"huaaa Daddy turunin El", teriak elvino setelah dengan paksa di tarik oleh Delvan kedalam gendongannya.
"Diam El nanti tenggorokan mu sakit", gertak delvan ia sangat marah sungguh, dan kecewa tentunya ia sangat berusaha menjaga kesehatan elvino tapi dengan seenaknya elvino makan-makanan pinggir jalan yang tentunya tidak sehat.
"Hiks Daddy mau sama Abang Ciel", elvino terus meronta di gendongan Delvan, sedangkan Delvan ia sangat berusaha agar bisa mengontrol emosi nya perlu di ingat kan Delvan adalah orang yang mudah terpancing emosi.
"Diam elvino", bentak delvan lagi, elvino sama sekali tidak mau mendengarkan ia terus meronta-ronta ingin turun agar bisa menghampiri aciel yang juga sedang di marahi oleh Arga, bahkan aciel sudah ingin menangis tapi ia sekuat tenaga menahan nya, ia tidak mau terlihat cengeng di Depan elvino, karena baru kali ini ia di panggil Abang dan ia tidak mau elvino Manarik kata-kata itu lagi.
"Daddy bilang diam", marah delvan ia membentak elvino cukup keras sekarang, elvino yang sedari tadi memberontak langsung diam, ia kaget sungguh baru kali ini Delvan membentang elvino sampai segininya.
"Hiks Daddy hiks Kok bentak-bentak El hiks", ucap Elvino sambil sesegukan, ia sangat ketakutan sekarang.
"Diam elvino, ayo kita ke kak Rei untuk mengecek keadaan mu", delvan segera pergi dari kamar itu diikuti oleh Arga di belakangnya dengan menggendong aciel yang sudah nangis tanpa suara.
"Hiks Daddy El ingin bersama Abang Ciel", cicit elvino, sejujurnya ia sangat takut dengan bentakan tadi tapi ia masih ingin bersama aciel, baru kali ini ia bertemu dengan teman yang bener-bener sefrekuensi dengan nya karena selama ini teman nya hanya Varel, Satya dan juga raja mereka semua sangat overprotektif terhadap dirinya tidak seperti aciel bahkan baru pertama kali bertemu saja aciel sudah memberikan jajanan kesukaannya, kalau ketiga temannya itu tidak mungkin memberikan jajanan pinggir jalan seperti itu.
"Diam elvino", ucap delvan dingin, elvino mencebik bibir lucu, elvino ingin melihat aciel jadi ia menaikan kepalanya guna melihat aciel yang berada di gendongan arga tapi matanya langsung bertatapan langsung dengan mata Arga yang tajam, elvino terlonjak kaget karena harapan nya untuk melihat aciel malah mendapatkan tatapan tajam dari pawangnya.
"Reno", panggil delvan, Reno yang sedari tadi berjalan di belakang Arga langsung saja berlari kecil ke arah tuan nya.
"Iya tuan ada yang bisa saya bantu", jawab Reno setelah ia berjalan di samping Delvan.
"Dimana inhaler elvino?", Tanya Delvan, karena ia sedang tidak memegang inhaler sekarang, biasanya ia selalu mengantongi setidaknya satu inhaler tapi tidak tahu kenapa inhaler nya hilang.
Segera setelah mendapatkan pertanyaan seperti itu Reno membuka tas yang memang selalu ia gendong kalau Delvan membawa elvino, ia mencari inhaler yang sepertinya terselip di antara para kebutuhan elvino di dalamnya, setelah beberapa saat Reno mencari akhirnya ia menemukan inhaler itu, Reno memberikan inhaler itu kepada delvan dan langsung kembali berjalan lagi di belakang Arga.
"Elvino hirup ini", Delvan menyodorkan inhaler itu ke elvino yang sebelumnya sudah Delvan kocok, bukan tanpa alasan Delvan memberikan inhaler ini, sebenernya delvan merasakan nafas elvino yang memberat bahkan suara mengi itu samar-samar terdengar Delvan tahu kalau elvino berusaha menahannya, mau sekeras apapun elvino menyembunyikan itu Delvan akan tahu karena Delvan adalah ayahnya sangat tidak mungkin sekali Delvan tidak tahu kalau anak bungsunya ini sedang menahan sesak di dadanya.
"Gak mau El gak sesak kok", ucap elvino sambil berusaha menahan sesak yang menjalar di dadanya, ia berusaha menyembunyikan agar ia tidak di bawa kerumah sakit oleh Delvan ia tidak mau hari ini terkena berbagai peralatan medis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO
Teen Fictionelvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wajah yang imut, badan yang mungil dan sangat baby face bahkan orang mengira ia adalah anak yang baru...