You are mine

3.3K 380 5
                                    

Siapkan jantung,bagian akhir warning warna merah:V


Rheva, Ata, dan Ana membawa berbagai macam makanan ke samping rumah Rio. Sedangkan laki-laki menyiapkan tempat untuk duduk.
Mereka sepakat untuk makan setelah sholat asar.

"Taro sini,Ini udah pake alas" teriak Adit pada cewek-cewek yang baru keluar.

"Minum masih di dalem, tolong ambilin dong,gue udah cape bolak-balik" ucap Ata memelas.

Tanpa berucap sepatah katapun,Gana berjalan ke dalam.

Mereka makan dengan lahap,sesekali tertawa keras karena lelucon yang di lontarkan Adit dan Addi.

"Uhuk-uhuk" Dengan sigap Gana langsung memberikan minum pada Ata.

"Pelan-pelan" tegurnya sambil mengusap-usap punggung Ata.

"Tahunya pedes" adu Ata

"Ya-iyalah,Lo makan yang buat cowok" jawab Gana sambil membuang sisa tahu di piring Ata. Tahu yang di kasih isi,mereka bagi jadi 2,satu buat laki-laki yang super pedas,dan satunya untuk perempuan yang hanya diisi boncabe.

"Ehem, tau situasi kang" dehem Adit sambil memalingkan wajahnya dari Gana dan Ata.

"Akh,aduh, pala gue sakit yang" tidak mau kalah, Rio pun berpura-pura sakit kepala dan menyenderkan kepalanya di bahu Rheva.

"Astagfirullah, Allahuakbar, lailahailawlah, subhanallah" ucap Evan sambil bernapas pasrah.

"Sungguh kejam dunia ini" geleng Adit sambil mengusap dadanya.

"Apa kabar sama kejombloan gue?" Tunjuk Ana pada dirinya sendiri.

"Gue polos gue diem!" Ucap Addi sambil tersenyum

•••

"Udah gak usah di cuci,nanti biar gue aja" cegah Rheva saat teman-temannya akan mencuci piring bekas makan tadi.

"Gak papa kita aja,udah numpang makan masa iya gak bantu beres-beres juga" ucap Ana

"Tapi ini banyak loh" ucap Rheva lagi.

"Maka dari itu, kita kerjain bareng-bareng biar cepet. Nanti kalo Lo sendiri yang beresin,bisa kelar isya" kata Ata sambil menuangkan sabun pada pons.

"Yaudah deh,gue ke samping dulu yah,lipet tikar." Kata Rheva.

Disatu sisi, laki-laki tak ada hentinya tertawa keras. Dunia terbalik, bisa-bisanya para pemuda ini menggosip.

"Ngakak gue" ucap Evan di sela tawanya.

"Heh tau gak?" Kata Adit.

"Gak" jawab Gana.

"Gue belum ngomong anjir"

"Gue cape dit,perut gue kram" ucap Rio sambil memegang perutnya

"Gue serius. Lo pada tau kan,janda anak 2 yang di depan gang,di komplek gue?" Semuanya mengangguk mengiyakan.

"Kemarin lusa kan gue lewat tuh kesana,bukan apa, jalan depan kan lagi di perbaiki jadi gue lewat jalan situ"

"Euh terus" kata Evan mulai pokus dengan pembahasan

"Pas gue lewat nih yah,di depan spanduk pada ngejejer di depan rumahnya. Nah tu spanduk bertulisan 'turut berduka cita' gue kira tu si mbak janda atau anak-anak nya gitu yang meninggal---"

"Terus sapa?" Tanya Addi.

"Pas gue tanya ke ibu-ibu disana, gue tanya 'maaf Bu,siapa yang meninggal ya?' terus si ibu nya jawab 'yang punya rumah', gue syok dong, terus gue tanya lagi 'mbak Rani atau anak-anaknya?' mau tau jawaban si ibunya?" Semuanya mengangguk dengan semangat.

ALTERIO AVRAGA✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang