Fyuuuhhhhhh~
Setelah meniup lilin berangka 16 itu, seketika, suara riuh tepuk tangan yang berasal dari teman-temannya mengisi seluruh ruangan. Angel tersenyum senang. Walau teman-teman yang datang tidak sebanyak dan semeriah tahun lalu, namun, ia sudah sangat bersyukur karena masih memiliki kesempatan untuk mengucap permohonan serta meniup lilin nya.
"Selamat ulang tahun Angel Pelipona ku....." Reva mendekati Angel dan memeluk sahabatnya dengan erat, "nih, aku kasih kado spesial," Reva memberikan dua kotak kepada Angel. Angel tertegun dengan pemberian dari Reva.
"Yang satu ini boleh kamu buka, isinya kue tuh." Reva menunjuk kotak yang tidak terlalu besar. Angel terbelalak saat melihat kue cokelat kesukaannya.
Angel menatap Reva dengan haru, "Reva.... Makasih....." lalu mereka berpelukan untuk kedua kalinya.
"Itu kue aku yang bikin lho." Reva melepaskan pelukannya.
"Serius?!"
"Maksudnya bikin pakai uang." Reva menyeringai tidak tahu malu.
Rio berjalan di belakang Reva dan menghampiri Angel, "hey Angel.... Selamat ulang tahun, jujur, kakak gak tau mau ngasih apa ke kamu. Tapi.... Kakak udah bawa ini," lalu Rio memberikan setangkai bunga mawar kepada Angel.
Angel memposisikan dua kotak yang diberikan Reva di tangan kirinya, lalu perlahan dia mengambil bunga yang diberikan oleh kak Rio.
"Makasih banyak, kak." Angel mencium bunga itu.
Harum.
"Ah.. cuma bunga ini, gak banyak kok. Nanti kakak kasih lagi sesuatu deh ke kamu. Rizky misalnya?" Rio sedikit memelankan ucapannya saat menyebutkan nama Rizky.
Angel langsung terdiam dan menatap bingung. Reva yang masih berada disana, seketika langsung menyikut lengan Rio. Sementara itu, Angel melihat gerak-gerik tidak biasa dari keduanya.
"Kamu gak usah dengerin ucapannya kak Rio...." balas Reva begitu saja. Angel mengerutkan keningnya. Bingung.
Lalu setelah itu, acara dilanjutkan dengan menikmati beberapa makanan dan juga kue ulang tahun yang sudah Angel siapkan sendiri. Tidak lupa, di depan halaman rumahnya, juga sudah disiapkan alat-alat untuk memasak sesuatu dengan cara dibakar.
Sembari menikmati acaranya yang tidak terlalu meriah dan juga besar-besaran, kini Angel malah terhanyut dalam pikirannya. Saat terdiam cukup lama, tiba-tiba Angel jadi teringat akan mimpi yang beberapa minggu lalu ia alami. Entah bagaimana, Angel tidak bisa melupakan mimpi itu. Bahkan saat ia melihat ada sebuah kertas serta lilin di depan rumahnya pun, ia masih tetap ingat. Belum lagi.. saat itu, ibunya meninggal?! Angel tidak bisa membayangkan jika semua itu terjadi. Tidak mungkin! Mungkin itu hanya mimpi biasa, dimana Angel tidak sengaja pernah mencemaskan suatu hal.
Hanya saja, ada satu hal yang selama ini membuatnya tidak paham. Kertas yang ia temukan di mimpinya saat itu, ada di kehidupan nyata. Sebenarnya siapa yang menuliskan kertas itu? Jika benar Bella.. Angel masih belum bisa memastikannya, belum lagi Bella pernah mengatakan bahwa dia sama sekali tidak menulisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIUP LILIN (End)
Horror⚠️ PLOT TWIST AREA [cerita ini memiliki konspirasi] Angel mulai mendapati berbagai macam terror misterius yang tidak bisa ia jelaskan. Awalnya ia hanya mengira bahwa mungkin semua itu adalah kejutan misterius dari teman-teman nya? Sebagai hadiah ula...