Bahagia Yang Sesungguhnya||End

3.4K 319 12
                                    

Seorang perempuan terusik dalam tidurnya kala sorot matahari yang masuk ke celah jendela kamarnya.

Mengeliat kecil, meregangkan otot-otot yang hampir sakit di seluruh badannya

Wanita dengan muka bantalnya terbangun dan langsung menggerak-gerakkan tangan serta lehernya.

Ia melirik ke sebelah kiri tepatnya kedua jagoannya sedang tertidur pulas.

Seulas senyum terbit dibibir cantik Rheva,masih belum menyangka akan hadir kedua sosok paling berharga di hidupnya

2bulan Rheva mengerti akan perjuangkan seorang ibu yang melihat perkembangan anaknya secara langsung.

Mengingat itu membuat butiran bening menumpuk dikelopak matanya

Tangan Rheva terulur mengelus kepala anak laki-laki yang tidak terusik sama sekali malahan sedikit bibir itu mengulas senyum gemes

Rheva melihat jam yang berada di dinding kamarnya,ternyata sudah jam 6.

"Abang!" Panggil Rheva pada Rio yang masih tidur dengan posisi tengkurap

"Abangg!" Panggilnya lagi

"Apa?" Tanya Rio sambil membalikan badanya.

"Ish awas kena Dede tangannya!" Peringat Rheva kaget saat Rio merentangkan tangannya tanpa melihat sekitar

"Hm?" Guman Rio tidak mendengar dengan jelas ucapan Rheva

"Bangun dulu,buka matanya!!" Rheva mengusap-usap wajah Rio sedikit kasar.

"Apasi yang?" Rheva menghela napas, sering sekali ia mendengar suara sex*i suaminya,tapi kenapa selalu saja merinding seperti ini?

"Jagain baby Al, Rheva mau mandi dulu!" Ujar Rheva sambil memainkan hidung Rio

Wajah Rio menengok ke samping "kenapa baby Al tidur disini?" Tanyanya

"Box nya basah,semalem aku ngantuk banget gak sempet mau ganti,jadi baby Al tidur disini!" Jelas Rheva.

"Tapi gak ketendangan kan?" Paniknya sambil bergeser mendekati baby Al

"Enggak,Rheva pindahinnya pas jam 3!!" Rio hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil terus mencubit gemes pipi anaknya

"Rheva mandi dulu,jagain baby Al nya!" Ucap Rheva seraya turun dari kasurnya.

Belum sempat ia berdiri tegak, tubuhnya kembali duduk di kasur. Rio menarik Rheva hingga wanita itu terduduk di depannya.

Otomatis Rheva menatap dingin suaminya,dan tanpa dosa Rio malah menyengir menunjukkan gigi-giginya

"Ih serem jangan senyum-senyum kaya gitu!" Rheva bergidik ngeri melihat senyum Rio yang entah apa maksudnya.

"Astoge, ibu-ibu satu ini galak banget si hm?" Rio mendusel-duselkan wajahnya di pinggang Rheva dengan tangan yang melingkar di perut istrinya.

"Aaa geli ish!" Rheva mendorong jidat Rio

"Geli-geli tapi enak kan?" Tanyanya sambil mengangkat kedua alisnya

"Ih astagfirullah mulutnya!!" Tangan Rheva terulur mencubit pelan bibir Rio.

"Jangan di cubit yang,mending di cium!" Rio menarik pinggang Rheva dengan cepat hingga kini wajah kedunya tidak mengikis jarak

Cup

Rio berhasil mendapat satu kecupan dari bibir Rheva.

Rheva memukul pelan bahu Rio "ada anaknya,jangan macem-macem!" Peringat Rheva

ALTERIO AVRAGA✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang