ELVINO-TEN

40.4K 2.5K 55
                                    

"ketangkap kau anak nakal"

Xavier menatap Elvino tajam, ia sangat marah karena Elvino turun dari pegangan tangga itu sangat berbahaya, sedangkan elvino yang melihat Xavier  menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam menciut seketika ia hanya menunduk karena takut dengan Xavier.

"Kenapa El bisa keluar kamar?" Tanya Xavier kepada kedua bodyguard yang sudah menundukkan kepalanya karena takut bagaimana tidak takut kalau ditatap seperti ingin dimutilasi saat itu juga.

"Maaf tuan, tadi tuan muda sudah saya beritahu agar tidak keluar dari kamarnya tetapi tuan muda malah berlari kabur" ujar kedua bodyguard itu membalas perkataan Xavier yang sebenarnya.

"Kenapa kau kabur hmm" Xavier meminta penjelasan ke elvino yang berada di gendongan nya.

"El laper kak vier?" Ujar Elvino agak ragu, ia tahu nama-nama kakaknya tapi tidak tahu orang nya, tetapi ia agak yakin kalau kakak yang sedang menggendong nya ini bernama Xavier karena mukanya agak lebih kelihatan muda daripada yang satu lagi.

"Kenapa kau terlihat ragu" Xavier menatap tepat dimanik mata Elvino yang berwarna hijau terang itu, warna bola mata Elvino memang diturunkan dari bundanya yang blesteran.

"El hanya ragu apakah nama kakak beneran Xavier atau bukan" ujar elvino menunduk takut, Xavier terkekeh melihat Elvino yang sangat lucu itu, tetapi ia masih marah karena adiknya itu melakukan hal yang sangat berbahaya itu.

"Angkat kepala mu" elvino yang mendengar penuturan Xavier segera mengangkat kepalanya pelan saat kepalanya sudah terangkat sempurna ia melihat langsung tatapan tajam dari mata Xavier.

"Kaka tidak marah kalau El tidak mengetahui nama Kaka itu bisa dimengerti tetapi Kaka sangat marah karena El melakukan hal yang sangat berbahaya seperti tadi" ujar xavier menatap marah elvino, dan elvino hanya bisa menunduk takut tubuhnya sudah gemetar, elvino berfikir kenapa ia sangat takut terhadap keluarga ini.

"El hiks minta maaf" Elvino mulai menangis, ia masih sangat sensitif sekarang akibat sakit kemarin.

"It's ok, tapi El akan kakak berikan sedikit hukuman siapkan dirimu, sekarang kita makan" Xavier membawa elvino keruang makan dan Xavier duduk dengan Elvino yang masih berada dipangkuan nya.

"Hiks kak vier jangan hiks hukum El" elvino memohon kepada Xavier ia takut hukuman nya adalah ia akan dibunuh dan dimutilasi dan diberikan kepada hewan buas, elvino yang membayangkan langsung bergidik ngeri, walaupun ia ingin sekali menyusul bundanya tetapi tidak sekarang juga perjalanan nya masih jauh, lagian kalau mati gara gara dimutilasi itu sangat tidak elit.

"Makan" Xavier menyuapkan nasi dan sayur kepada Elvino ia tidak mengindahkan perkataan Elvino, mau adiknya memohon seperti apapun ia dan yang lain tetap memberikan elvino hukuman walaupun hanya hukuman kecil mengingat elvino masih masa penyembuhan.

Karena takut elvino tidak memberontak dan tetap memakan nasi dan sayur yang di suapkan Xavier walaupun ia sangat anti sekali dengan sayur, saat nasi dan sayur itu masuk kedalam mulutnya elvino ingin sekali memuntahkannya tetapi setelah melihat tatapan tajam Xavier elvino mengurungkan niatnya dan tetep menelan makanan itu.

Suapan Demi suapan masuk kedalam mulut elvino jujur ia sangat mual dan ingin muntah saat suapan ketujuh elvino segera menutup mulutnya, ia sudah sangat kenyang dan mual.

"El mau muntah" ujar elvino, segera Xavier membawa ke wastafel yang ada di dapur, dan benar saja ia memuntahkan sebagian makanan yang sudah ditelan itu karena efek elvino yang tidak suka sayur dan kekenyangan apalagi tadi xevier benar benar menyuapkan nasi nya dengan jumlah yang sangat besar.

"Apa sudah lebih baik" ujar Xavier khawatir dan sesekali menepuk pundak Elvino pelan, dan elvino hanya bisa mengangguk dan setelah serasa sudah cukup elvino menyembunyikan kepalanya diperpotongan ceruk leher Xavier.

ELVINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang