Terhitung sudah dua hari elvino dirawat dirumah sakit dan sampai sekarang demam nya tidak juga turun, yang membuat keempat pria itu sangat khawatir apalagi mereka melihat Elvino yang merengek dan selalu menangis karena badan nya yang tidak enak dan sakit.
Sekarang elvino sedang berada dipangkuan Rey karena delvan, Axel dan Xavier sedang ada urusan penting, dan sedari tadi elvino menangis walaupun tidak terlalu keras karena mencari delvan, Rey sudah berusaha menelfon delvan daritadi tapi nomor tidak aktif, Rey tahu Dady nya itu sangat profesional kalau lagi rapat atau ada urusan penting ia akan mematikan ponselnya agar tidak ada yang menggangu.
Sudah sepuluh panggilan yang tidak terjawab, Rey berdecak kesal ia khawatir kalau elvino nangis terus demam nya tidak akan turun dan lebih parahnya lagi akan sesak nafas.
"Dek cup jangan nangis lagi ya, Daddy sebentar lagi datang" Rey berusaha menenangkan elvino yang berada di dekapan nya.
"El mau hiks susu hiks" pinta elvino sesegukaan kepada Rey.
"Iya tapi jangan nangis" elvino yang mendengar itu berusaha berhenti menangis demi mendapatkan susu.
Rey membuat susu sedangkan elvino duduk di sofa, setelah jadi Rey memberikan susu itu kepada elvino tidak lupa Rey mengecek suhu nya, serasa sudah pas Rey memasukkan ujung botol susu ke dalam mulut elvino yang langsung disambut oleh elvino.
"Gendong" ujar elvino sambil merentangkan tangannya minta digendong, dan Rey senang senang saja ia sangat suka kalau elvino manja kepadanya, Rey sama sekali tidak kesal kalau elvino merengek dan manja kepadanya, malah Rey ingin elvino bergantung padanya dan keluarga nya
Elvino meminum susu nya dengan rakus, karena Elvino sangat haus dan tenggorokan nya sangat kering efek nangis tadi, karena terlalu bersemangat elvino tersedak.
"Uhuk uhuk hiks tenggorokan El sakit" keluh elvino memegang tenggorokan nya yang terasa panas, Rey seketika langsung panik dan menepuk punggung elvino pelan.
"Buka Mulut nya" ujar Rey setelah Elvino berhenti terbatuk, elvino tidak menolak sama sekali dan membuka mulutnya lebar-lebar, Rey segera mengeluarkan senter kecil dari dalam sakunya dan mengarahkan senter itu kearah dalam mulut elvino, setelah dicek tidak ada yang bermasalah.
"Tenggorokan nya masih sakit?" Tanya Rey.
"Udah enggak, tapi hiks susu El jatuh" elvino kembali menangis melihat botol susu nya jatuh karena tadi refleks terjatuh saat Elvino tersedak dan Rey juga tidak menyadari kalau botol nya sudah jatuh kelantai.
"nanti kakak bikinin lagi susunya, sekarang minum air putih dulu" Rey menyodorkan gelas berisi air putih ke mulut elvino dan elvino langsung meminumnya.
Setelah Rey memberikan air putih ke elvino segera Rey membuatkan kembali susu, Untung delvan menyimpan banyak botol susu, dan setelah jadi Rey memberikan susu itu kepada elvino.
Elvino bersandar di dada bidang Rey sambil memulai kebiasaan nya yaitu mencubit cubit kecil belakang kepala dan telinga Rey, tidak lama dari itu ada delvan yang masuk kedalam ruang rawat elvino, elvino yang melihat delvan masuk langsung merentangkan tangannya minta digendong, delvan yang mengerti pun langsung mengambil elvino dari pangkuan Rey.
Delvan memeriksa suhu tubuh elvino dan masih sama saja kaya kemarin, masih sangat panas.
"Apa elvino rewel?" Tanya delvan kepada Rey.
"Iya" balas singkat Rey, karena ada urusan Rey pergi keluar dan menyisakan elvino dan delvan di dalam.
Delvan termenung sambil mengayunkan tubuhnya agar elvino cepat tidur karena ini sudah masuk jam tidur siang, dan delvan tidak tahu kalau elvino sudah terlelap bahkan susu nya sudah habis tapi mulutnya masih sibuk menghisap ujung botol dot itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO
Подростковая литератураelvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wajah yang imut, badan yang mungil dan sangat baby face bahkan orang mengira ia adalah anak yang baru...