu memberikan tampang sok ramah dengan senyum lebarnya. Padahal, Angel sendiri tahu bagaimana sikap Rizky. Walau baru dua kali bertemu, namun Rizky secara terang-terangan menunjukkam sikap yang mengesalkan!

"Tidak usah tante. Rizky gak mau repotin orangtua Rizky, jadi lebih baik Rizky pulang sendiri saja."

Angel melipat kedua tangannya sambil memutar bola mata. Ia berdecih dalam hati saat mendengar ucapan sok manis Rizky tadi. Bukan kah Rizky tidak sepeduli itu dengan Papahnya, dan juga Mamahnya yang Angel tahu Rizky pernah memanggilnya dengan sebutan tan, tante?

Omong-omong, Angel masih belum tahu jelas hubungan Mamah Rizky dengan Rizky sendiri. Angel pikir, wanita itu bukanlah ibu kandung Rizky. Tapi, yasudah lah, lagipula Angel hanya penasaran.

"Kamu yakin? Baik-baik saja pulang sendirian?" tanya Ibu Angel lagi.

Rizky kembali mengangguk. "Iya tan. Kalo gitu.... Rizky pamit pulang."

Angel kembali menatap Rizky, tatapannya semakin tajam dari sebelumnya.

"Angel, antarkan Rizky sampai gerbang ya?" suruh Ibunya.

Angel berdeham, dan segera membuka pintu rumah yang terkunci. Setelah itu ia mempersilahkan Rizky berjalan duluan menuju keluar.

Saat itu Rizky menatap Angel dengan tidak paham, mengapa rasanya Angel seperti menyembunyikan sesuatu dan mengintimidasinya ya?

Baru beberapa langkah menjauh dari pintu, Rizky pun berbalik untuk menatap Angel. Gadis itu malah masih terdiam diambang pintu, padahal tadi Ibunya berpesan untuk mengantarkan Rizky sampai gerbang. Tapi, bukan itu yang saat ini Rizky pikirkan, dia hanya merasa ada sesuatu yang aneh.

"Kamu gak lagi..., kemasukkan setan kan?" tanya Rizky memastikan.

Angel melebarkan matanya. "Gak lah! Lain kali jangan asal ngomong!!!"

Rizky mengangguk tidak peduli. "Oke," ucapnya berangsur pergi.

Angel hanya memperhatikan langkah Rizky yang semakin menjauh. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa ada sosok seperti Rizky? Sudah sikapnya acuh, tidak peduli terhadap keluarganya, dan kini bersikap palsu didepan ibunya? Belum lagi Rizky bertingkah semena-mena terhadapnya, sampai menyuruh untuk mengerjakan tugas matematikanya.

"Dasar! Ngeselin! Ngeselin banget!" Angel segera berbalik dan menutup pintu, namun belum beberapa detik ia hendak menggerakkan kakinya, seketika sesuatu terasa hangat dibagian belakang punggung Angel.

Angel mengusap leher belakangnya yang kadang-kadang terasa hangat lalu dingin.

"Angel~"

Angel langsung menoleh kebelakang saat namanya dipanggil. Namun sayang, tidak ada apa pun disana, dia pikir tadi itu Rizky yang iseng. Tapi, kini Angel melihat Rizky dari kejauhan sedang kembali menutup pagar rumah.

Tak ingin lama-lama, Angel segera masuk kedalam dan menutup pintu rumah sekaligus menguncinya. Ia bersandar sesaat dipintu, sambil menghembuskan nafas.

Dari arah depan, Ibunya melihat apa yang tengah dilakukan Angel.

"Angel, kamu sedang apa?" tanya Ibunya heran. Sejak tadi Angel malah asik memejamkan matanya sambil bersandar.

"Oh nggak, bu." jawab Angel agak kaku.

"Tidurlah, kamu butuh istirahat." kata ibunya. "Dan jangan lupa merapihkam buku-bukumu kembali, ya?"

Angel segera beranjak dari sana, dan kembali membawa buku-buku menuju kamarnya.

"Sial! Rizky nggak bawa buku matematika nya? Terus.... Ini beneran aku yang harus ngerjain?" Angel menatap buku tugas matematika dengan nama Rizky yang tertera disampul paling depan.

"Gimana mau pinter coba!" setelah itu Angel mengambil buku lainnya, dan menumpuknya menjadi satu.

🕯🕯🕯

[Saya selaku penulis, hanya memublikasikan cerita "TIUP LILIN NYA" di wattpad. Jika kalian menemukan kesamaan cerita apa pun, baik dengan judul yg sama atau berbeda. Bisa dipastikan jika itu adalah bentuk PLAGIAT. Saya mohon untuk memberitahukan nya🙏]

-untuk bukti bisa kalian lihat tgl yg tertera di sinopsis depan-

©AzharahP 🕯📝

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang