ELVINO-THIRTY SEVEN

17.5K 1.5K 150
                                    

Sungguh elvino tidak mengerti apa yang sedang terjadi sekarang, saat dirinya bangun tidur tidak ada seorangpun yang menyambut nya setelah ia panggil beberapa kali, bahkan Daddy nya pun yang selalu membangunkannya untuk sarapan pagi sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya.

Elvino bingung sekali, biasanya anggota keluarganya akan menyempatkan diri mengunjungi nya untuk sekedar mengucapkan selamat pagi atau memberikan kecupan singkat walaupun mereka sesibuk apapun.

Saat Elvino turun dengan menggunakan tangga pun tidak ada yang memarahi nya padahal Daddy dan papah nya melihat saat Elvino menggunakan tangga, setelah Elvino duduk di kursi untuk melakukan sarapan pun mereka tetap bungkam dan tidak berbicara sepatah katapun.

Elvino yang di perlakukan seperti ini pun hanya bisa bungkam, otak kecil nya sedang memikirkan kesalahan yang mungkin saja ia perbuat, tapi seingatnya dari kemarin ia menjadi anak yang baik, bahkan tadi malam Daddy nya masih menyanyikan lagu selamat tidur, masa iya tanpa alasan apapun mereka marah terhadap dirinya.

Selama sarapan hanya hening yang melanda, tidak tahu kenapa Elvino cukup takut sekarang, ia takut kalau dirinya akan diusir atau di buang karena selalu berbuat nakal sebelum-sebelumnya, apakah Daddy dan keluarga nya yang lain sudah muak terhadap dirinya?

Elvino menghela nafasnya pelan, ia berusaha menghempaskan pikiran buruk itu, akhirnya elvino melanjutkan sarapannya yang tersisa setengah walaupun pikiran nya di penuhi oleh hal-hal negatif.

Saat Elvino asik sarapan tiba-tiba ada seseorang anak yang cukup imut, dia cukup tinggi mungkin selisihnya dengan Elvino hanya 10-12 cm, ya kurang lebih segitu, dengan tidak sopan nya orang asing itu duduk di salah satu kursi dan tersenyum ke semua orang di meja makan kecuali ke elvino ia menatap nya dengan pandangan yang sangat sinis.

Elvino bingung siapa anak ini, apakah dia anak papahnya?, Tapi itu sangat tidak mungkin ia tahu persis kalau istri dari papahnya sudah meninggal, dan papahnya itu tidak mau lagi menikah, dan juga axvel adalah anak tunggal, tidak mungkin ia mempunyai seorang adik, ya itulah yang elvino tahu.

"Selamat pagi", sapa anak itu dengan senyuman lebarnya, elvino makin dibuat heran, anak ini sangat begitu berani, bisa-bisa ia berbicara saat semua orang sedang sarapan, elvino yang sedari tadi bingung siapa anak ini pun memilih untuk tidak bertanya karena sekarang sedang berlangsungnya sarapan, ia tahu tata Krama di keluarga ini, mereka tidak boleh berbicara Sampai sarapannya habis, ya walaupun elvino sering berbisik kepada Daddy nya kalau sarapannya telah habis, tapi itu dengan berbisik bukan berteriak seperti ini.

Tidak ada yang menjawab sapaan anak itu dan tidak ada teguran sedikit pun, biasanya kalau elvino tidak sengaja berteriak Daddy, papah atau tidak kakak-kakaknya akan menegurnya.

Selang beberapa menit sarapan sudah selesai, elvino yang memang sudah selesai duluan langsung menuju ke taman, sekarang ia sedang berjongkok untuk melihat pohon strawberry nya yang pernah ia minta untuk di tanami saat itu, sekarang pohon nya sudah cukup besar dan mungkin akan segera berbuah.

"Pak El boleh minjam selang nya gak?, El mau siram pohon strawberry El", ujar elvino kepada bapak kebun yang sedang asik menyirami tanaman, bapak itu dengan sopan memberikan selang yang berada di tangan nya, "hati-hati tuan jangan sampai anda basah terkena air", elvino mengangguk semangat dan segera menyiram pohon strawberry nya.

Tapi secara tiba-tiba air tidak lagi keluar elvino ingin bertanya kepada bapak kebun tadi tapi ternyata pria tua itu sudah menghilang, elvino menatap ke arah dalam selang itu ia kira ada yang menyumbat selangnya, saat asik mengamati dalam selang itu air keluar Begitu saja membasahi muka Elvino bahkan sekarang baju nya sudah basah kuyup.

Elvino kaget sekali sungguh, dadanya mulai sesak, hidung nya sangat begitu sakit karena kemasukan air, mata nya memerah, bahkan ia sudah mulai menggigil kedinginan.

ELVINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang