ELVINO - FORTY SEVEN

16.1K 1.4K 174
                                    

Tidak butuh waktu yang lama mateus sudah kembali dengan sekotak susu di tangan nya segera ia membuatkan susu untuk elvino, untung peralatan seperti botol susu ada di rumah nya, botol itu milik anak bungsunya yang sekarang berada di Jepang, jadi mateus tidak perlu susah-susah lagi untuk membeli kan semua itu.

Setelah susu itu jadi, ia kembali ke kamarnya yang berada di lantai paling atas mansion, segera ia memberikan botol susu itu kepada elvino dan di balas senyuman gembira dengan mata yang berbinar senang.

"Terimakasih ya om", ucap elvino malu-malu, sebenernya ia agak takut menerima nya mengingat ia sama sekali tidak mengenali keluarga ini, cuma dirinya benar-benar menginginkan susu sekarang.

Elvino bersandar di dada bidang Austin sembari menyesap susu nya, kalau sedang seperti ini ia jadi merindukan pelukan Daddy nya, karena sudah seharian ini ia tidak bertemu dengan Delvan, saat Elvino bertanya dimana Daddy nya pun Austin dan mateus hanya memberitahu elvino untuk menunggu.

Selang beberapa menit susu di botol itu sudah habis, Austin menaruh dengan hati-hati badan Elvino di atas kasur dan mulai memilih baju yang cocok untuk elvino.

Setelah mendapatkan baju yang pas, Austin segera mengambil tubuh elvino yang hanya bisa kebingungan.

"Kak kita mau kemana?", Tanya elvino lugu.

Austin tidak menjawab pertanyaan elvino, dan tetap melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu, saat masuk kedalam pintu itu langsung terlihat kamar mandi yang luas dengan bathtub yang sudah terisi penuh air hangat.

"Kak El mandi sendiri saja ya", ujar elvino dan lagi-lagi Austin tidak menjawabnya dan tetap mendudukan elvino di dekat wastafel dan mulai membuka piyama yang melekat di tubuh kecilnya, sungguh elvino sudah emosi karena pertanyaan nya tidak kunjung di jawab.

"Lo mau ngapain anjing", ujar elvino emosi sembari menahan lengan Austin yang sedang membuka setiap kancing bajunya, sungguh ia sangat malu kalau orang lain selain keluarga nya melihat tubuh nya.

Austin berhenti membuka kancing piyama elvino setelah mendapatkan umpatan itu, ia tersenyum miring dan secara tiba-tiba merobek begitu saja piyama yang mungkin bernilai jutaan itu.

"Lo apa-apaan sih", kesal elvino sembari menatap nyalang ke arah Austin, sungguh ia kira orang di depannya lebih baik dan kakak-kakak setan nya ternyata Austin lebih dari setan mungkin dia adalah iblis, lihat muka yang menampilkan senyum menakutkan itu, wajahnya benar-benar terlihat menahan emosi tapi di paksa untuk tersenyum.

"Diam, atau kakak akan berlaku kasar kepadamu", ujar Austin dingin, elvino tidak peduli akan peringatan Austin dan tetap memberontak agar tangan itu terlepas dari tubuhnya, sungguh bahunya sangat sakit sekarang karena Austin memegang bahu nya sangat erat, bahkan buku-buku jari Austin memutih sangking eratnya genggaman tangan nya.

"Gua gak mau", ucap elvino yang masih berusaha melepas tangan Austin, bahkan ia sudah mencakar punggung tangan Austin tapi dia sama sekali tidak bereaksi apapun, padahal saat Elvino melihat tadi punggung tangan yang putih mulus itu sudah mengeluarkan sedikit darah.

"kakak benar-benar membenci anak yang suka berucap kasar, jadi hukuman apa yang cocok untuk anak nakal, apakah El mempunyai ide?", Ujar Austin dan jangan lupakan seringai yang sangat menakutkan itu.

"Lo siapa, berani-berani hukum gua, kita gak Deket, terus kita juga bukan keluarga", ujar elvino percaya diri.

"Hmmm kau benar-benar anak yang nakal El, baiklah kalau itu mau mu", ucap Austin dan langsung memegang tubuh elvino dan tangan satunya yang tidak di pakai ia gunakan untuk membuka seluruh pakaian elvino.

Setelah itu dengan cara yang cukup kasar ia menaruh elvino di dalam bathtub dan memandikannya secara kasar, elvino terus saja memberontak tapi makin lama tubuh nya semakin lelah dan tidak bertenaga, dan ya bisa di tebak akhirnya elvino pasrah, badan nya sudah kemerahan karena sempat terhantuk dengan pinggir bathtub, untung Austin masih Sadar kalau elvino mempunyai luka  yang tidak boleh terkena air di kepala nya.

ELVINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang