Terkadang, kita tidak ingin mengetahui sesuatu yang gila di alam semesta ini. Namun rasa penasaran sudah lebih dulu mengambil alih. Membentuk gagasan tidak masuk akal di luar nalar.
🕯🕯🕯
Angel menuruni anak tangga dengan hati-hati, dari arah tangga ia sudah bisa melihat keberadaan Reva yang asik meminum sesuatu. Tak lama setelah itu, Reva menoleh kearah Angel.
Angel mengerutkan keningnya saat sadar bahwa sejak tadi Reva asik menonton kartun berwarna kuning berbentuk kotak. Sejujurnya, Angel tidak kaget dengan pemandangan itu, hanya saja... Ia bertanya-tanya, ternyata masih ada juga seseorang yang tertarik dan tetap menonton kartun itu.
"Njel, sini duduk dulu." kata Reva sambil menepuk-nepuk sofa disampingnya.
"Tumben pagi-pagi kerumah. Mau ngapain?" ketus Angel tak suka. Bagaimana tidak, secara tidak langsung Reva sudah merenggut akhir pekannya yang seharusnya Angel gunakan untuk bersantai didalam kamar.
Reva memajukan bibirnya kesal. "Mau ngajak kamu olahraga."
Angel mendudukkan dirinya disebrang Reva. "Lari?" tanya nya, memastikan.
Sambil fokus menonton kartun dihadapannya, Reva mengangguk untuk pertanyaan dari Angel tadi.
"Kamu kan tau Rev, aku gak suka olahraga." Angel melipat kedua tangan sambil menyandarkan punggungnya kebelakang.
"Iya tau. Lagian aku udah lari beberapa menit yang lalu sebelum sampai kerumah kamu kok...." Reva tetap fokus pada tontonannya.
"Jadi?" Angel menaikkan satu halisnya.
Tiba-tiba Reva berdecak kesal. "Yah.... Jadi iklan! Kan!" geramnya sambil menatap kepada Angel.
Angel mendatarkan ekspresinya. "Langsung aja, sebenernya kamu mau ngapain kesini?!" tegas Angel lagi. "Mencurigakan....!" lanjutnya pelan.
Reva membenarkan posisi duduknya, lalu ia menaruh minuman yang ada ditangannya keatas meja. "Jalan-jalan yuk," ucapnya sambil sedikit mencondongkan tubuhnya kearah Angel.
Angel mengalihkan pandangan sesaat untuk melihat keluar, kebetulan saat itu pintu rumah dibiarkan terbuka lebar, tujuannya agar hawa dingin di pagi hari bisa terhirup sampai kedalam.
"Males." jawab Angel dengan raut wajah seperti seseorang yang tidak ingin benar-benar diganggu. "Mau lari ataupun jalan, sama-sama bikin males!"
"Lah?" Reva menegakkan tubuhnya. "Terus, aku kesini ngapain?!"
"Numpang nonton tv?" jawab Angel tak peduli.
"Serius dong, Njel.... Ayo jalan-jalan, cuma jalan santai aja kok. Sekalian mampir kemana gitu...."
Angel menggeleng pelan, dia tetap menolak secara halus. "Gak! Sama sekali gak mau. Waktu dua minggu lalu aja, kamu ajak aku lari jauh-jauh, sampai gak tau jalan pulang!"
"Itu kan dua minggu yang lalu...." Reva segera bangkit dari duduknya, lalu menarik lengan Angel untuk segera berdiri dan ikut bersamanya keluar.
"Gak mau Rev...."
"Ayo dong, Angel....." Reva masih tetap menarik paksa lengan Angel.
"Diluar cuacanya mendung.... Nanti hujan...." Angel mempertegas alasannya.
"Sebentar aja kok, cuma mampir kesuatu tempat....." rengek Reva.
"Pokoknya enggak! Kamu suka ajak aku ke tempat yang gak jelas!"
"Angel kok gitu.... Udah lama lho kita gak jalan-jalan bareng. Memangnya Angel mau tiduran terus dihari minggu, gimana kalo Angel malah mimpi buruk dan gak bangun-bangun, hm?" Reva memiringkan kepalanya sembari menunjukkan tampang khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIUP LILIN (End)
Terror⚠️ PLOT TWIST AREA [cerita ini memiliki konspirasi] Angel mulai mendapati berbagai macam terror misterius yang tidak bisa ia jelaskan. Awalnya ia hanya mengira bahwa mungkin semua itu adalah kejutan misterius dari teman-teman nya? Sebagai hadiah ula...