Elvino mengendarai Vespa metik nya, menulusuri jalanan Jakarta yang cukup ramai, selama diperjalanan senyum elvino tidak pernah luntur, dia masa bodoh kalau orang menganggap ia gila, ia terlanjur sangat bahagia sampai tidak bisa mengontrol senyumannya, tidak seperti pikiran nya orang yang melihat Elvino tersenyum sangat lebar itu malah terkagum karena senyuman elvino yang manis, imut plus tampan.
Elvino mencari alamat kos nya yang sudah di kirim varel tadi, setelah sepuluh menit mencari akhirnya elvino menemukan nya, saat sudah sampai elvino memarkirkan Vespa nya di halaman kos dan langsung masuk, tadi varel sudah bilang kalau ia dan kedua sahabatnya akan menunggumu di kos baru elvano.
"Heyoo bang" sapa elvano kepada ketiga sahabatnya yang sedang duduk di sofa sambil memakan camilan, dan elvano memesan kos yang sudah ada isinya supaya tidak repot.
"Duduk sini El kita makan pizza" ajak raja, segera elvano ikut duduk di sampai Satya.
"Tadi pas gw pulang keluarga bahagia itu juga lagi makan pizza, tapi tadi pizza nya gw tendang hahaha" adu Elvino sambil tertawa terbahak bahak, ia merasa lucu padahal tadi pizza nya yang dirumah ia tendang begitu saja tetapi sahabatnya malah membeli pizza ia jadi merasa deja vu, tidak seperti pizza di rumah yang terlihat memuakkan, pizza yang ini membuat tergiur, elvino segera duduk di sofa bersebelahan dengan Satya, dan mengambil sepotong pizza.
"Cuci tangan dulu" belum elvino mengambil pizza yang ada diatas meja pergerakan nya langsung dihentikan oleh varel.
"Iya" elvino segera beranjak dari duduknya dan pergi kearah wastafel untuk mencuci tangan nya, serasa sudah bersih elvino kembali dan duduk di samping Satya.
"Enak El?" Tanya varel yang melihat Elvino makan dengan lahapnya.
"Iya enak" balas elvino dengan pizza yang masih memenuhi mulut nya.
Saat sudah satu Potong pizza yang masuk ke perutnya elvino sudah sangat kenyang bahkan ia sudah sangat enek, memang elvino tidak terlalu menyukai makanan seperti pizza dan hamburger karena ia tidak terlalu menyukai kombinasinya elvino lebih suka kalau roti memakai selai yang manis, walaupun elvino keturunan orang Amerika, bundanya blasteran Amerika dan Korea sedangkan papah nya asli orang Indonesia tetapi fitur mukanya lebih ke bundanya bahkan sama sekali tidak ada yang menurun dari papahnya bahkan elvino pernah berfikir kalau ia bukan anak papahnya, apa memang bukan ya...
"Udah El?" Tanya Satya.
"Iya udah enek banget maunya makan nasi pake ayam bakar yang ada di perempatan itu" ujar elvino jujur ia lapar tapi ia sudah sangat enek makan pizza maunya nasi.
"Yaudah nanti kita ke sana untuk makan malam sekarang mandi dulu udah sore" ucap varel sambil beranjak untuk mengambil minum di dapur.
"Oh iya ko ada Koko di depan?" Tanya Elvino tidak tahu kesiapa, Koko adalah motor gede elvino, ia jarang memakai Koko karena motor nya sangat gede, Elvino hanya memakai Koko kalau sedang balapan selebihnya ia hanya memakai Kiki dan Koko selalu di taruh di rumah raja, elvino agak kesusahan menaiki nya bahkan kalau memakai Koko ia harus berjinjit dengan ujung ujung jari kakinya.
"Nanti malem ada balapan lumayan taruhan nya sepuluh juta, mau diambil gak?" jawab raja sambil memasukkan sepotong pizza kemulutnya.
"Ya pasti mau lah, kapan terus dimana?" Tanya Elvino bersemangat karena ia sangat menyukai balapan walaupun ia sangat kesusahan memakai Koko tetapi tidak apa apa, sebenernya kalau bisa ia ingin sekali balapan menggunakan Kiki tapi tidak mungkin karena kecepatan nya sangat minim untuk balapan.
"Ditempat biasa jam sebelas malam" jawab raja.
"Ok" ujar elvino sambil membuat kata ok dengan tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO
Teen Fictionelvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wajah yang imut, badan yang mungil dan sangat baby face bahkan orang mengira ia adalah anak yang baru...