Satu Minggu telah mereka lalui dengan suasana baru lagi, perlahan mereka harus mengikhlaskan yang telah terjadi.
Tepat hari ini,hari dimana Rio resmi menjadi orang terhormat di kantor AFFA INDONESIA. proses yang Rio rasakan bukan hal sepele, sebenarnya dalam waktu 1bulan ini kurang cukup untuk Rio pelajari. Bahkan waktu masih panjang untuk proses ini,dan juga Rio masih sekolah,harus terus menyiapkan tenaga lebih, bahkan harus membagi waktunya di sekolah,kantor,dan rumah. Belum lagi menyangkut tentang status Rio sebagai ketua Rednek.
Nyatanya Rio belum siap menghadapi ini semua. Pekerjaan, perjalanan,tantangan,semua diluar dugaan. Semuanya diluar naluri Rio.
Tapi Rio berusaha yakin,karna semua ini dia Butuhkan,menyangkut masa depan,bahkan sekarang menyambutnya dengan baik.
Rio berdiri gagah di depan gedung,dengan pakaian yang serba hitam begitu terlihat cocok untuknya. Ditemani istri yang cantiknya masyaalloh,juga ada Arva,Zira,semua uncle Rio,dan tidak lupa para Sahabatnya.
Semua mata tertuju pada Arva yang memulai pembicaraan,mengenalkan Rio termasuk Rheva.
Tepuk tangan begitu meriah kala Rio berhasil menggunting tali pita merah. Semuanya masuk kedalam,disambut dengan beberapa makanan yang tersaji.
Rio menyambut baik Uluru tangan yang mengucapkan selamat padanya,ia tidak diam di tempat,terus mengitari para tamu-tamu. Rheva sendiri diam dengan bunda Zira juga dengan para aunty nya,yang jelas istri dari kakak Zira dan kakak Arva.
"Rheva!!" Panggil seorang gadis yang menghampirinya dengan seorang wanita yang terbilang seumur dengan bunda Zira. Dan Rheva pastikan itu orang tua dari Ata.
Rheva menyambut pelukan dari sahabatnya ini,tidak lupa ia bersalaman dengan mama Ata.
"Ini istrinya Rio?" Tanya halus Neni
Rheva mengangguk dan tersenyum "masyaalloh cantiknya. Kebetulan temen nya Ata lagi!" Lagi-lagi Rheva tersenyum pada wanita paruh baya itu.
"Hebat banget bisa dapetin mantu cantik ini!!" Ucap Neni pada Zira,dengan tangannya mengelus pundak Rheva.
"Bukan hebat,tapi beruntung. Udah cantik,baik,Sholeh,penurut banget lagi!" Jelas Zira
"Bund!" Tegur Rheva. Ia sangat malu harus di lebih-lebihkan di hadapan orang lain.
Keduanya terkekeh geli melihat tingkah istri dari Rio ini,sungguh lucu.
"Kita mau kesana dulu,kalian di tinggal gak papa?" Tanya Zira.
"Gapapa bund!" Jawab keduanya serempak. Rheva dan Ata saling pandang lalu tertawa kecil.
"Ana gak kesini?" Tanya Rheva setelah mereka duduk
"Lagi di jalan,tadi di jemput Evan katanya!!" Ucap Ata
"Dari kapan manggil bunda Zira, bunda??" Tanya Rheva heran, padahal waktu itu Ata manggil Tante bukan bunda.
"Dari kecil Rhev,gue sama Abang sering manggil bunda,papah sama ortu Rio,gitupun sebaliknya!" Jelas Ata sambil minum
"Ohh!" Rheva mengangguk-anggukan kepalanya.
"Kenapa gitu? Cemburu ya!" Tebak Ata
"Ish mana ada cemburu!" Rheva terkekeh. "Nggak,heran aja. Dulu kan Lo manggilnya Tante,jadi gue agak bingung aja!"
"Banyak soalnya temen-temen mama,semua di panggil Tante. Jadi mungkin kebawa ke bunda!!" Rheva lagi-lagi hanya ber-Oh sebagai jawaban.
"Wis bos muda!" Sapa Adit kala Rio menghampiri mereka.
"Ganteng bener pake jas gini!" Ucap Addi sambil menelusur pakaian Rio.
"Gue emang ganteng pake apa aja!" Sombongnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTERIO AVRAGA✅
Teen FictionNikah muda bukan penghambat untuk menggapai cita-cita. Cerita ini tentang dua ciptaan Tuhan yang dipersatukan dalam waktu dekat. Tidak ada awal menjalin kisah cinta tapi berakhir hidup bersama. Jodoh adalah cerminan diri? Apa itu terjadi pada tokoh...