"aaaa ayangg dimana?" Teriak Rio sambil menuruni anak tangga,Rio bingung saat ia bangun istrinya sudah tidak ada di sampingnya.
Dengan muka bantal,rambut acak-acakan,dan dada telanjang hanya menggunakan celana pendek selutut,Rio menghentak-hentakan kakinya mencari keberadaan Rheva.
"Ish ayanggg,dimana siii?" Teriaknya lagi dengan nada merengek,Rio berhenti di ruang tamu dengan membanting tubuhnya ke sopa.
Mendengar teriakan Rio,Rheva segera menemuinya.
"Apasi? Pagi-pagi udah teriak-teriak aja?" Ucap Rheva sedikit kesal. Susah bisa menjadi dewasa,selalu seperti anak kecil.
Rio tersenyum mendapatkan apa yang ia cari sendari tadi,segera Rio berjalan dan langsung memeluk tubuh Rheva. Mendusel-duselkan hidungnya pada leher Rheva.
"Abang geli,ngapain si? Mandi sana udah siang!!" Rheva menjauhkan wajah Rio dari lehernya.
"Peyuk dulu!" Rengeknya sambil mengerucutkan bibirnya
"Ih apaan si,geli tau ngomongnya kaya gitu!"
"Aaaa peyuk duyu!!"
"Gak mau,sana mandi!"
"Peyuk,peyuk... Kalo gak peyuk aku bilangin ke Dedenya,masa Abi nya mau peluk gak di bolehin!"
"Ngaduannn" cibir Rheva memutar bola matanya.
"Ya makannya sini peluk aaaa!"
Rheva heran "kenapa jadi manja banget gini si?" Gumannya.
"Akunya lagi masak,Abang mandi dulu, nanti kalo udah mandi baru peluk!"
"Yaudah sun ada!"
Cup
Setelah mendapat satu kecupan di bibir Rheva,Rio segera berlari menghindari teriakan istrinya.
"Perlu di rukyah!" Monolog Rheva
••
Rheva bersenandung kecil dengan tiba-tiba dirinya tersentak kaget saat tangan kekar melingkar di perutnya sambil dielus pelan.
*Astagfirullah, ngagetin aja!"ucap Rheva
"Hhe maaf!" Ujarnya
"Diem bang,nanti kena tangan!"
"Aws!"
"Tuh kan,dibilangin juga!" Rheva meniup punggung tangan Rio yang terciprat air sup.
"Ngga panas kok,cuma kaget aja!" Ujar Rio mengalihkan kehawatiran istrinya.
"Makannya jangan ganggu,sana duduk udah mau selesai!" Rio patuh seperti anak kecil yang di suruh bundanya untuk diam
5menitan Rheva selesai sambil membawa hidangan yang sudah ia masak tadi.
Rheva tersenyum dan Rio tertawa kecil. Rio menyuapi Rheva dengan penuh kelembutan. Rheva sesekali menusuk-nusuk otot lengan Rio yang terlihat jelas di hadapannya. Rio menggelengkan kepalanya merasa gemes dengan tingkah Rheva yang seperti anak kecil mendapat mainan baru.
"Alhamdulillah selesai!" Ucap Rheva sambil membersihkan bibinya.
"Udah,Abang tunggu di mobil aja biar Rheva yang beresin ini!" Ucap Rheva saat Rio hendak membereskan piring kotor.
Rheva pun menyusul Rio setelah selesai membereskan meja makan,sudah kebiasaan Rheva saat berangkat sekolah peralatannya sudah lengkap di taro di ruang tamu,jadi tidak perlu naik lagi ke atas.
Mobil Rio melaju dengan kecepatan sedang sambil menikmati indahnya kota Jakarta di pagi hari.
"AWAS!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTERIO AVRAGA✅
Teen FictionNikah muda bukan penghambat untuk menggapai cita-cita. Cerita ini tentang dua ciptaan Tuhan yang dipersatukan dalam waktu dekat. Tidak ada awal menjalin kisah cinta tapi berakhir hidup bersama. Jodoh adalah cerminan diri? Apa itu terjadi pada tokoh...