ELVINO-FOURTEEN

31.8K 2.1K 72
                                    

Setelah sesi perkenalan, elvino sekarang sedang berada di kamar axvel ia langsung di seret Kemari dan membuat yang lain berdecak kesal, tidak tahu sedang apa hanya duduk dan melihat keluar jendela sedangkan axvel sibuk dengan laptopnya dan sesekali melirik ke arah Elvino yang sedang terbengong.

Karena bosan elvino menghampiri kakak nya itu untuk sekedar meminjam ponsel atau apa pun yang bisa ia mainkan untuk menghilangkan rasa bosan, selama tinggal bersama Delvan ia tidak sama sekali menanyakan tentang ponsel atau Kiki karena ia agak takut untuk menanyakan nya terlebih lagi pada saat itu ia sedang di hukum, mungkin saat pulang ke Indonesia ia akan menanyakan tentang Kiki.

"Kak" elvino mencolek pelan pundak lebar axvel ia takut mengganggu kakak nya.

"Hmm" dan axvel hanya bergumam untuk jawaban.

"El boleh minjem ponsel gak" pinta elvino dengan muka yang sangat imut.

"Tidak, ini sudah malam lebih baik tidur, ayo kakak puk puk" axvel menarik tangan elvino pelan dan membawanya ke kasur besar axvel, elvino yang mendapatkan jawaban seperti itu merengut kesal, selalu saja seperti ini ia minta nya apa di kasih nya apa.

"Kak ini masih jam setengah sembilan loh, El belum ngantuk mau main ponsel sebentar aja" pinta elvino lagi dan axvel sama sekali tidak mengubris perkataan Elvino.

"Berbaring Kaka akan membikinkan El susu terlebih dahulu" axvel keluar dari kamar untuk membikinkan elvino susu, sedangkan elvino ia tidak mendengarkan perkataan axvel dan memilih untuk berjalan Jalan menyusuri kamar axvel yang sangat besar dan seperti kamar kakak dan Daddy nya kamar axvel bernuansa dark dengan warna hitam dan coklat, elvino heran kenapa mereka sangat suka sekali dengan konsep dark seperti ini seperti mafia saja pikir Elvino.

Saat berkeliling ia melihat iPad yang berada di atas meja seperti nya itu meja kerja axvel, saat Elvino mengambil iPad itu menyala dan Lockscreen nya adalah foto dirinya, kapan mereka memfoto dirinya setahunya ia baru sampai di sini beberapa jam lalu, dan mungkin saja ini adalah iPad nya axvel, Lockscreen itu memperlihatkan elvino yang sedang tertidur, elvino cukup bergidik ngeri tapi ia abai lagian kalau axvel yang memfoto nya ia tidak apa apa karena Axvel masih keluarganya, karena bosan elvino memainkan iPad itu walaupun tidak ada sama sekali game di sana karena itu ia memutuskan untuk membuka YouTube dan menonton video kucing, elvino sebenernya sangat suka sekali kucing tapi sayangnya ia memiliki alergi bulu kucing.

Saat Elvino sedang asik menonton axvel datang dengan botol susu di tangan nya, ia melihat Elvino yang sedang menonton itu sedikit kesal karena Elvino tidak mendengarkan ucapannya, tanpa pikir panjang axvel langsung membawa Elvino kedalam gendongan nya dan membawa nya ke kasur, elvino sangat kaget sungguh saat sedang asik tiba tiba tubuh nya melayang dan langsung merampas iPad yang ada di tangan nya.

"Kenapa kau tidak mendengarkan kakak, apakah kau ingin dihukum" bentak axvel, elvino yang melihat itu menunduk takut oh ayolah ini masih ada beberapa menit sampai jam tidur malamnya, elvino ingin sekali pulang kalau Daddy atau kakak nya mungkin masih mengizinkan elvino bermain ponsel atau apa pun itu asalkan jangan sampai melewatkan jam malam nya tapi ini axvel Benar benar tidak bisa dibantah dan aura nya sangat bikin elvino takut.

Axvel melihat Elvino yang agak bergetar karena takut langsung mengusap punggung elvino agar menangkannya, ia merasa bersalah ia bukan nya bermaksud seperti itu, ia hanya ingin elvino menuruti perkataan nya lagian semua yang diperintahkan oleh elvino itu untuk kebaikan nya sendiri, axvel sangat ingin menjaga elvino tapi mungkin dengan agak paksaan mengingat elvino sangat sulit sekali di atur.

"Maafkan kakak sekarang kita tidur ya sudah malam, besok baru boleh main lagi" elvino yang mendengar itu mendongakan kepalanya dan langsung menatap manik mata Axvel, elvino bingung kenapa kakak nya ini tiba tiba Berubah perkataan nya menjadi sangat lembut tapi saat Elvino melihat wajahnya tidak ada kesan kelembutan di situ hanya ada muka datar nan dingin, elvino pikir akan ada senyuman hangat di sana ternyata tidak.

ELVINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang