Tentang Rheva

2.6K 366 3
                                    

"woy olahraga yok!" Ajak Adit sambil menyesap rokonya.

"Jangan aneh-aneh,mau Lo di terkam si bos?" Sinis Gana.

Kata 'olahraga', bukan sembarang kata. Kata ini sakral bagi mereka.

"Udah 2minggu otot-otot gue beku nih!" Ucap Adit lagi.

"Terus mau mulai duluan?" Tanya Evan

"Ya gak juga si" ucap Adit sambil cengengesan.

"Heran gue sama si bos,dari tadi di sekolah kerjaannya cuma ngelamun doang!" Ucap Adit menatap Rio heran

Yang lain pun sama,mereka melihat perubahan sikap Rio hari ini.

"Kenapa Lo?" Tanya Gana sambil menepuk pundak Rio

"Ck,diem" sarkas Rio

"Banyak hutang Lo bos?" Tanya Evan

Bos? Lain tempat,lain cerita.

"Lah kirain si bos gak pernah punya hutang"  kata Addi menatap gantian teman-temannya

"Iye gimana Lo aja di!" Kata Adit sambil mengangguk-angguk kepalanya.

"Lo kenapa si?cerita coba,aneh banget hari ini!" Mereka menjadikan duduk nya menjadi lingkaran,demi mendengarkan cerita Rio.

"Gue belum siap cerita!" Ketus Rio,lalu meninggalkan tempat itu. Rio berjalan kebelakang,yang diyakini tempat itu khusus untuknya.

Di dalam ruangan,yang bisa di jelaskan sebuah kamar kecil,cukup untuknya,tidak terlalu luas,tapi elegan. Jangan lupakan semuanya serba hitam.

Rio duduk di tepi kasur menghadap jendela.

Rio mengacak kasar rambutnya.

Flashback

"Siapa namanya?" Tanya Zira

"Rheva Tante!" Jawab Rheva. Zira hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum.

Zira menatap Rio cowok itu hanya tersenyum kearah Zira. Zira pun menatap Arva, suaminya ini hanya menunduk setelah tadi Zira ceramahi selama 20menit. Siapa lagi kalo bukan kerjaan Rio yang makin memanas-manasi.

"Hm,Tante bingung mau mulai dari mana!" Ucap Zira tiba-tiba,Rheva langsung menatap Zira.

Zira mengelus kepala Rheva yang tertutup hijab. "Biar Rio aja yang bicara!"

Rio diam mematung,lidahnya mendadak kelu untuk berucap.

Rio memejamkan matanya,mengatur pompaan jantungnya.

"Lo mau jadi pacar gue?"

"Anj-astagfirulloh bukan anak gue!" Arva langsung menutup wajah dengan satu tangannya.

"Heh!" Zira memukul paha Rio, Sampai orangnya meringis kesakitan.

"Anak Siapa sih ini? Lo kira bagus asal jeplak ke gitu?" Tegur Arva. Rio hanya menyengir sambil menggaruk tengkuknya.

"Ngomong yang bener,sebelum gue yang mbat!" Ucap Arva dengan entengnya.

Zira dan Rio sama-sama melotot pada Arva.

"Ya-ya gitu kan?terus harus ngomong apa?"

"Allahumasoli, Alterio gue salah ngeproduksi Lo kayanya" sekali lagi Arva menepuk jidatnya,matanya tertutup menahan gemes ingin membogem anak pertamanya.

ALTERIO AVRAGA✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang