Bel istirahat berbunyi tepat pukul 10.00, setelah penghuni sekolah mendengar bel istirahat mereka segera pergi ke kantin untuk mengisi perut nya yang sudah meminta di isi, kecuali dengan keempat pemuda yang lebih memilih pergi ke rooftop sekolah dan makan di sana karena melihat kantin yang ramai dan sangat berdesakan.
"Jadi kenapa ini punggung nya El?", Tanya varel Arcelio, ia adalah salah satu sahabat elvino dari ketiga sahabat elvino, varel memiliki sifat dingin dan tidak tersentuh, oleh karena itu elvino dan kedua sahabatnya cukup takut terhadap varel mengingat ia juga yang paling tua dari mereka berempat karena varel sudah menginjak kelas dua belas.
"Biasa ayah mukul El pake rotan", Jawab Elvino sambil sesekali Meringis saat luka dipunggung nya di sentuh oleh raja yang sedang mengoleskan salep.
"Ceritain ke bang varel kenapa bisa kamu dipukul" ujar varel dingin yang membuat ketiganya bergidik ngeri.
Flashback kamarin
Sekolah pulang pukul tiga siang tetapi elvano baru sampai dirumah pukul lima sore karena ia mampir ke rumah Raja Dulu untuk bermain, setelah sampai kerumah elvino segera memarkirkan Vespa nya di dalam garasi dan setelah Vespa nya terparkir dengan sempurna ia melangkah kakinya masuk ke dalam rumah.
Elvino membuka pintu dan pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah ayahnya yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan uang yang berjumlah cukup banyak yang berada di genggaman nya.
"Sini kau anak sialan" panggil Tama, elvino yang merasa terpanggil segera berjalan ke arah ayahnya itu.
"Dari mana kau mendapatkan uang ini" tanya Tama sambil melempar uang itu keatas meja.
"El dapet dari balapan kemarin" jawab El tanpa merasa takut, tidak seperti anak yang lainnya yang akan ketakutan kalau ketahuan balapan atau berbuat nakal.
"Bohong kamu, saya tahu ini kamu mencuri uang saya yang ada di laci kamar saya kan, jujur saja kamu, pantas saja uang saya hilang ternyata kamu yang ambil" emosi Tama, Bagas yang melihat itu hanya tersenyum sinis padahal dialah yang mengambil uang ayahnya.
"Gak itu uang El" bela elvino ia tidak terima dituduh pencuri.
"Dasar anak sialan sudah mencuri bukan nya minta maaf malah ngelawan, cepet kamu berlutut dan buka baju kamu, Bagas cepat Ambikan rotan" Tama sudah diambang batas emosi nya, segera setelah ucapan Tama Bagas mengambil rotan dan memberikan nya ke Tama.
Sedangkan elvino hanya pasrah dan membuka baju dan segera berlutut ia cukup takut kalau Tama bertambah marah, setelah itu Tama memberikan beberapa cambukan di punggung putih elvino yang sekarang sudah tertutupi oleh luka kemerahan, setelah sepuluh cambukan Tama berhenti.
"Bersihkan rumah ini karena tadi Bagas habis mengadakan pesta bersama temannya dan kamu mulai sekarang tidur di gudang" Tama segera keluar dari rumah dan bagas mengikutinya.
"Hahaha makanya jangan ngelawan sama gw" bagas menepuk punggung elvino keras dan elvino langsung meringis kesakitan karena luka nya masih sangat basah.
Dengan tubuh yang sakit dan sesak yang menyerangnya, elvino membersihkan rumah yang sangat berantakan itu dan baru selesai malam, dan sampai malam pun ayah, ibu dan kakak nya juga belum pulang.
saat ia masuk kedalam kamarnya barang barang nya sudah tidak ada elvino mencerna perkataan Tama sebelum keluar dari rumah dan segera masuk kedalam gudang ternyata barang barang nya ada di sana semua, terpaksa ia tidur didalam gudang karena banyak debu nafas nya sangat berat karena itu elvino baru bisa tidur pukul tiga pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO
Novela Juvenilelvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wajah yang imut, badan yang mungil dan sangat baby face bahkan orang mengira ia adalah anak yang baru...