Jam menunjukkan pukul 10 pagi elvino baru saja terbangun dari tidurnya, ia sama sekali tidak dibangunkan karena semua anggota keluarganya sedang ada kesibukan hari ini dan elvino tidak bersekolah karena alasan asmanya kambuh kemarin, bahkan elvino melewatkan jadwal sarapan nya dan hanya meminum susu yang di kasih Delvan saat setengah sadar tadi pagi, tapi tenang saja karena susu yang diberikan Delvan kandungan nya sama dengan semangkuk sereal.
Ia beranjak turun dari kasur king size nya dan menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya agar lebih segar, elvino sama sekali tidak ada niatan untuk mandi karena ia sedang malas untuk mandi sekarang.
Setelah selesai mencuci mukanya, elvino berjalan menuju jendela yang menjulang tinggi di sekitar jendela itu ada beberapa tanaman yang elvino pelihara seperti kaktus, beberapa Minggu yang lalu elvino pernah meminta kaktus kepada papah nya, ya walaupun awalnya di tolak mentah-mentah karena alasan takut Elvino terluka akhirnya papah nya itu luluh setelah berulangkali elvino memohon.
Elvino duduk di kursi empuk di dekat jendela sembari menatap tanaman kaktus nya yang masih sangat kecil, ia sangat bosan sungguh mau keluar pintu pasti di kunci, Delvan agak trauma dengan Elvino yang terus menerus kabur-kaburan jadi sebelum meninggalkan elvino Delvan akan menyiapkan seluruh kebutuhan elvino seperti cemilan, susu dan lain-lain di kamarnya.
"Bosen banget", gumam Elvino sembari melihat keluar jendela yang menyuguhkan hutan Pinus yang basah akibat hujan tadi pagi.
Setelah puas menatap keluar jendela elvino memutuskan untuk mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas, ia ingin menelfon salah satu kakaknya, ia tidak peduli kalau kakak-kakaknya sedang sibuk yang terpenting sekarang ia harus menghilangkan rasa bosannya.
Setelah lama memilih siapa yang akan di telfon akhirnya elvino memutuskan untuk menelfon Axel, ia merasa akhir-akhir ini ia jarang sekali berinteraksi dengan kakak sulungnya itu.
Panggilan pertama tidak ada jawaban dari Axel elvino tidak menyerah ia menelfon kembali Axel dan akhirnya Axel mengangkatnya, saat sudah di angkat terlihat Axel yang sedang di ruangan meeting, memang elvino melakukan panggilan video agar ia bisa menatap wajah kaka sulung nya itu.
"Kak Axel", panggil elvino lesu.
"Kenapa hmm", jawab Axel yang sama sekali tidak melihat ke arah Elvino.
"Kak, El ada di sini loh kalo mau ngomong harus natap orang nya", ujar elvino kesal.
"Iya kenapa El", ujar Axel yang sudah menatap ke arah Elvino.
"El bosan", ucap elvino mengerucutkan bibirnya lucu.
"Apakah Daddy tidak ada rumah?".
"Tidak ada El ditinggal sendirian, El mau keluar tapi gak boleh".
"Tunggu saja sampai Daddy pulang el", ucap Axel yang kembali menatap ke arah depan.
"Kak Axel lagi ngapain si?".
"Kak Axel lagi meeting".
"Kak, El kangen, kakak kapan pulangnya", ujar elvino yang masih berusaha mengajak ngomong Axel walaupun tanggapannya Sangat lama.
"Hari ini kakak gak akan pulang, besok baru kakak pulang".
"Yahh masih lama, padahal El kangen nya sekarang".
"Kakak usahain pulang hari ini deh buat El, tapi kakak gak bisa janji ya".
Cukup lama elvino melakukan panggilan video bersama Axel, ya walaupun hanya elvino yang mengoceh sedangkan Axel hanya mengangguk dan membalas singkat, elvino yang sudah muak pun langsung menutup panggilan nya tanpa berpamitan terlebih dahulu, ia hanya kesal karena cerita yang ia ceritakan panjang lebar tidak di gubris sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO
Teen Fictionelvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wajah yang imut, badan yang mungil dan sangat baby face bahkan orang mengira ia adalah anak yang baru...