Setelah dinyatakan bahwa Rio mendapat hukuman, Rio segera di bawa ke tempat yang membuatnya sesak. Tempat ini,tempat paling ia hindari walaupun kenyataannya Rio sering terlibat dalam tauran, ataupun balapan liar. Tetapi sekarang? Bahkan tidak terlintas kalo Rio akan masuk kesini dengan alasan lain.
Lihatlah dirinya! Mungkin ia bisa berucap bahwa dirinya sangat menjijikan bisa menginjakkan kakinya di tempat ini,bahkan dengan baju yang terpasang di tubuhnya dengan bertulisan Tahanan.
Dalam pikirannya Rio terus memikirkan bagaimana keadaan Rheva saat ini, apalagi saat tau bahwa Rio akan menjalani hukuman untuk satu tahun lebih.
Rio sudah terduduk dengan pandangan kosong kedepan,tidak memperdulikan ketiga 3orang di sekitarnya yang sedang menatapnya.
"Jaga diri Lo baik-baik Rhe!" Batin Rio sebelum ia menitihkan satu tetes air matanya
Satu jam Rio terus berada dengan posisinya,menunduk dengan bertumpuan tanga berada di atas lututnya. Rio enggan membuka matanya,jika hanya besi yang ia lihat.
Setelah isya polisi menghampiri Rio. "Tahanan atas nama Rio,ada yang ingin bertemu dengan anda!" Ucap polisi itu sambil membuka gembok.
Rio mendongak dan berdiri dengan lesu, setelah sampai di ruang yang khusus untuk menjenguk,Rio melihat Arva yang langsung berdiri dan memeluknya erat. Rio hanya bisa memejamkan matanya,ia berusaha tidak mengeluarkan air mata sialan itu.
Arva di temani Gana, berhubung kawasan ini terlalu ketat,polisi hanya membatasi 3orang yang boleh menemui Tahanan.
Rio dan keduanya duduk. Jelas hati seorang ayah sangat ter-iris melihat anaknya yang menunduk dengan sorot mata kosong. Begitupun dengan Gana,teman kecilnya harus merasakan penderitaan yang bahkan tidak pernah terlintas di pikirannya.
"Papa akan berusaha untuk keluarin kamu dari sini Rio!" Arva mengelus kepala Rio. Arva sudah tau jika Rio mendapatkan hukuman penjara,mungkin bila anaknya ini terkena hukuman seperti ini atas kesalahannya sendiri seperti penyebabnya tauran ataupun melukai seseorang,maka Arva akan membiarkan karna itu sudah menjadi resiko atas perbuatannya. Tapi ini bukan yang di maksud Arva, anaknya tidak bersalah sama sekali. Arva bisa mempertaruhkan nyawanya sekalipun demi keadilan anaknya.
"Maafin Rio pah,semuanya kacau gara-gara Rio!!" Ujar Rio masih menunduk.
"Jangan lemah, kamu gak salah. Harus semangat menemukan bukti!!"
"Rio gak bisa apapa!!"
"Kamu punya Tuhan,minta sama tuhan untuk mempermudah jalannya!!" Rio kembali memeluk Arva.
"Secepatnya gue beresin!!" Ucap Gana yang sendari tadi hanya menonton drama anak dan papah
"Thanks, sorry gue ngerepotin Lo sama a--"
Gala menyela "Lo keluarga gue,dan gue gak ngerasa di repotin."
Rio tersenyum pada Gana, begitupun Arva yang bangga terhadap keduanya.
"Pah! Rheva gimana?" Tanya Rio menatap sendu Arva.
"Rheva baik-baik aja di rumah sama bunda!!" Jawab Arva,tapi Rio merasa ragu dengan jawaban papanya.
"Jawab yang bener pah!!"
Arva menghela napas,ikatan prasaan emang serumit ini.
"Seperti yang kamu bayangkan,Rheva pastinya sedih,dari tadi Rheva murung terus di kamar. Papa gak sengaja denger Rheva gak makan semenjak kamu pergi!!"
"Boleh pinjem hp pah?"
"Hp papa di mobil!!"
"Gan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTERIO AVRAGA✅
Teen FictionNikah muda bukan penghambat untuk menggapai cita-cita. Cerita ini tentang dua ciptaan Tuhan yang dipersatukan dalam waktu dekat. Tidak ada awal menjalin kisah cinta tapi berakhir hidup bersama. Jodoh adalah cerminan diri? Apa itu terjadi pada tokoh...