Harus terbiasa

1.7K 230 15
                                    

Hay! Author comeback<3
Pada nungguin update lagi gak?
Maaf yaa,ditinggal lama..
Sekarang happy reading lagi!!


•••

Rheva terus berada di kamarnya,sejak pulang dari pemakaman Rheva tidak meninggalkan kamarnya,bahkan makan pun bundanya yang ngantar..

Sebagian orang pasti sudah merasakan bagaimana kehilangan,apalagi orang itu sudah tercetak sebagai orang tercinta kita.

Rheva bukan tidak menerima,tapi kepergian Rio diluar nalarnya.

Seakan dunia mempermainkan Rheva,kenapa harus dengan cara seperti ini? Bahkan Rheva tidak pernah menduga akan adanya kejadian diluar pikiran ini.

Kematian bisa kapan saja, bagaimana caranya,bahkan kuasa Allah bisa melebihi jalan pikir kita.

Mungkin saat ini dunia Rheva sedang runtuh,raganya,tulang rusuknya sudah pergi bahkan tidak akan kembali.

Apa Rheva bisa menyebut tuhan baik padanya? Di usia muda,bahkan dengan kondisi Rheva yang sekarang sedang mengandung harus ditinggal pergi?

"Rheva,kenapa nasinya masih utuh? Kamu belum makan?" Tanya ibu Sari sambil berjalan menuju kasur Rheva.

"Dimakan sayang,dari pagi kamu belum makan apapa!!" Imbuhnya lagi seraya mengelus pundak Rheva

"Ibu tau yang kamu rasain,ibu ngerti perasaan kamu, ibu juga ngerasain sakitnya. Jangan sakiti diri kamu sendiri nak,jangan berlarut dalam kesedihan,inget kamu punya bayi yang harus di rawat. Ibu gak mau cucu pertama ibu kenapa-napa!!"

"Sakit Bu!" Ucap Rheva pelan,terlihat nada bicara Rheva yang sangat pilu,mata yang sayu hanya menatap lurus ke depan.

Bu Sari menarik Rheva ke pelukannya "istri mana yang akan baik-baik aja kalo suaminya tiada,istri mana yang bakal bahagia kalo suaminya udah gak ada di sampingnya. Ibu tau gimana rasanya, Allah juga tau kamu kuat, Allah--"

"Apa Allah bisa balikin Rio ke Rheva? Apa bisa Allah kasih kesempatan Rio untuk membimbing anak kita?" Ujar Rheva setelah memotong ucapan ibu Sari.

"Gak boleh gitu,yang sabar,yang kuat!!" Tangan Bu Sari tak lepas untuk mengelus punggung anaknya, menyalurkan segala kekuatan untuk bisa memberi semangat kembali pada Rheva.

"Makan yah? Jaga kesehatan,2bulan lagi bayi kamu lahir,harus banyak-banyak gerak biar persalinannya lancar!!" Rheva hanya tersenyum dan mengangguk.

"2bulan lagi anak kita lahir bang, kalo kamu disini pasti seneng banget nungguin Dede lahir. Nanti kalo aku persalinan,kamu temenin aku yah." Ucap Rheva dalam Batinnya

•••

"Rheva,bangun udah mau Magrib!!" Ucap Ata

"Astagfirullah'alajim,ketiduran lama banget!!" Ujar Rheva sambil duduk

"Gak papa,Lo pasti cape. Sekarang mandi gih,terus makan ke bawah!!"

"Yaudah, makasih ya udah bangunin!!"

"Santai aja!!" Ucapnya sambil tersenyum

Rheva berjalan ke kamar mandi, begitupun Ata yang meninggalkan kamar Rheva.

Setelah 15 menit,Rheva keluar sudah dengan keadaan yang fresh, ia melewati anak tangga menuju ruang keluarga yang terdengar banyak orang.

Semua orang mendadak terdiam melihat kedatangan Rheva,senyuman terukir di bibir keluarga dan teman-teman,Rhevanya keluar dari kamar dengan keadaan yang sudah membaik.

ALTERIO AVRAGA✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang