Hari Minggu ini cuaca sangat cerah,matahari nampak tersenyum menyapa dunia.
Gadis cantik sedang sibuk membersihkan rumah, itu juga menjadi tugasnya walaupun ia memiliki art. Selagi Rheva mampu, Rheva akan melakukannya sendiri.
Sedangkan laki-laki yang bernama Rio sedang asik bergulat dengan alam mimpi. Hari minggunya akan menjadi hari malas-malasan.
Setelah semua selesai,Rheva memasuki kamarnya,berniat melakukan ritual membersihkan diri.
Seulas senyum Rheva terbit dibibir nya,melihat Rio yang tertidur pulas,memenuhi seisi kasur.
Rheva berjalan kearah kamar mandi. Hal pertama yang ia lakukan,mencuci baju-baju kotor miliknya dan milik Rio.
Hampir stengah jam Rheva bermain dengan air. Setelah akhirnya semua beres,Rheva menuju meja rias. Menyisir rambut dan mengolesi sedikit bedak tabur.
Rheva berjalan kearah Rio, ia tidak tega jika harus membangunkannya,tapi mengingat setelah Dzuhur teman-teman Rheva dan teman Rio akan datang untuk bakar-bakar, sementara bahan-bahan di rumah belum ada.
Rheva mengelus rambut Rio untuk beberapa menit,Sampai Riopun terusik. Rio menggeliatkan tubuhnya, sampai tangannya tak sengaja terkena pada bahu Rheva.
Rio repleks dan langsung bangkit,matanya dipaksa terbuka, takut-takut jika yang ia pegang makhluk halus ataupun orang lain.
Dengan tiba-tiba Rio memeluk tubuh Rheva erat,dan membawanya berguling-guling kesana-kemari.
Mereka tertawa bersama dengan posisi berpelukan.
"Elusin yang rambutnya" titah Rio dengan membawa tangan Rheva pada rambutannya.
Rheva menurut, ia juga senang memanjakan suaminya, apa lagi kalo Rio udah mode manja kaya anak kecil.
"Jangan tidur lagi" ucap Rheva.
"Enggak" Rio menggelengkan kepalanya di ceruk leher Rheva,membuat sang empu tertawa kegelian.
"Udah yu bangun,kita beli bahan-bahan sekarang aja" ucap Rheva
"Ntar aja,masih pagi" ucap Rio sedikit pelan.
"Kata siapa masih pagi? Ini udah jam 9 bang"
"Yaudah biar mereka aja yang beli sendiri"
"Gak boleh gitu" tegur Rheva,kembali mengelus rambut Rio.
"Yang semalem gue mimpi,mimpi Lo ninggalin gue,terus Lo milih laki-laki bule yang putih-putih semua badannya, kaya mayat hidup" Rio mengadu seperti anak pada ibu.
"Masa"
"Iya,terus Lo di bawa sama dia,pergi jauh" Rio mendongakkan kepalanya "Lo gak bakalan ninggalin gue kan, kaya di mimpi gue?" Tanya Rio dengan wajah cemberutnya.
"Nggak, itu kan cuma mimpi" balas Rheva sambil mengelus rambut depan Rio.
Rio kembali membenamkan wajahnya "tapi gue takut,Lo bakal ninggalin gue,Lo kan gak cinta sama gue" ucap Rio dengan suara lirih dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Sesek Abang" ucap Rheva.
"Janji dulu,gak bakal ninggalin?"
"Iya,janji"
"Hihi, tambah sayang deh"
"Ya-iya tapi ini sesek" ucapnya sedikit tertahan
"Eh maaf-maaf" Rio langsung terbangun.
Sial
Posisi mereka bisa dibilang cukup intim untuk saat ini.Rheva yang dibawah kukungan Rio, tidak bisa bergerak sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTERIO AVRAGA✅
Teen FictionNikah muda bukan penghambat untuk menggapai cita-cita. Cerita ini tentang dua ciptaan Tuhan yang dipersatukan dalam waktu dekat. Tidak ada awal menjalin kisah cinta tapi berakhir hidup bersama. Jodoh adalah cerminan diri? Apa itu terjadi pada tokoh...