Teror

1.6K 232 12
                                    

Terdengar suara teriakan terus meningkat dari seorang perempuan yang sedang berada di dapur. Dia terus memanggil nama suaminya, siapa lagi kalo bukan Rio.

Hentakan kaki terus mendekat pada sebuah kamar,dimana laki-laki bernama Rio masih setia dengan kasur empuknya.

Ia hampiri gundukan selimut,menariknya sampai terlihat seluruh tubuh Rio. Rheva mengguncang tubuh Rio sedikit kencang.

"Bangun dong bang ish,susah banget kalo bangun!" Kesal Rheva sambil menarik hidung Rio.

"Bentar yang!" Ucapnya kembali tertidur memunggungi Rheva

Rheva sangat jengkel, kalau tidak dosa sudah dipastikan Rheva akan mengguyur Rio dengan air dingin. "Kalo gak bangun aku pulang ke rumah ibu!" Ucap Rheva melangkah pergi

"HAH?" Rio langsung bangun walaupun matanya masih tertutup rapat. Dengan nyawa yang masih 20% Rio berusaha berjalan kearah kamar mandi.

"Sayanggggggg!" Teriak Rio dari arah tangga.

Rheva yang sedang memasak tersentak kaget saat suaminya berteriak.

"Jangan teriak-teriak,ini bukan hutan!" Jawab Rheva kesal.

Rio pun langsung berlari kearah Rheva,Dan langsung melilitkan tangannya di pinggang istrinya.

"Awas bang!" Pintanya

Rheva membalikan badan karna terlalu gemes dengan Rio yang enggan melepaskan pelukannya. Saat berbalik,ia melihat pemandangan yang sangat indah.

"Mentang-mentang punya abs pamer terus!" Ucap Rheva. Rio memakai kaos sekolahnya tapi dengan keadaan semua kancing terbuka.

"Gak,siapa yang pamer? Gue lupa ngancingin baju!" Elaknya dengan senyum lebar.

"Alesan,kancingin bajunya yang benar!"

"Kenapa kalo gini? Kegoda yah?" Ucap Rio sambil menaik turunkan alisnya.

"Dih apaan si?!!" Rheva memutar bola matanya malas.

"Gak usah so gak mau gitu,kalo suka sama abs gue,coba siniin tangannya,elusin nih yang!!"

"Abang ihh apaan si?" Kesalnya

Rio tertawa setelah berhasil menggoda istrinya,Setelah mengancingi semuanya,Rio kembali memeluk Rheva dari belakang, menyenderkan kepalanya di bahu Rheva.

"Abang coba anteng duduk di kursi,jangan kaya gini!!" Ucap Rheva sambil memejamkan matanya.

"Ya pengennya peluk gimana?"

"Ini udah siang,nanti terlambat kesekolah bang!"

"Ya biarin!!" Ucapnya santai

"Abang duduk atau aku kasih spatula ke tangan Abang?" Peringat Rheva galak.

"Gak mau,jahat banget sama suami!"

"Makannya duduk!!"

"Yakan gue mau peluk-peluk,dingin tau. Harusnya dingin-dingin gini enaknya di bawah selimut,apalagi kalo kita berduaan!!"

"Astagfirullah'alajim punya laki masyaalloh banget!!" Gumannya pelan.

Rio memutar tubuh Rheva hingga menghadapnya,lalu kedua tangannya mengukung Rheva hingga tak bisa berkutik

Rio memajukan wajahnya,Rheva meneguk ludahnya kasar. Sudah pasti,jantungnya tidak aman. Seolah terhipnotis dengan tatapan Rio,secara tidak sadar,Rheva mengikuti permainan Rio.

••🌬️••

Perjalanan di koridor sekolah tidak luput dari pandangan siswa lainnya,tapi Rheva maupun Rio tidak memperdulikan itu.

ALTERIO AVRAGA✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang