Back Home

1.8K 291 14
                                    

Rio mengingkari janjinya membuat Rheva menjadi sosok yang pendiam,setelah mengatakan Rio akan pulang secepatnya Rheva selalu antusias menyambut kedatangan suaminya,tapi sudah satu Minggu ini Rio belum menginjakkan kakinya di rumah mereka.

Bunda Zira juga Ata dan Ana,setia selalu bersama Rheva,satu Minggu ini pula Rheva tidak masuk sekolah. Jangan pernah bilang kalo Rheva sangat lebay hingga menyakiti diri sendiri. Tidak ada seorang istri yang mampu ikhlas melihat suaminya jauh dari kata baik. Tidak ada yang akan baik-baik saja jika kamu merasakan orang yang sangat melindungi mu melebihi melindungi dirinya sendiri,merasakan ketidak Adilan sekaligus merasakan kesepian.

Bukan masalah pengorbanan ataupun perjuangan,itu beda cerita.

Selama satu Minggu ini Rheva merasakan segalanya serasa berkurang,mulai dari membuka mata hingga menutup mata kembali.

Dunia tidak kejam,rencana Allah juga tidak salah.

Rheva terbangun di jam 3dini hari, sudah menjadi kebiasaan untuk sehari-hari nya.

Rheva berjalan gontai ke kamar mandi,hanya mengambil wudhu dan melaksanakan sholat tahajud nya.

Rheva menjalankan sholat dengan khusyu hingga selesai, Rheva mengangkat tangannya dan mulai berdoa. Air matanya terus menetes seiiring dengan satu persatu kata yang Rheva ucapkan.

Isak pilu itu terdengar sangat menyayat hati, ucapan-ucapan yang Rheva adukan pada sang pencipta benar-benar dari lubuk hatinya.

Semua orang berhak mengadu,tuhan pasti dengar.

Selesai berdoa Rheva berniat untuk tidur kembali, terlihat bunda Zira yang tertidur pulas di sebelahnya. Bukan hanya Rheva yang merasakan kehilangan Rio,tapi Zira pun yang notabene nya adalah ibu kandung Rio.

Kembali ke hari Minggu. Rheva sedang berkutik dengan alat dapur, walaupun badannya sedikit lemas akibat jarang makan tapi Rheva tidak enak jika harus merepotkan mertuanya.

"Udah biar bunda aja,Rheva istirahat aja gih!" Ujar Zira menghampiri Rheva.

"Gak papa bund,Rheva bantu. Bosen harus tiduran Mulu!!" Kekeh Rheva.

"Duduk aja kalo gitu!!" Ujarnya lagi mengelus pundak Rheva

"Rheva mau bantu bunda!!"

"Yaudah,bantu yang ringan-ringan aja!!" Rheva mengangguk dan kembali dengan aktivitasnya.

Sekitar jam 1 siang,keadaan rumah Rheva sangat sepi. Zira yang kembali dulu ke rumahnya, teman-temannya Rheva juga pulang dulu.

Rheva melamun di hadapan televisi yang menonton Rheva. 

Rheva merasakan pusing itu kembali,dari 4hari yang lalu Rheva sering kedatangan pusing dan badan lemas.

Rheva berlari kearah kamar mandi dengan menahan gejolak dalam perutnya yang ingin mengeluarkan sesuatu.

Zira yang baru datang dan melihat Rheva berlari langsung menyusul,takut terjadi sesuatu pada menantunya.

"Mual lagi?" Tanya Zira sambil mengelus punggung Rheva.

"Iya bunda!" Jawab Rheva lesu.

"Dari pagi kamu belum makan,perut kamu kosong. Sekarang makan yu bunda temenin!!"

"Perut Rheva nolak terus kalo di isi makanan!!"

"Karna kamu biasain. Apa pernah sebelum Rio ditahan kamu kaya gini?" Rheva menggeleng "bunda tau kamu gak tenang sama Rio disana,bunda tau kamu pasti mikirin suami kamu udah makan atau belum. Utamain kesehatan kamu,jangan bikin Rio khawatir,kalo kamu sehat Rio pasti seneng juga" kini keduanya sudah berada di meja makan.

ALTERIO AVRAGA✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang