Amarah Rio

2.7K 332 2
                                    

Sejak insiden Rio memukuli siswa di dekat gudang,Rio mendapat ceramah selama 1jam oleh pak Mansur.

Kini ia keluar dari ruang BK menuju kelasnya,hanya untuk memastikan bahwa istri nakalnya sudah kembali.

Dan lihatlah...

Ia harus disuguhi pemandangan yang membuat darahnya naik lagi! Apa mau cowok brengsek itu? Emosi yang tadi pun belum Rio redakan,,sekarang si bajingan itu harus membuatnya kalut lagi..

"Shit" umpat Rio mengeram marah,kali ini si bajingan itu tidak akan lepas darinya. Berani-beraninya dia berusaha memegang tangan istrinya.

"Anjing Lo" marah Rio sambil menyeret kerah baju Vano..

Rheva yang bingung malah memandang kepergian Rio.. setelah beberapa menit ia tersadar,Rheva langsung menyusul Rio ke arah lapangan.

Sudah banyak orang yang berkerumun di sekitarnya,Rheva mendengar suara pukulan-pukulan,juga erangan seseorang. Rheva memaksakan diri untuk menerobos masuk,semua teman Rio hanya diam tanpa membantu Rio yang sedang memukuli Vano.

"Berani-beraninya tangan kotor Lo nyentuh tangan cewek gue" teriak Rio di depan wajah Vano.

Rheva menghampiri Gana dan yang lainnya dengan wajah yang sulit di jelaskan. "Pisahin,,kenapa kalian malah ngebiarin mereka berantem?" Ucap Rheva sedikit keras.

"Percuma Rhev,Rio kalo udah kaya gini susah!!" Ucap Adit menatap iba Vano.

"Susah?? Kalian gak liat Vano udah gak bisa apapa?" Teriak Rheva lagi.

"Kita udah coba Rhev. liat! Dia bahkan gak--"

Menggeram prustasi,Rheva bahkan mengacuhkan ucapan Gana.. ia berbalik menatap Rio.

Vano sudah kalah telak di bawah Rio.. laki-laki itu sudah di puncak amarahnya.

Rheva memberanikan diri untuk mendekati Rio. Rheva memejamkan matanya untuk menahan rasa takutnya.

"Rio,stop"

Ajaib!

Hanya dengan 2kata Rio langsung berhenti dan melepaskan cekalan pada kerah baju Vano. Rio berbalik menghadap Rheva yang melihatnya takut.

Dengan napas yang masih Tersengal-sengal,Rio berjalan ke hadapan Rheva.

Semua orang yang melihat kejadian itu menatap tak percaya pada dua insan itu. Bukan hanya mereka saja yang terkejut,bahkan Rheva pun tak percaya bahwa hanya dengan 2kata itu mampu membuat Rio menghentikan aksinya.

Karena setau mereka,bila Rio sudah di puncak marahnya,maka tidak akan ada yang bisa menahannya. Bahkan Rio sendiri pernah bilang,jika ia sudah marah,tidak ada satupun yang bisa mengendalikan nya sekalipun itu bunda Zira.

"Ada apa ini??" Suara bas itu perlahan membubarkan kerumunan.

"Astagfirullah Vano" teriak perempuan paruh baya menghampiri vano yang tergeletak tak berdaya.

"Siapa yang bikin Vano kaya gini?" Teriak pak Mansur menatap para murid.

Diam,,semua tidak ada yang berani membuka suara. Bahkan Rio pun mengacuhkan,ia hanya memejamkan matanya mengontrol kembali emosinya!.

"Rio!!" Geram pak Mansur,ia tau pasti ini ulah anak berandalan itu,terlihat dari baju yang Rio kenakan sangat acak-acakan.

"Ini ulah kamu kan??" Pak Mansur mendekati Rio.

"Belum ada satu jam saya memberi peringatan kepada kamu,sekarang kamu bikin ulah lagi?"

Tidak ingin menambah masalah,Rio segera menarik tangan Rheva,berlalu dari sana.

ALTERIO AVRAGA✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang