31-TIUP LILIN: Harlet?

757 172 19
                                    

Sungguh, aku tidak mengenalmu, aku juga tidak pernah melihatmu, tapi apa kamu tau? Pada suatu saat kita bertemu, hal itu akan terus berlalu seakan dulu kita pernah bertemu.

🕯🕯🕯

Gadis itu, gadis yang kedua rambutnya selalu diikat menjuntai kebelakang, serta kini memakai pakaian dan celana hitam, nampak berjalan sendirian entah akan kemana. Awalnya Angel tidak yakin bahwa dia mengenal gadis itu saat melihatnya, namun saat mengetahui wajahnya sekilas dari samping, Angel langsung teringat pada teman sekelasnya.

"Harlet," Angel memanggil pelan, dia menatap aneh kearah Harlet.

Harlet menoleh, tatapannya begitu dingin, raut wajahnya sama sekali tidak mengekspresikan apa pun. Seakan-akan, itu bukanlah Harlet yang ia kenal.

Mendadak, gelagat Angel menjadi sedikit gugup, "k-kamu, ngapain malam-malam jalan sendiri?"

Harlet membalikkan badannya kearah Angel, lalu dia sedikit memiringkan kepalanya serta menaikkan kedua halisnya, "kamu sendiri?" Harlet menatap pakaian seragam yang masih melekat di tubuh Angel, "baru pulang?" tanya nya, kembali menatap wajah Angel.

Angel menelan salivannya, jujur, ini bukanlah hal biasa yang pernah ia alami. Harlet adalah salah satu siswi misterius yang pernah ia temui. Gayanya selalu unik, bisa dibuktikan jika mungkin saja gadis itu menyukai warna hitam? Karena hampir semua yang ia pakai adalah warna hitam.

"Aku..., tadi habis belajar bareng sama temen." Angel menunjuk ke arah berlawanan dengan asal.

Harlet terdiam, dan terlihat mengangguk kecil. Lalu gadis itu menatap kesana-kemari seperti mencari sesuatu.

"Kamu mau pulang?" tanya Harlet.

Angel tersentak kaget dan langsung menoleh kearah Harlet, "iya, rumah aku, ada di depan sana." ujarnya, Harlet langsung mengikuti arah tujuan tangan Angel. Lagi-lagi gadis itu mengangguk.

"Mau bareng?" Harlet menawarkan.

"M-maksudnya? Bareng...,"

"Aku juga mau jalan ke arah sana, jadi sekalian aja," Harlet menatap Angel dengan teliti, sementara Angel malah menunduk dan sesekali memperlihatkan gelagat tidak nyaman, "mau?" tanya Harlet lagi.

"Yaudah, ayo." akhirnya Angel pun membiarkan Harlet berjalan bersamanya. Bisa dirasakan, bahwa ada sesuatu yang aneh setiap kali Angel mengobrol atau hanya sekadar berada di dekat gadis itu, rasanya, Harlet memancarkan aura yang benar-benar sulit di tebak. Jujur, Angel ingin sekali menanyakan soal masalah yang pernah dialami Harlet dulu, sampai-sampai dirinya bisa di buli oleh teman sekelasnya.

Namun Angel tidak memiliki keberanian akan hal itu. Mungkin bisa saja, namun rasanya Angel selalu berbicara hati-hati jika bersama dengan Harlet. Bahkan dia tidak yakin apakah nantinya Harlet akan merespon atau tidak.

Sambil terus melangkah, sesekali kedua gadis itu saling menoleh satu sama lain. Angel masih dibuat canggung, sementara Harlet terlihat begitu santai, sesekali dia tersenyum kecil melihat kelakuan aneh dari Angel.

"Angel," panggil Harlet. Refleks, Angel pun menoleh dengan cepat saat kini keduanya sudah sampai di depan pintu gerbang.

"Iya, Harlet?!"

"Kamu..., pernah lihat aku, sebelumnya?" tanya Harlet dengan tampang yang membuat siapa saja melihatnya akan merasa tegang.

Angel mengalihkan pandangannya sekilas dan berusaha untuk tenang. Kenapa tiba-tiba Harlet menanyakan soal ini? Tumben sekali gadis itu mau bertanya dan ingin tahu.

"Kalo kamu tanya semenjak aku sekolah di SMA, jawabannya nggak!" Angel tertawa kecil, yah, ini bisa dibilang sebagai awal kesempatan dirinya bisa mengenal dekat sosok Harlet. Mungkin saja kan, "kamu tau? Aku jarang keluar kelas, dan ke kantin pun jarang kalo bukan Reva yang minta."

TIUP LILIN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang