25-TIUP LILIN: sosok di kamar Angel

853 172 61
                                    

[putar dong musik horor nya] 👆👆

| MOHON UNTUK TIDAK PLAGIAT! 🙏 JIKA KALIAN MENEMUKAN KESAMAAN CERITA SEPERTI INI, BISA DIPASTIKAN SEMUA ITU ADALAH BENTUK PLAGIAT! (MOHON BERITAHUKAN). CERITA INI MURNI IMAJINASI SAYA! DAN JIKA KALIAN MENIRU, SAYA PASTIKAN KALIAN TIDAK AKAN PAHAM DENGAN JALAN CERITANYA/ENDING YANG SUDAH SAYA RENCANAKAN:) |

_

_

Jangan sering-sering membicarakan orang yang sudah mati, kamu tidak tahu kemana arwah mereka pergi. Bisa saja kan, mereka ikut mendengarkan pembicaraan disamping mu.

🕯🕯🕯

Angel mengaduk minuman berwarna cokelat itu dengan perlahan, sesekali matanya menangkap berbagai benda disekitarnya, tidak terkecuali pintu rumahnya yang kini terbuka, memperlihatkan sosok ayahnya yang baru saja kembali dari luar.

Tak sengaja, Ayah Angel menoleh ke arah Angel, begitupun dengan Angel. Tidak ada komunikasi yang mereka jalin selain hanya tatapan dan senyuman tipis.

Kok senyuman ayah serem, sih?

Angel bergumam sambil sesekali bergidik ngeri. Setelah selesai membuat minuman itu, kini Angel beranjak untuk membawanya ke dalam kamar.

Beberapa kali mata Angel menoleh kesana-kemari mencari keberadaan ayahnya, rasanya, suasana rumah mendadak menjadi sepi saja. Ah! Mungkin kedua orang tuanya sedang tertidur, lagipula, kini Angel juga sudah suntuk ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.

Sebelum membuka pintu kamar, Angel menoleh sekilas kearah pintu kamar kedua orang tuanya yang tak jauh dari sana. Angel berpikir sesaat, sampai akhirnya ia memilih untuk menghampiri kamar ayah dan ibunya itu.

Tuk tuk tuk tuk

"Ayah, Ibu? Apa kalian ada di dalam?"

"Iya....? Ada apa Angel?!" teriak ayahnya begitu saja, tanpa membuka pintu kamar.

Angel mengangguk sekilas, "tidak ada apa-apa! Angel cuma memastikan saja!" balas Angel juga ikut berteriak. Setelah itu, ia segera masuk ke dalam kamarnya.

Cahaya ponsel yang masih ia charger adalah satu-satunya benda yang membuatnya segera langsung menghampiri. Angel menaruh gelasnya di atas meja, sambil menjatuhkan dirinya di atas kasur, ia juga menunduk dan memasang ekspresi wajah antusias karena mendapat pesan dari Rizky.

-Rizky-
Sebenarnya, Sarah, meninggal di belakang rumah kamu. Angel!

Wajah Angel yang tadinya begitu antusias dengan tidak sabar, kini berubah menjadi datar. Keningnya berkerut, bibirnya merapat, suasana kamar rasanya menjadi horror saja.

-Angel-
Kamu serius? Sama sekali gak salah lihat kan? Bisa saja itu bukan di belakang rumah aku....

Angel menggigit bibirnya dengan khawatir. Selagi menunggu balasan dari Rizky, dia juga menyempatkan diri untuk meminum minuman hangatnya yang tadi ia simpan.

Bukan apa-apa, masalahnya letak kamar Angel ini bertepatan berada di paling belakang. Bukan hal lucu jika sewaktu-waktu arwah Sarah akan muncul dan menakut-nakutinya. Yah, lagipula, salah Angel sendiri karena membahas hal seperti ini di malam hari.

-Rizky-
Kamu pikir aku pikun? Kematian Sarah itu belum lama.... Dan tentu aja aku masih ingat!

Angel kembali menatap pesan dari Rizky. Ia tertegun.

-Rizky-
Kamu tau gak, Angel? Aura dikamar kamu itu.... Bener-bener mencekam! Kamu, gak lagi sandaran di atas kasur, kan?

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang