Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Delvan dan Rei sedang merapihkan berbagai kebutuhan elvino nanti di dalam pesawat, dan ya mereka memutuskan untuk pulang malam ini, kondisi elvino sudah cukup membaik, walaupun asmanya masih sering kambuh bahkan sehari bisa beberapa kali kambuh tapi untung nya elvino masa pemulihan nya cukup cepat mengingat elvino bukan pasien kecelakaan yang pemulihan nya lama.
Elvino sudah tertidur dari pukul delapan tadi, setelah berbagai kebutuhan telah selesai seperti susu, pakaian elvino bahkan Rei juga membawa tabung oksigen dan nabulizer untuk berjaga-jaga, sedangkan barang-barang milik delvan dan Rei sudah dirapihkan oleh para maid dan bodyguard.
Delvan memasangkan elvino jaket yang sangat tebal tidak lupa dengan topi rajut yang tidak kalah tebalnya setelah semuanya telah siap Delvan menggendong elvino ala koala dan Rei membalut lagi elvino dengan selimut yang menutupi hampir seluruh badannya, sekarang bulan Januari dan cuaca di London masih sangat dingin bahkan terkadang masih turun salju.
Delvan keluar dari ruang rawat elvino saat keluar mereka di sambut dengan sederet para dokter dan perawat mereka ingin memberikan beberapa perpisahan karena Rei benar-benar tidak pernah berkunjung ke rumah sakit ini, Rei hanya menyerahkan rumah sakit ini kepada bawahannya yang Rei percaya, jadi seperti sebuah keajaiban Rei berkunjung, sebenernya rumah sakit ini bukan sepenuhnya milik Rei karena masih ada campur tangan opa dan Oma nya
"Jangan berisik" ucap Rei dan para perawat dan dokter pun langsung membungkam kan mulutnya, koridor rumah sakit malam ini sangatlah sepi mengingat ini sudah malam dan tidak mungkin ada pasien yang berkeliaran.
~~~
Mereka sedang berada di perjalanan menuju Bandara, dari rumah sakit ke bandara tidak lah jauh hanya membutuhkan waktu kurang lebih tiga puluh menit.
"Dad" panggil elvino yang sedang berada di pangkuan Delvan, Delvan yang mendengar elvino memanggil nya langsung memutuskan sambungan telfon nya secara sepihak dan mengalihkan atensi nya kearah elvino yang juga sedang menatap nya dengan pandangan sayu nya.
"Kenapa bangun hmm" ucap delvan sambil mengusap punggung elvino.
"Dingin" Delvan langsung mengeratkan selimut nya yang tadi cukup mengendur.
"Apakah masih dingin?" Tanya Delvan dan elvino hanya menggeleng samar.
"Kita mau kemana?" Tanya Elvino, seperti nya ia tidak ingat kalau Delvan tadi sudah bilang kalau malam ini mereka akan pulang ke Indonesia.
"Kita akan pulang" ujar Delvan dan akhirnya elvino ingat kalau mereka akan pulang, elvino hanya mengangguk mengerti ia melihat keluar kaca jendela walaupun ini sudah tengah malam tetapi jalanan masih cukup ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang.
"Tidur El ini sudah tengah malam" ujar Delvan, elvino tidak mengubris perkataan Delvan karena ia masih belum mengantuk, lagian kenapa Daddy nya selalu menyuruh nya tidur kalau ia mengantuk pasti nanti juga tidur sendiri tanpa di suruh.
Delvan yang melihat Elvino tidak mau tertidur langsung mengambil susu yang ada di dalam tas, sebelum berangkat tadi Delvan membuat susu jaga-jaga kalau hal ini terjadi dan Delvan menaruh susu itu kedalam tas yang akan membuat susu itu tetap hangat.
Delvan ingin memberikan susu itu kepada elvino tapi elvino langsung menolak nya ia tidak mau tidur dulu, ia masih ingin melihat pemandangan kota London yang terhiasi dengan lampu-lampu yang sangat cantik.
"Minum susumu dan tidur lah" ujar Delvan dan ingin memberikan lagi susu itu, elvino langsung mengalihkan pandangannya tanda menolak.
"El tidak mau tidur, El masih ingin melihat pemandangan di luar" ucap elvino dengan pandangan memohon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO
Teen Fictionelvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wajah yang imut, badan yang mungil dan sangat baby face bahkan orang mengira ia adalah anak yang baru...