Dan benar saja elvino dikurung di kamar sampai seminggu Elvino kira itu hanya sebuah ancaman biasa tetapi ternyata tidak bahkan pintu balkon nya saja dikunci dan Delvan yang memegang kuncinya, sedangkan pintu kamarnya dipakai sidik jari dan hanya Delvan dan ketiga kakaknya saja yang bisa membuka, dan lebih parahnya Delvan tidak memberikan ponsel atau yang bisa membunuh rasa bosannya, di dalam kamarnya hanya ada televisi dan beberapa buku.
Hari ini adalah hari terakhir masa hukuman elvino ia sedang melihat kearah jendela yang terkunci, di sana terlihat pemandangan pohon Pinus yang menjulang tinggi, sekarang sudah tengah malam walaupun seram tetapi langit nya sungguh indah dengan taburan bintang dan bulan yang bulat sempurna, sebenernya tadi ia sudah tertidur atau bisa dikatakan pura pura tidur selama masa hukuman nya Elvino Tidur siang sampai makam malam tiba yang membuat malam nya ia selalu bergadang, tanpa elvino sadari ada seseorang yang memantau nya dari cctv.
Delvan menyeringai ini sudah tengah malam dan elvino belum tertidur, ahh anak imut nya ini sangat nakal, ternyata anaknya selama ini hanya berpura pura tidur dan selalu bergadang, tadi setelah menidurkan elvino Delvan ada sedikit pekerjaan sampai tengah malam, saat ingin kembali ke kamar nya untuk tidur Delvan menyempatkan untuk melihat cctv kamar Elvino dan ia melihat Elvino yang sedang memandang keluar jendela tanpa pikir panjang Delvan segera pergi ke kamar Elvino.
Elvino masih asik memandang keluar, karena sudah sedikit mengantuk ia kembali keranjang nya tidak lupa menutup tirai jendela nya lagi ia takut kalau ada yang ngintip, elvino hanya berbaring sambil melihat atap atap yang ada bintang bintang disana ia hanya berdiam diri menunggu kantuk datang.
Saat ia berdiam diri dengan pikiran yang berkecamuk memikirkan bagaimana ia bisa kabur terdengar pintu yang berbunyi tanda terbukanya pintu, Elvino langsung menutup matanya, Delvan mendekati elvino yang membelakangi dirinya, ia langsung menggendong elvino ala koala.
"Daddy El mau di bawa kemana" bingung elvino ia sangat kaget saat merasakan tubuhnya yang melayang.
"Kenapa belum tidur?" Tanya delvan dengan tatapan tajamnya yang langsung mendarat di mata kucing elvino.
"El sudah tidur kok, tapi bangun lagi karena tiba tiba Daddy menggendong El" ujar elvino membela diri.
"Jangan berbohong" ujar Delvan marah.
"Maaf" elvino langsung menunduk kepalanya bersalah, Delvan tidak mengubris perkataan Elvino dan membawanya ke kamar nya, elvino melihat kamar Delvan yang sangat berbanding terbalik dengan kamar nya, kamar Delvan dipenuhi dengan warna gelap, elvino agak bergidik ngeri melihat kamar Delvan, saat masih melihat kesekitar kamar Delvan tatapan elvino jatuh kepada bingkai kecil di atas meja Disana terdapat foto elvino saat dirumah sakit, elvino ingat betul foto itu saat ia sedang bermain di taman rumah sakit, saat itu elvino merengek ingin sekali keluar karena tidak tega Delvan akhirnya luluh dan membawa elvino keluar walaupun hanya sepuluh menit.
"Sekarang tidur" ucap delvan setelah membaringkan tubuh elvino di atas ranjang nya yang berwarna hitam itu.
"Kenapa El harus tidur disini, kan El sudah punya kamar sendiri" bingung elvino.
"Tidur ini sudah malam" Delvan ikut berbaring di samping elvino dan menepuk bokong elvino pelan agar elvino cepat tertidur, elvino yang semulanya sudah mengantuk langsung tertidur apalagi dengan tepukan Delvan yang membuat kantuk langsung menghampiri nya, Delvan melihat Elvino yang sudah memasuki alam bawah sadarnya tersenyum hangat, Delvan merasakan tidur elvino yang gelisah dan seperti mencari sesuatu Delvan segera mengambil pacifer didalam tabung steril dan memberikan nya ke elvino.
"Apa hukum yang Daddy berikan belum cukup hmm" ujar delvan sambil mengusap puncak kepala elvino yang sangat halus.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO
Teen Fictionelvino Alexander pemuda imut dan cukup tampan tetapi karena keimutan nya lebih mendominasi menjadikan ketampanan nya terhalangi, walaupun memiliki wajah yang imut, badan yang mungil dan sangat baby face bahkan orang mengira ia adalah anak yang baru...