Keputusan? Karma?

2.5K 357 3
                                    

Rio kembali duduk di bangkunya setelah 10kali bangkit, mondar-mandir tidak jelas.

"Gue aduin bapak Lo ya Rio. Pusing gue liat Lo dari tadi mondar-mandir terus" kata Raditit menatap Rio jengah

"Ck,diem!" Rio kembali berdiri,tetapi tangan gada lebih dulu menariknya. Rio jadi duduk kembali

"Seminggu ini Lo uring-uringan Mulu,ada masalah apa sih?" Tanya Gana

Rio menatap gada sekilas. "Argh gue gak bisa cerita dulu,perasaan gue gak enak" ucap Rio,ia mengacak rambutnya menunduk.

Temannya mengerutkan keningnya,mereka terlalu pusing menebak sikap Rio.

"Rooftop" perintah Rio.

"Alah paling disana Lo bengong Mulu"  kata radit sedikit berteriak.

Ditengah perjalanan,Rio dihentikan oleh sesosok perempuan jadi-jadian. Perempuan ini tidak pernah berubah,bahkan merubah penampilannya sendiri. Mungkin menurut orang lain cantik,tapi tidak baginya. Entahlah Rio lebih suka perempuan yang natural,biar kecantikan itu hanya untuknya.

"Rio gue kangen banget sama Lo,udah seminggu gue gak ketemu sama Lo!" Ucap perempuan itu sambil menarik-narik lengan Rio.

Rio menatap jijik perempuan didepannya. "Minggir" ucapnya tanpa ekspresi

Perempuan itu memanyunkan bibirnya membuat Rio tambah enek. "Emang gak kangen apa sama gue?"

"Minggir Ajeng" tekan Rio menatap tajam perempuan bernama Ajeng itu.

"Ish kok gitu" Rio menghempaskan tangan Ajeng sedikit kasar,lalu ia berjalan melewati Ajeng begitu saja.

"Makanya kalo mau pentas badut jangan di sekolah,noh jalanan luas" kata Radit dengan senyum miringnya.

"Bye Tante" Evan melambaikan tangan kirinya pada Ajeng sambil berjalan diikuti Gana dan Addi.

Rio kembali diam di tempat saat gadisnya menatap Rio. Perasaan Rio kembali was-was,dia takut kejadian tadi dilihat oleh Rheva,walaupun kebenaran akan seperti itu,karena Rheva tidak jauh dari Rio dan Ajeng ber pas-pasan tadi.

Terlihat Rheva yang menghembuskan nafasnya,dan langsung berlalu dari sana bersama kedua temannya,Ana dan Ata.

Rio ingin mengejar,tapi mengingat sebentar lagi jam pelajaran akan segera masuk,jadi ia urungkan,Rio dan teman-temannya kembali berjalan.

Sudah hampir 3jam Rio dan teman-temannya diam di warung belakang sekolah,tadi mereka pindah dari rooftop karena cuaca sangat panas.

Rio menyuruh teman-temannya membangunkan saat bel istirahat kedua berbunyi. Keadaan Rio saat ini sangat lemah.

"Alterio bangun woy,5kali gue bangunin kagak bangun-bangun" teriak Radit di telinga Rio.

Rio tidur di lesehan kantin yang hanya tertutupi 2karpet. Mereka sengaja menyiapkan tempat ini,supaya ya bisa tidur atau istirahat. Kantin ini biasanya selalu didatangi Rio dan anak mangganya, ya Rio tidak masalah jika siswa atau siswi lain datang,tapi mereka terlalu takut harus berhadapan dengan wajah-wajah sangar.

"Rioo, bangun,gue minta duit pengen jajan" Addi menggoyang-goyangkan lengan Rio.

"Ck" Rio meraba kantong celana belakangnya, ia mengambil uang yang terselip disana. Entah berapa uang itu,Rio langsung melempar pada Addi,matanya sangat lengket untuk melek.

Setelah Addi mendapatkan apa yang ia mau,Addi langsung berlari kearah warung yang banyak makannya.

"Istirahat tinggal 15menit" kata Gana. Mau tak mau Rio bangun,Rio berjalan kearah toilet dengan keadaan yang acak-acakan.

ALTERIO AVRAGA✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang