Pagi pagi sekali telfon Delvan berdering kencang segera Delvan bangun dan mengangkat telfon itu dan kembali lagi ke ranjang untuk menepuk elvino karena tidur nya terganggu akibat suara dering telpon.
"Halo" sapa Delvan.
"Kapan kau ke sini mommy mau bertemu dengan cucu bungsu mommy" ujar orang itu berteriak di seberang telepon.
"Mom jangan berteriak, aku akan kesana secepatnya, lagian ini masih terlalu pagi untuk menelfon dan disana pasti sudah tengah malam" ujar Delvan kepada mommy nya itu.
"Malam ini kau ke London tidak ada penolakan" sambungan telfon itu langsung di putuskan begitu saja secara sepihak, Delvan menghela nafasnya beginilah sifat mommy nya ia tidak mau tahu dengan urusan orang lain dan ia hanya ingin keinginan nya terkabul secepatnya.
Delvan memutuskan untuk keluar dari kamar elvino sebenernya ini sudah jam 7 pagi tapi Delvan tidak ada niatan untuk membangunkan elvino dan infus elvino sudah di copot oleh Rei pagi pagi tadi.
Beberapa saat setelah delvan keluar Elvino terbangun ia melihat kesebelah tempat tidurnya dan tidak menemukan Delvan yang tadi tidur di sana jadi ia memutuskan untuk pergi keluar tapi sepertinya elvino lupa kalau pintu kamar nya selalu dikunci, ia memukul pelan pintu itu berharap ada yang membukanya.
Tok tok
"Ada orang gak di luar El mau keluar" ujar elvino mengetuk pintu yang ada didepannya, tapi tidak ada jawaban sama sekali biasanya ada beberapa orang bodyguard yang menjaga di Depan tapi sekarang sepertinya tidak ada, Elvino tidak menyerah dan tetap mengetuk pintu itu karena males berdiri ia akhirnya duduk di lantai sambil masih berusaha mengetuk pintu itu dengan lemas karena nyawanya belum kekumpul dengan sempurna.
"Pada kemana si, orang mau keluar juga" misuh elvino ia kesal sendiri bahkan jari jari tangan nya sudah memerah sekarang.
Tidak lama dari itu Delvan masuk ke kamar elvino untuk hanya sekedar melihat Elvino sudah bangun atau belum, saat masuk ke kamarnya ia melihat Elvino yang terduduk di lantai segera Delvan mengangkat elvino ke gendongan nya, Elvino kaget tiba tiba ada yang membuka pintu dan langsung mengangkat nya tapi ia segera menetralkan nafas nya yang agak sesak apalagi tadi malam ia habis kambuh.
"Apa yang kau lakukan lantai nya kotor Daddy Belum menyuruh maid untuk membersihkan nya lagi" ujar Delvan sambil menepuk pantat elvino untuk menghilangkan debu.
"Kalau tidak ada Daddy jangan coba coba untuk turun dari ranjang apalagi tanpa alas kaki" Delvan kembali masuk dan mengelap kaki Elvino dengan tisu basah Elvino yang melihat itu hanya bisa memutar bola matanya malas, oh ayolah itu hanya sebutir debu saat Elvino lihat saja kakinya sama sekali tidak kotor kenapa Daddy nya ini sangat begitu berlebihan.
"Dad jangan berlebihan" ujar elvino malas, Delvan tidak menghiraukan nya dan masih tetap membersihkan kaki elvino dan tangan nya juga.
"Ayo kita berjemur" Delvan menggendong elvino ala koala dan membawa nya ketaman belakang untuk berjemur matahari pagi karena itu sangat bagus untuk kesehatan tulang, tadi Rei berpesan kepada delvan agar elvino di jemur beberapa Minggu sekali.
Sekarang elvino dan Delvan sedang berjemur Daddy nya itu hanya memakai celana selutut tanpa baju sedangkan elvino masih memakai piyama.
"Dad matahari nya memang bisa masuk kalau El masih pakai baju" tanya elvino kepada Daddy nya itu yang sedang memejamkan matanya menikmati matahari pagi.
"Masuk" balas singkat Delvan tanpa membuka matanya.
"El mau seperti Daddy juga dibuka bajunya" elvino ingin membuka kancing piyama nya tapi langsung di hentikan oleh Delvan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO
Teen Fictionelvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wajah yang imut, badan yang mungil dan sangat baby face bahkan orang mengira ia adalah anak yang baru...