"Lo beneran mau deketin dia Rio?" Tanya Radit,sambil menunjuk dengan dagunya kearah wanita yang sedang duduk di bangku depan kelas.
"Yoi!" Ucapnya semangat
"Emang dia mau sama Lo?" Tanya Gana dengan wajah datarnya.
"Wah ngeremehin nih bocah,belum juga gue aniaya tuh mulut!" Ucap Rio kesal
Gana hanya mengangkat bahunya acuh.
"Kok dia gak ikut makan di kantin?" Tanya Radit lagi.
"Ikut siapa?" Tanya Rio dengan polosnya.
"Ikut bapak Lo!" Jawab Radit dan Evan barengan.
"Bapak itu apa?" Orang sabar di sayang Tuhan,jadi mereka harus banyak-banyak sabar kalo lagi ngadepin Rio.
"Orang yang udah memproduksi Lo!"
"Hah?" Rio cengo dengan jawaban Radit,otaknya masih loading.
Rio terus mengerutkan-ngerutkan keningnya,matanya pun ikut menyipit. Sumpah Rio sedang dalam mode buruk,buruk otaknya,buruk juga akhlaknya.
"Udah udah otak Lo gak nyampe,Jan di paksa takut meledak tuh pala!" Ledek Evan sambil memasukan kerupuk udang ke dalam mulutnya.
Rio pun pasrah,dia benar-benar tidak mengerti. Daripada harus memikirkan yang tidak seharusnya dipikirkan,mending Rio menatap sang pujaan hati.
Rio mengamati Rheva,tangannya naik turun entah sedang apa?
Rio mulai berjalan mendekati Rheva, menghiraukan panggilan dari teman-temannya.
Rio berdiri di belakang gadis itu. Rupanya Rheva sedang makan yang dibekal nya.
Oh jadi ini kebiasaan gadis itu?membawa bekal. Pikir Rio.
"Ehkmm!" Rio berdehem lumayan keras membuat Rheva menghentikan sejenak kegiatan makannya.
"Boleh ikut duduk?"
"Hm,boleh!" Rheva sedikit menggeser agar tidak terlalu dekat dengan Rio. Rheva tidak akan pergi,walaupun mereka duduk barengan, pikirnya ini hanya sekedar duduk bareng,juga ini di umum,bukan tempat sepi.
"Kok gak makan di kantin?" Tanya Rio sambil terus memandangi Rheva
"Alhamdulillah!" Ucap Rheva setelah selesai minum,ia juga merapikan tempat makannya, karena sudah habis.
"Gak papa,bawa bekal jadi makan disini aja!" Balasnya sedikit cuek.
"Terus kenapa gak di kelas malah di luar?"
Rheva menatap Rio sekilas. "Di kelas cowok semua!" Jawabnya.
Rio tak berucap lagi,ia menengok ke arah kelasnya. Benar,Yang ada di dalam kelas cowok semua.
"Yaudah ke kelas gih!" Kata Rio dengan nada lembut.
Rheva terdiam sebentar,sebelum Rio melanjutkan ucapannya.
"Tenang gue jagain,gue gak akan biarin siapapun nyakitin Lo!"
••☠️••
"Ibu mau tau, cita-cita kalian!" Ucap Bu Fitri yang mengajar di kelas Rio.
"Kok ibu tanya-tanya kayak netizon!" Ucap Radit pelan.
"Pasti semua punya cita-cita kan?mana mungkin gak punya!" Lanjut Bu Fitri lagi.
"Di mulai dari ana,apa cita-cita kamu?" Tanya Bu Fitri dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTERIO AVRAGA✅
Teen FictionNikah muda bukan penghambat untuk menggapai cita-cita. Cerita ini tentang dua ciptaan Tuhan yang dipersatukan dalam waktu dekat. Tidak ada awal menjalin kisah cinta tapi berakhir hidup bersama. Jodoh adalah cerminan diri? Apa itu terjadi pada tokoh...