Takut bukan berarti tidak berani. Kita hanya tidak ingin menantang diri.
🕯🕯🕯
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan Desi dan Agnes, Angel segera mengenakan kantongnya dan pamit untuk pulang lebih dulu. Dua orang yang kini statusnya sudah menjadi teman Angel itu, kebingungan saat melihat Angel yang berjalan terburu-buru menuju keluar kelas.
"Ki! Rizky!" teriak Angel segera menyusul Rizky yang sudah berjalan jauh meninggalkan kelas.
"Iki, hey! Tunggu!"
Yang dipanggil namanya langsung berhenti, ia menatap kearah Angel yang terlihat kehabisan nafas karena sejak tadi berlari mengejarnya.
"Apaan, sih?" sinis Rizky.
Angel berusaha mengontrol deru nafasnya yang sudah tidak teratur. Entah sejak kapan ia tidak berlari cepat seperti ini, padahal jika dipikir-pikir jaraknya tidak terlalu jauh. Biasanya, jika ada pelajaran olahraga dikelasnya, Angel pasti akan minta izin untuk pergi ke uks. Atau paling tidak, ia akan memberi alasan supaya tidak mengikuti kegiatan olahraga yang akan membuatnya lelah.
"Kata Papah kamu kemarin, setelah pulang sekolah kamu--"
"Iya, tau." Rizky langsung memotong.
Tanpa disadari, sejak tadi mereka berdiri tidak jauh dari salah satu kelas yang merupakan kelas H. Angel baru menyadari itu saat ada beberapa teman yang ia kenal, menyapanya lebih dulu.
"Oh, Angel?" seseorang baru saja keluar dari kelas, dan disaat itu juga ia melihat keberadaan Angel, bersama Rizky disampingnya.
Angel hanya menatap diam kearah Arya, sampai akhirnya ia memberikan sebuah cengiran masam terhadap laki-laki itu. "Hai," sapa Angel.
Rizky menatap bergantian kearah Angel dan Arya. Sejujurnya, Rizky tidak ingat jika Angel pernah mengatakan bahwa ia adalah murid pindahan dari kelas H. Oleh karena itu, dia menunjukkan tampang heran saat melihat Arya dan Angel saling menyapa.
"Angel! Kamu-- ngapain, disini?" Reva baru saja keluar dari kelas, dan dia bingung saat melihat Angel bersama dua orang laki-laki tengah terdiam seperti hendak mendiskusikan sesuatu.
Dengan segera Reva mengajak Angel untuk menjauh darisana. Disaat itu juga, Rizky mengajak Arya untuk berbicara empat mata. Angel yang tak sempat bertanya dibuat bingung oleh dua orang laki-laki itu.
"Mau ikut gak? Aku sama Bella mau ke toko kue hari ini." ajak Reva.
Angel terlihat tidak fokus, matanya masih tertuju kepada Arya dan Rizky yang entah membicarakan apa disamping kelas sana.
"Ihh! Njel! Kamu dengerin aku gak sih?" ulang Reva dengan nada kesal.
".... Ke toko kue, ya?" Angel segera mengalihkan pandangannya, ia terlihat berpikir sejenak. Jujur saja ia ingin sekali membeli kue untuk stok cemilan tengah malamnya. Tapi, hari ini ia ada janji untuk belajar bersama dengan Rizky. Dan itu sudah diamanati oleh kedua orang tuanya. "lain kali aja, ya?"
Reva tersenyum mengerti. Sebelum pergi, ia menoleh kebelakang sesaat. Hanya ingin memastikan apakah Arya masih bersama dengan seorang laki-laki yang sepertinya belum pernah ia lihat. Entahlah, Reva tidak begitu kenal.
"Yaudah, Njel. Aku mau cari Bella dikelasnya. Bye!"
"Bye!"
Angel langsung berjalan mendekati Rizky, saat Arya sudah lebih dulu pergi darisana. Setelah itu, dia segera mengajak Rizky untuk keluar gerbang, karena disana Ibu Angel sudah menjemput dan menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIUP LILIN (End)
Horor⚠️ PLOT TWIST AREA [cerita ini memiliki konspirasi] Angel mulai mendapati berbagai macam terror misterius yang tidak bisa ia jelaskan. Awalnya ia hanya mengira bahwa mungkin semua itu adalah kejutan misterius dari teman-teman nya? Sebagai hadiah ula...