ELVINO - FORTY FIVE

17.1K 1.5K 154
                                    

Udara sore hari ini sangatlah sejuk, matahari yang tidak lagi terlalu panas, dan langit yang sudah berwarna jingga, di tambah lagi vila yang mereka tempati berada di dekat pegunungan menambah kesan sejuk jika di lihat oleh mata.

Elvino sudah terbangun dari tidur siangnya setengah jam yang lalu, ia benar-benar tidak berhenti tersenyum melihat ke pemandangan luar yang langsung menampilkan bukit-bukit yang tinggi, elvino ingin sekali keluar tapi ia ragu untuk memintanya, ia takut tidak di perbolehkan, tapi mau bagaimana pun melihat pemandangan dari kamar saja sudah sangat cukup buat elvino.

Sekarang sudah cukup sore jadi Delvan memutuskan untuk membangunkan elvino karena kalau di biarkan tertidur sampai malam anak itu akan mengeluh pusing, Delvan masuk kedalam kamar yang di tempati elvino dan lagi-lagi ia menemukan elvino Yang sudah terbangun, dengan terpaksa Delvan menampilkan senyuman tipis nya.

"Anak Daddy sudah bangun ternyata", ujar delvan tiba-tiba yang membuat Elvino tersentak kaget, ia tidak menyadari kalau ada yang masuk kedalam kamarnya.

"Daddy", sapa elvino senang dan merentangkan tangannya minta di gendong, tanpa berfikir panjang Delvan langsung saja menyambut tangan itu dan menggendong elvino ala koala, ia menghirup bau badan khas elvino yang sangat wangi bayi, sepertinya delvan terlalu banyak memakaikan minyak telon sampai-sampai bau bayi itu tidak pernah hilang dari tubuh elvino.

"Daddy El ingin main keluar, apakah boleh?", Tanya Elvino ragu-ragu, ia takut sekali dimarahi karena permintaan nya itu.

"Of course baby", ujar delvan menyetujui permintaan elvino, sedangkan itu elvino yang mendengarnya membelalak matanya kaget, bagaimana bisa Delvan menyetujui permintaan nya semudah itu, biasanya ia akan mengeluarkan jurus andalannya kalau tidak di perbolehkan, tapi sekarang ia hanya meminta sekali saja langsung di setujui begitu saja, apakah kepala Daddy nya ini terbentur tembok atau semacamnya, kenapa ia jadi berubah menjadi sangat baik seperti ini, padahal baru beberapa hari yang lalu ia berubah menjadi iblis jahat.

"Beneran boleh?, Kalau El main keluar El gak akan di hukum kan?", Tanya Elvino lagi.

"Tidak El, kan Daddy sudah memberikan izin, tapi ada syaratnya, kau harus menuruti semua perkataan Daddy tanpa adanya protes sedikitpun, mau?".

"Mau banget, yeayy thank you daddy", ujar Elvino kembali memeluk Delvan dengan erat, ia sungguh sangat senang sekarang, ia jadi tidak sabar untuk berlarian di taman, menikmati angin sejuk di sore hari.

"Kalau begitu kita mandi dulu, terus baru main keluar", segera delvan mengambil handuk yang telah di siapkan dan menuju ke kamar mandi untuk memandikan elvino.

~~~

Setelah memandikan elvino Delvan memakaikan baju yang cukup tebal mengingat cuaca nya memang cukup dingin, ia juga memakaikan kaus kaki dan sepatu karena Delvan tahu Elvino pasti ingin berlari-larian di taman, dan tidak lupa Delvan juga mengoleskan pelindung matahari di tempat yang mudah terjangkau oleh sinar matahari, walaupun matahari sore tidak terlalu panas tetap saja Delvan harus berjaga-jaga, ia tidak mau melihat anaknya kesakitan.

Setelah siap Delvan kembali menggendong elvino menuju ke ruang tengah karena semuanya sudah berkumpul di sana, elvino yang melihat kakak pertamanya itu langsung merentangkan tangannya ke arah Axel.

"Mau sama kak Axel", ujar elvino.

"Baiklah", segera delvan memberikan tubuh elvino ke Axel yang langsung di sambut baik oleh Axel.

Setelah nya mereka semuanya menuju ke taman di mana di sana banyak sekali pohon buah dan bunga-bunga yang cantik, elvino yang melihat taman itu hanya bisa melongo tidak percaya, ia benar-benar kagum ada taman secantik ini di sini, dan di taman ini juga tidak ada sama sekali pengunjung, elvino tahu pasti Daddy nya lah yang mengosongkan taman ini, padahal elvino tidak terganggu kalau misalkan ada orang lain yang ingin bermain juga di taman ini.

ELVINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang