33-TIUP LILIN: Rahasia..

800 186 36
                                    

Hey! Jangan lupa klik bintangnya, ga bayar kok^^- komen juga..., siapa tau ada yg bikin kalian bingung, share ke temen² kalian ya! Makasih....

🕯🕯🕯

Ingat saat aku mengatakan untuk tidak meniup lilin nya? Biar ku perjelas. Kau tidak tahu permohonan apa yang terdapat pada lilin itu, bisa saja kan, hal itu adalah sesuatu yang buruk? Mungkin.

🕯🕯🕯

Bella menatap Angel dengan lekat-lekat, namun posisi pandangannya tidak begitu mengintimidasi, seolah gadis itu tengah memproses kalimatnya di dalam otak sebelum nantinya ia ucapkan.

Angel duduk termenung menatapi Bella. Suasananya seakan menjadi serius dan begitu dramatis. Ia sungguh penasaran dengan sosok Briel yang katanya, dulu pernah tinggal disini.

Gadis itu, misterius.

"Jadi..., bagaimana, Bell? Kamu masih ingat..., sosok Briel?" Angel mengulanginya dengan kalimat memperjelas.

Sejak tadi Bella diam saja! Namun tidak terdeteksi di raut wajahnya bahwa gadis itu enggan untuk mengatakannya.

Bella sedikit menunduk dan tersenyum miring. "Apa yang kamu bicarakan? Tentu saja aku masih ingat, dia kan sahabat lamaku."

Angel termenung, seketika dia jadi teringat akan ucapan Arya yang mengatakan bahwa wajah Briel itu sulit untuk di ingat. Hah! Mungkin saat itu Arya hanya melebih lebihkan. Dan ya! Arya sendiri tidak tau kemana Briel sebenarnya. Mendengar anggapan dari Bella, membuat Angel semakin penasaran. Sebelumnya Bella mengatakan bahwa Briel baik-baik saja, bukan? Hanya saja..., sedikit berbeda, katanya? Entahlah.

"Lalu kenapa, tiba-tiba Briel menghilang?" Angel membenarkan posisi duduknya.

"Dia.... menghianatiku." Bella tersenyum miris.

Angel semakin dibuat penasaran, dan terus menerus penasaran. Rasa-rasa, sepertinya Bella pun mulai paham dengan gerak-gerik Angel.

"Dia berjanji akan merayakan ulang tahun bersamaku, ulang tahun kita berdua! Karena ulang tahun kita sama, dan, saat itu rumah ku sudah pindah, aku memaksakan diri malam-malam untuk ke rumahnya, karena biasanya di jam itu kita selalu membuat janji seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk merayakan ulang tahun bersama." Bella tersenyum tipis, wajahnya sedikit pucat, seketika.

"Kenapa, harus malam-malam?" pikir Angel.

"Entahlah, Briel sangat suka malam. Menurutnya, hal itu merupakan sesuatu yang begitu tenang, karena tidak ada siapapun yang akan menganggu. Dan aku, aku mengikuti apa yang dia sukai, dan, aku merasakan bahwa malam memang indah." Bella menyandarkan punggungnya sambil menghela nafas, "yah, kurasa malam memang tidak terlalu buruk untuk aku dan dia."

Angel tersenyum haru. "Sama seperti sekarang? Kamu mendatangi rumah ku di malam hari, tidak takut?"

"Kebetulan, rumah bibi ku tidak jauh dari sini, jika terjadi sesuatu, aku bisa ke rumahnya." Bella mengambil minuman yang berada di atas meja.

"Atau menginap saja disini?" imbuh Angel.

Bella melirik di balik gelas yang sedikit menghalangi pandangannya, "ya, jika tidak merepotkan."

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang