Hmm siapa yang kira-kira bakalan pulang kepada Tuhan Yang Maha Esa?
"Jeno, rencana lo setelah lulus sekolah apa?" tanya Siyeon.
"Hm.." Jeno tampak berpikir. "Kepo ya?"
Siyeon menghela napas berat, "Gue bingung habis ini mau ngapain."
"Kalo setelah kita lulus nanti, gue tinggalin lo gimana, Yeon?"
"Maksudnya?"
"Setelah pengumuman kelulusan nanti, gue mau pergi."
Siyeon sontak meghentikkan langkah dan menatap Jeno lamat-lamat, "Bukannya lo udah janji mau bertahan demi gue? Sekarang lo mau nyerah gitu aja?"
Jeno tersenyum kemudian mengacak surai gadisnya, "Maksudnya gue mau ngambil beasiswa kuliah di luar negeri."
Siyeon memukul lengan Jeno, "Bilang kek! Gue udah takut tau!"
Pemuda itu terkekeh pelan, "Lo nggak usah khawatir, gue nggak akan bunuh diri. Paling persentasenya cuma 10 persen."
"10 persen?! Gue maunya 0 persen!"
"Hmm.." Jeno tampak berpikir kemudian menunjuk pipinya dengan jari telunjuk.
Siyeon mengulum senyum, melihat ke kanan dan kiri sebelum akhirnya sedikit berjinjit untuk mencium pipi Jeno. "Deal! Persentase bunuh diri adalah 0 persen!"
"Oke," balas Jeno seadanya.
"Jeno, mau beli itu." Siyeon menunjuk pedagang kembang gula yang ada di seberang jalan.
"Yaudah, lo duduk dulu disini, biar gue yang beli."
Siyeon pun mengangguk kemudian duduk di salah satu bangku taman sembari memperhatikan Jeno menyeberang jalan. Gadis itu merasa bahagia sekali hari ini, semua masalahnya perlahan selesai dan Jeno pun semakin hari semakin bersikap manis kepadanya.
"Hati-hati," ucap Siyeon ketika melihat Jeno hendak menyeberang jalan.
Lelaki itu tersenyum kemudian melihat kanan kiri sebelum akhirnya menyeberang.
"Yey! Kembang gula!!"
Jeno menyerahkan kembang gula itu kepada Siyeon lantas mengambil posisi duduk di sebelah gadisnya. "Apa enaknya kembang gula? Rasanya kayak makan angin."
"Enak tau, manis kayak kamu."
Jeno menoyor kepala Siyeon, "Sa ae sendok nyam-nyam."
Siyeon mencebik lantas menikmati kembang gulanya tanpa menghiraukan Jeno.
"Lo mau lanjut kuliah dimana?" tanya Jeno.
"Gue mau ikut sama lo."
"Yeon, lo harusnya punya pilihan sendiri, jangan ikut-ikutan gini dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Fanfiction"Hahaa!! Liat nih gue dikasi minjem jaket sama cowok!!" "Terus? Gue harus bilang WOW gitu?" "Bilang aja lo cemburu. Iya kan, iya kan??" "Nggak." "Tuhkan! Orang cemburu mana ada yang mau ngaku." "Dih, pede banget lo jadi orang." Mampukah seorang Par...