ELVINO-SIXTEEN

26.5K 2.1K 77
                                    

"halo" sapa elvino

"Ada orang di sini" ucap Elvino lagi, sekarang ia sedang berada di tempat yang banyak sekali bunga tempat ini sangat indah dengan langit yang biru cerah, dan banyak sekali burung terbang di sini bahkan saat Elvino mendongakkan kepalanya keatas ia bisa melihat beberapa planet yang tampak samar di atas langit sana, elvino berdecak kagum tempat ini seperti khayalan nya waktu semasa kecil.

Elvino terus berjalan tanpa alas kaki kesegala arah, walaupun begitu kaki elvino sama sekali tidak sakit walaupun ia berjalan tanpa alas kaki, saat asik berjalan dan mengagumi tempat ini, elvino bisa melihat seseorang perempuan yang sedang bermain piano di sana ia dikelilingi oleh burung dan hewan lainnya yang ikut menari dengan seiring bunyian yang dikeluarkan oleh piano itu, setiap perempuan itu menekan tuts piano akan keluar suara yang sangat indah dan merdu, elvino sangat hafal dengan lagu ini walaupun sudah sangat lama ia tidak mendengar nada ini tapi ia masih sangat hafal kalau ini adalah nada yang selalu dikeluarkan kalau bundanya sedang bermain piano, tidak ada yang tahu tentang ini hanya elvino yang tahu karena bundanya bikin musik ini hanya untuk dirinya.

Segera elvino berlari menuju perempuan itu, makin lama semakin dekat elvino bisa melihat jelas kalau itu benar-benar bundanya yang sedang bermain piano, segera elvino memeluk bundanya dari belakang sedangkan yang dipeluk hanya tersenyum manis dan memegang tangan  elvino lembut dan mengusapnya pelan.

"Bunda El kangen bunda" ujar elvino tanpa melepaskan pelukannya, kalau elvino boleh egois ia ingin menghentikan waktu dan terus bersama bundanya seperti ini mendengar permainan piano bundanya, memeluk bundanya ia sangat lelah sungguh ia ingin sekali bersama bundanya.

Sinta bunda elvino melepaskan pelukan elvino dan membalikan badannya hanya untuk melihat wajah elvino yang sangat ia rindukan itu, sekarang anaknya sudah besar dan bertumbuh tinggi bahkan mukanya hampir sama dengan dirinya tapi elvino versi laki-laki dirinya.

"El anak bunda" Sinta kembali memeluk badan ringkih elvino, ia sangat tahu bagaimana penderitaan elvino selama ini tapi ia sama sekali tidak bisa membantu ia hanya bisa mengirim pesan melalui mimpi kepada orang itu untuk segera menemukan elvino tapi sepertinya orang itu sudah menemukan elvino.

"Hiks bunda jahat ninggalin El sendirian di sini" Isak elvino, Sinta yang mendengar itu menjadi sakit apakah anaknya semenderita itu saat dirinya pergi, Sinta sangat merasa bersalah tapi mau bagaimana pun umur tidak ada yang tahu, sudah saatnya ia dipanggil.

"El maafin bunda ya sayang, maafin bunda udah ninggalin El sendirian" ucap Sinta sambil mengusap punggung elvino yang terasa sangat bergetar karena menangis.

"Hiks bunda El kangen bunda, El capek El  mau ikut bunda aja" ujar elvino masih memeluk erat bundanya bahkan pelukan itu semakin erat, elvino hanya takut bundanya pergi lagi ia sungguh sangat takut.

"Hush gak boleh gitu, El sedih boleh, kangen sama bunda boleh, El juga boleh capek tapi jangan pernah berfikir untuk ikut sama bunda, Kasihan Daddy kamu sama kakak kakak kamu nanti" ujar Sinta, elvino yang mendengar itu pun terkejut.

"Nanti biar Daddy kamu aja yang jelasin, sekarang kamu pulang ya nak" ujar Sinta ia tahu keterkejutan anaknya ini.

"El mau sama bunda sebentar lagi aja ya" tawar elvino, Sinta mengangguk dan tersenyum hangat.

Sekarang mereka sedang duduk di atas rumput hijau yang sangat empuk, dan elvino tiduran dengan paha Sinta sebagai bantalan nya, Sinta mengusap surai anak bungsunya ini, dan elvino menikmati setiap usapan lembut yang diberikan oleh Sinta dengan semilir angin yang terkadang menerbangkan rambut Sinta yang panjang.

Elvino yang diperlakukan seperti ini makin tidak mau pulang, ia hanya ingin bersama bundanya tapi ia tidak mau egois ia harus memikirkan bagaimana perasaan Daddy dan kakak kakaknya kalau ia ikut dengan bundanya pasti mereka sangat sedih apalagi ia baru sebentar tinggal bersama Daddy dan kakak kakanya, bagaimana pun elvino sudah sangat mencintai dan menyayangi Delvan dan yang lain.

ELVINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang