20-TIUP LILIN: Tengkorak dalam mimpi

955 186 24
                                    

Aku senang, karena kita pernah bersama. Namun aku takut, jika pada akhirnya kematianlah yang akan menjauhkan kita.

🕯🕯🕯

Mobil berwarna hitam itu berhenti tepat di depan pintu gerbang sekolah, dimana saat itu tidak sedikit siswa yang menoleh kearahnya karena penasaran. Biasanya, jarang sekali ada anak yang diantarkan sampai menggunakan mobil mewah seperti itu.

Sebelum menginjakkan kakinya untuk keluar dari mobil, Angel menoleh ke arah Ayahnya sesaat.

"Hari ini ayah gak akan masuk kerja?" tanya Angel sambil mengenakan kantong dan mengedipkan matanya beberapa kali.

Ayahnya tersenyum sambil mengelus rambut Angel. "Iya, Angel sayang. Kamu kan tau, ibu kamu mendadak sakit kemarin."

"Tapi Angel bisa merawat ibu kok Yah." Angel memposisikan duduknya sedikit menyerong,

"Sudah tidak apa-apa, lagi pula, hari ini kebetulan ayah tidak ada urusan penting di kantor."

Angel mengangguk sambil merapatkan bibirnya.

"Yasudah, cepat masuk, nanti kamu telat lagi."

"Oke Ayah." balas Angel seraya membuka pintu mobil dan kembali menutupnya. Sebelum dia berjalan memasuki area sekolah, tiba-tiba ayahnya kembali memanggil dengan membuka jendela mobil untuk memudahkannya melihat Angel.

"Angel, apa sepulang sekolah kamu mau Ayah jemput?"

Angel berpikir sesaat, kemudian menggeleng. "Tidak usah, Yah. Angel, bareng sama Reva aja. Sekalian kita mau mampir ke suatu tempat."

"Jangan pulang larut malam, telpon Ayah jika terjadi sesuatu."

"Oke....." Angel memberi simbol jari tangan kepada Ayahnya. Setelah mobil hitam itu pergi, Angel kembali melanjutkan langkahnya untuk menuju kedalam kelas.

Baru sampai disepanjang lorong perjalanan, Angel mendengar ada suara ricuh yang berasal dari siswa-siswi. Sesekali Angel berjinjit untuk mencari tau dimana asal suara itu. Kelas I yang berada disamping kelasnya sudah ia lewati, namun tidak ada hal aneh apa pun dengan murid-murid di dalam kelas.

Kini tinggal kelas J, kelasnya. Tapi tunggu, pintu kelas itu terlihat seperti tertutup dengan rapat? Dengan langkah cepat, Angel langsung menghampiri kelasnya dan membuka pintu itu secara paksa.

Semua orang yang tadinya tertawa puas kini mendadak hening saat melihat keberadaan Angel yang baru saja memasuki kelas. Awalnya mereka terkejut, karena mereka pikir, yang membuka pintu kelas tadi adalah guru.

Angel memasang wajah khawatir serta bingung dengan apa yang sedang dilakukan oleh siswa-siswi di dalam kelas ini.

"Apa yang terjadi?" tanya Angel bingung. Sampai akhirnya pandangannya terarah pada sosok Harlet yang terlihat dalam keadaan tersungkur di hadapan teman-temannya, gadis itu dikerumuni. Dan juga, dijadikan bahan tertawaan?

Tidak sedikit siswa yang masih memperhatikan atau bahkan menyembunyikan tawa mereka sambil sesekali mengumpat tentang Harlet. Tidak ada yang bisa Angel lakukan untuk membalas apa yang sudah mereka perbuat terhadap Harlet. Karena yang terpenting saat ini adalah keadaan Harlet.

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang