13-TIUP LILIN: Tidak bisa dijelaskan

1K 224 15
                                    

[Jangan lupa untuk memberi vote-komen. Share juga.]

Please jangan silent:(

🕯🕯🕯

Angel langsung membuka matanya saat merasakan ada sesuatu yang menepuk-nepuk pundaknya. Dia tidak sadar jika sejak tadi sudah menenggelamkan kepalanya dengan kedua tangan sebagai bantalan.

Angel mengusap matanya yang terasa buram saat hendak melihat keadaan sekitar.

"Angel? Bangunlah...." panggil Ibunya yang sejak tadi sudah berada disamping.

Masih belum sadar sepenuhnya, kini Angel meregangkan tubuh. Lalu memutar pandangan. "Loh? Bu, Dari tadi Angel tidur?" tanya nya tidak yakin.

Ibunya menghela nafas sembari mengusap pundak Angel. "Rizky bilang, kamu ketiduran."

Angel mengerutkan keningnya bingung. "Rizky?" dia melihat-lihat keatas meja. Ada banyak buku disana.

"Oh, iya!" kini Angel baru ingat. Rasanya, tadi ia seperti baru saja mengobrol dengan Rizky, dia pikir, itu hanyalah mimpi dan bukan kenyataan?

Ibu Angel terdiam sambil memandang anaknya yang sejak tadi malah melamun.

"Angel. Ada apa?" panggil Ibunya lagi sambil menepuk pundak Angel. Seketika, Angel langsung kaget tak karuan.

Ibunya tersenyum kekeh.

".... Sekarang Rizky nya dimana, bu?"

"Tadi dia ke toilet."

Baru saja Angel hendak berdiri, tiba-tiba saja Rizky sudah datang menghampiri.

"Udah bangun?" tanya Rizky pelan. Laki-laki itu kembali duduk ditempatnya semula, dan dengan refleks mengambil pulpen diatas bukunya yang terbuka.

Angel mengurungkan niatnya yang hendak menyusul Rizky ke toilet. Tapi tunggu dulu, untuk apa juga tadi Angel hendak menyusulnya?

Angel mulai bingung. Ia menggaruk kepalanya yang terasa gatal. Pikirannya terasa pening, mungkin efek setelah bangun tidur?

Rizky melirik Angel sekilas. Sejak tadi gadis berambut sebahu itu tidak ada henti-hentinya mengamati gerak-gerik Rizky. Seakan, ada sesuatu yang ingin ia pertanyakan lebih lanjut.

"Kok diem?" akhirnya Rizky bertanya. "Sudah selesai ngerjain tugasnya?" kini dia menatap Angel lekat-lekat.

Angel terlihat melamun, ia merapatkan bibirnya sekilas, lalu menatap kearah lain dengan wajah bingung.

"Kamu...." baru saja Angel memutar pandangan, kini sesuatu diatas meja mencuri perhatiannya, dan membuat kening Angel mengerut.

Rizky sama-sama bingung melihat ekspresi Angel. Sebenarnya, apa yang ingin dikatakan oleh gadis itu?

"Loh? Ini...." Angel mencabut secarik kertas yang tertempel diatas meja. Dia mengamatinya sesaat, lalu beralih menatap Rizky. "Ini apa?!"

Rizky menaikkan satu halisnya. "Kertas, lah."

"Bukan.... Maksudnya, kenapa bisa ada disini..., diatas meja! Siapa yang taruh?!" wajah Angel mulai panik. Ia sama sekali tidak paham dengan apa yang ia alami saat ini. Seingatnya, pembicaraan mengenai kertas bertuliskan tiga kalimat ini, ia lihat didalam mimpi. Dan memang bukan kah begitu? Angel baru saja terbangun, tepat setelah ia melihat Rizky menempelkan kertasnya diatas meja.

Seketika Angel kebingungan sendiri, kedua tangannya memegang kepala, merasa tidak yakin dengan apa yang baru saja terjadi.

"Itu kan, kamu sendiri yang kasih tunjuk." jawab Rizky. Ia tidak terlalu banyak berpikiran hal aneh, tapi ia sama-sama bingung. "Lupa?"

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang