Bertukar cerita mistis memang mengundang tanda tanya dan ketakutan. Tapi hal itu akan lebih menyeramkan jika sosok yang kau ceritakan juga ikut mendengar..
🕯🕯🕯
[Aku masih belum jelas dan paham dengan para pembaca yang mengikut sertakan logika dan pikiran untuk menebak jalan cerita ini. Semoga.... Sampai part ini kalian masih paham. Dan.... Aku juga pasti akan selipin beberapa detail kecil yang sebelumnya sempat dideskripsikan. Jadi... Aku hanya ingin memberi tahu jika sampai saat ini, kita masih akan membahas soal mimpi aneh Angel. Siapa yang memiliki sangkut paut dengan mimpi Angel? Dan semua itu akan membawa pada teror pembunuhan di perayaan ulang tahun sebenarnya]
Selamat membaca:)
🕯🕯🕯
Rizky menyebrangi jalan dan kembali menghampiri Angel dan Reva yang masih duduk di kedai itu. Sebelumnya, seseorang memanggil Rizky dari arah yang lumayan jauh, dan Rizky tau betul siapa orang yang baru saja memanggilnya.
"Itu siapa, Ki?" tanya Angel. Lagi-lagi gadis itu selalu memanggil Rizky dengan sebutan 'Ki.
"Bukan siapa-siapa," jawab Rizky tak ingin menjelaskan.
Reva menyerongkan pandangannya, "Aku yakin dia kakak kamu." terkanya.
Rizky menggeleng samar.
"Bener, kan?" lanjut Reva sambil tersenyum miring.
"Yaudah.... Kita pulang yuk, cuacanya udah mendung banget." ajak Angel yang sejak tadi baru menghabiskan sepotong roti.
"Gak mau beli minum dulu?" tanya Reva.
"Aku gak mau lama-lama disini.... Udah yuk...."
Akhirnya mereka pun mengakhiri perjalanan dengan kembali ke rumah Angel. Jujur saja, cuaca saat itu memang sudah terlihat begitu mendung. Akhir-akhir ini, cahaya matahari memang jarang muncul, dan itulah yang terkadang membuat Angel malas untuk ke luar rumah di akhir pekan.
Tak sengaja, saat mereka berada diperjalanan pulang hampir menuju rumah Angel, tiba-tiba mereka bertemu dengan Arya. Laki-laki itu terlihat membawa bola basket di tangannya.
"Eh, Arya." tahan Reva.
Arya menatap satu per satu kearah Rizky, Angel dan Reva yang terlihat seperti baru saja jalan-jalan santai.
"Kalian darimana, mau kemana?" tanya Arya sebelum melanjutkan langkahnya.
"Kita.... Tadi habis dari kedai di ujung pertigaan sana. Dan.... Mau pulang." jawab Angel, dia melihat sekilas bola basket yang dibawa Arya. "Kamu main basket lagi?" lanjutnya. Yah, selama ini Angel tau jika Arya selalu main basket disekitar lapangan yang tak jauh dari rumah Angel. Bahkan, dulu Angel juga pernah bermain basket berduaan dengan Arya.
Arya membenarkan posisi bola basketnya. "Iya, seperti biasa." lalu dia menatap kearah Rizky yang saat itu sama sekali tidak menatap kearah percakapannya.
"Oh iya! Kalo gitu.... Kenapa kita gak ikutan main basket aja? Seru kan!?" usul Reva dengan nada yang begitu semangat. Selama ini, Reva ingin sekali bisa bermain basket, selain ingin meninggikan tubuhnya, juga ingin terlihat keren.
Angel dan Rizky sama-sama menatap kearah Reva dengan tatapan kaget.
"Gimana? Boleh kan Ya?" tanya Reva pada Arya.
Arya mengangguk. "Boleh banget."
"Tapi...," Angel menggantungkan ucapannya.
"Gapapa ikut aja Gel..... Bukan kah biasanya kamu juga suka main basket bareng aku?" sela Arya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIUP LILIN (End)
Horreur⚠️ PLOT TWIST AREA [cerita ini memiliki konspirasi] Angel mulai mendapati berbagai macam terror misterius yang tidak bisa ia jelaskan. Awalnya ia hanya mengira bahwa mungkin semua itu adalah kejutan misterius dari teman-teman nya? Sebagai hadiah ula...